lapang dada

2.3K 215 12
                                    

Langkah rony salma menuju ke rumah Paul nabila. Dengan tangan yang terus di genggam oleh salma. Karena, siang itu mereka datang ada mobil papah dewa yang terpakir disana.

Dan berarti, di dalam sana juga ada mamah Sandra yang di dalam benak rony bahwa perempuan itu adalah seorang pelaku kehancuran keluarga nya itu.

"Yuk". Salma menatap suami nya agar yakin masuk ke dalam rumah tersebut dan menggenggam tangan suami nya dengan hangat lalu memberikan usapan itu.

Rony hanya menganggukan kepala nya dengan yakin. Dan melangkah masuk ke dalam rumah tersebut dengan tangan kiri rony membawa bingkisan kue kue basah untuk malam tahlilan mamah lidya.

"Kak bas!". Panggil nabila ketika dirinya melihat kaka kesayangan nya itu datang ke rumah nya. Walaupun, di dalam sana ada mamah Sandra yang sibuk bantuin nabila menyiapkan tahlilan nanti malam.

"Stop nabila!. Jangan lari!". Teriak salma dan rony secara bersamaan, kala mereka berdua melihat nabila ingin lari saat melihat mereka berdua datang. Menandakan nabila menunggu kehadiran kedua kaka nya terutama rony.

Nabila pun hanya tertawa kuda kala mendapatkan omelan kedua kaka nya itu. Dan Paul pun datang menghampiri nabila yang saat itu berada di kamar nya, dan saat keluar dari kamar. Paul melihat kedatangan rony.

"Nakal, jangan lari lari!. Inget, kamu tuh lagi hamil!. Sama aja kaya kaka ipar kamu". Omel rony saat mereka ber4 sudah berdekatan.

Suasana disana menjadi akward. Terutama Paul dan rony. Paul benar benar tidak ekspek bahwa abang nya itu akan mau datang ke acara tahlilan mamah lidya.

"Bang". Panggil Paul yang mencoba membuka pembicaraan terlebih dahulu.

Namun, bukan nya menjawab..rony malah memeluk adik laki laki nya itu. "Gua ngucapin bela sungkawa ya. Semoga tante lidya, di tempat kan di sisi yang paling indah". Nabila Paul terdengung ketika mendengar ucapan rony tersebut. Sedangkan salma hanya tersenyum bangga terhadap suami nya itu.

Paul yang sudah merasa akan kehilangan abang kesayangan nya itu lagi. Ternyata, dirinya mendapatkan maaf kembali oleh abang nya itu. Dan Paul pun langsung mengeratkan pelukan itu dan menangis di bahu abang nya.
"Makasih bang makasih. Maaf atas segala kesalahan alm. Sekali lagi, gua minta maaf bang". Isakan tangisan Paul yang benar benar menyangi abang nya itu.

Hati rony sangat amat tenang. Ternyata, bisa ikhlas dan memaafkan itu lebih indah. Bahkan, membuat hati sangat amat tenang tanpa ada nya kebencian.
"Cengeng!". Ledek rony namun, rony mengusap bahu adik kesayangan nya itu.

Walaupun Paul bukanlah adik kandung nya..akan tetapi, bagi rony, Paul adalah tetap adik kandung nya.

"Apapun masalah kita. Lu dan gua kita seperti tetap saudara kandung pul". Rony yang sedikit meneteskan air mata nya namun cepat cepat rony mengelap air mata nya itu agar tak terlihat dengan siapapun.

"Gantian ih, nab juga Mau peluk abang nab". Nabila yang merasa bangga kepada abang nya itu yang hati nya mulai luluh. Walaupun, nabila tau bahwa sangat sulit bagi nya.

Paul pun melepaskan pelukan itu. "Sini sini". Rony pun membuka kedua tangan nya agar giliran nabila yang memeluk adik nya itu.

"Heh ko nangis". Tanya rony saat nabila langsung nangis di dekapan nya itu.

"Nab bangga sama kak bas. Pasti, mamah juga bangga sama kak bas disana". Nabila.

"Mamah juga pasti bangga sama nab. Nab hebat. Nab jadi anak yang kuat dan tangguh. Kak bas aja bangg". Adik kaka itu saling mengungkap kan satu sama lain tanpa ada nya rasa gengsi. Sedangkan salma Paul benar benar bangga dengan adik kaka yang tangguh itu.

2 Hati 1 CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang