orang tua

1.7K 182 11
                                    

Setelah liburan minggu lalu. Kini semua keluarga mereka masing masing, menjalani aktivitas lainnya.

Nabila dan Paul sudah membicarakan soal kemauan baim yang ingin sekolah di luar negri di salah satu asrama terbaik disana.

Awal nya nabila tidak setuju, tapi ketika nabila mendengar langsung alasan utama nya adalah kanaya. Ia pun dengan berat hati untuk mengiyakan kemauan anak nya itu. Karena, nabila yang sudah mengetahui isi hati anak nya itu yang seperti nya sudah terlanjur mencinta sepupu nya sendiri. Ia pun memberikan izin anak nya itu pergi sekolah ke luar negri.

Semenjak baim izin untuk izin ke sekolah di luar negri setelah lulus di Indonesia. Membuat nabila sedikit uring uringan dengan Paul.

Dan Paul paham apa yang di rasakan oleh nabila. Karena, baim yang paling dekat dengan nabila.

"Sayang, mas berangkat kerja ya. Kamu bobo aja lagi". Pamit Paul kepada istri nya yang membuka mata nya sedikit dan mengambil kecupan di kening istri nya.

"Jangan kerja. Temenin nab aja disinu". Tangan nabila malah terulur melingkar di pinggang suami nya itu.

"Kan kemarin udah libur lama sayang. Kantor juga butuh aku. Janji deh, hari ini pulang cepet". Paul.

"Aku juga butuh kamu". Nabila yang kini wajah nya sudah berada di depan dada bidang suami nya dengan nyaman.

"Iya mas paham sayang, tapi kan mas juga ada tanggung jawab di perusahaan papah". Ucap lembut Paul sambil mengusap usap puncak kepala istri nya.

"Lebih penting aku atau kerjaan aku?". Pertanyaan yang mulai membahayakan kehidupan Paul kedepan nya.

"Ko nanya gitu si?. Ya kamu lah buy". Paul mencoba berhati hati menjawab nya.

"Yaudah kalau aku penting, temenin aku disini. Jangan kerja, kerja dari rumah aja". Ucap manja nabila.

"Ga bisa buy, aku harus ada meeting belum lagi ada berkas berkas yang harus aku kerjain. Janji deh, aku bakalan pulang cepet. Boleh ya aku ke kantor?". Paul mencoba membuat istri nya mengerti. Namun, nabila yang saat ini sedang sendiri. Membuat nabila kesal, dan mengubah posisi nya. Menjadi membelakangi Paul.

"Sana pergi'. Kesal nabila.
"Jangan ngambek sayang, aku sebentar aja ko'. Paul

"Yaudah sana pergi, aku ga nahan kamu kan?". Nabila.

Paul hanya menghembuskan nafas nya dengan pelan. Dan dia memang harus pergi ke kantor saat itu juga.

"Yaudah, mas berangkat ya sayang. Bobo aja lagi, hari ini ga usah masak. Kamu istirahat aja, mumpung ade sama abang lagi di rumah omah nya". Paul

Nabila hanya menjawab dengan deheman saja. " I love you ". Sambil mengecup kembali puncak kepala istri nya itu dan Paul meninggalkan kamar tersebut.

"Dih beneran di tinggal!. Awas kamu". Ucap kesal nabila ketika suara pintu tertutup itu terdengar di telinga nya.

Paul di kantor pun fokus dengan kerjaan nya. Agar dirinya lebih cepat pulang dan menemui istri kecil nya itu.

Jam 12 siang. Waktu nya istirahat, Paul pun menduduki pantat nya di sofa empuk di dalam ruangan nya itu.

Paul : cantik.
Paul : udah mam belum?. Udah jam makan siang loh ini.

Nabila : udah.
Paul : bagus.. ade, sama abang udah pulang buy?.

Nabila : belum, mereka masih mau nginep disana.

Paul : yaudah gpp, biar kamu juga santai di rumah.

(Hanya di baca saja oleh nabila. Dan Paul mengerti, istri nya itu sedang ngambek dengan nya).

Paul : kamu ngambek sama aku?.
Paul : aku pulang cepet ko sayang. Nanti kita jalan jalan ya.

2 Hati 1 CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang