gagal

2.6K 163 27
                                    

"gimana, perut nya masih sakit heum?". Tanya Paul saat terbangun karena gerakan Nabila.

"Masih sakit perut nya, tapi ga sesakit tadi". Seperti nya memutuskan untuk menikah dengan Paul ada hal yang terbaik untuk dirinya.

Terbukti, Nabila benar benar di tangan yang tepat. Paul sangat amat menjaga Nabila selayaknya Nabila adalah sebuah perhiasan yang harus di jaga.

"Kenapa?. Ko liatin suaminya gitu". Saat ini mereka masih berpelukan dalam satu kasur itu.

"Gpp, nab ga nyangka aja. Udah punya suami saat umur nab baru 20 tahun". Nabila.

"Emang kamu 20 tahun?. Bukan nya masih 5 tahun yah". Ledek Paul.

"Mulai deh rese!". Nabila.
"Hahahaha.. jadi, udah ga ngambek lagi nih soal tadi malam?". Tanya Paul sambil tertawa.

"Ga usah di bahas!". Nabila merasa malu karena sudah cemburu begitu saja dengan suami nya itu.

"Jadi ga hari ini jalan jalan heum?". Paul
"Jadi lahh". Nabila.
"Perut kamu gimana. Aman ga?". Paul.
"Aman.. udah biasa kaya gini'. Nabila
"Sesakit itu ya yang haid?". Paul.
"Iya.. apa lagi haid pertama, rasanya orang ngomong sedikit aja mau di tekep aja mulut orang nya". Paul terkekeh kembali.

"Hustt ga boleh dong. Masa, orang lagi ngomong di tekep mulutnya. Ga sopan lah". Paul.

"Ya namanya juga orang pms". Nabila.
"Yaudah yuk sekarang siap siap. Keburu siang, nanti kepanasan ". Paul.

"Mandi duluan aja..nab mau siapin baju dulu". Nabila.
"Yaudah, aku mandi duluan ya". Sebelum beranjak pergi, Paul mengeratkan pelukannya itu dan mencium puncak kepala istrinya itu seperti dirinya enggan untuk melepaskan pelukan ternyaman itu.

Setelah itu, Paul pun masuk ke kamar mandi. Sedangkan Nabila harus menyiapkan baju untuk ia kenakan nanti untuk jalan jalan.

Paul sudah selesai mandi, Nabila pun gantian masuk ke kamar mandi untuk bersih bersih.

"Yakin pake sepatu itu?. Nyaman ga di pake nya?". Tanya Paul saat mereka sudah siap untuk jalan jalan. Tapi, Paul memastikan kenyamanan istri nya itu.

"Nyaman ko". Nabila selesai memakai sepatu itu.

"Yaudah yuk". Mengulurkan tangan nya ke arah Nabila, agar Nabila menggandeng nya.

"Let's go". Nabila dengan riang nya.

Mereka pun ke tempat yang mereka tuju, namun sebelum itu. Paul mencari sarapan terlebih dahulu untuk mengisi tenaga mereka.

Ternyata, di tempat makan yang mereka tuju banyak sekali pengunjung nya. Membuat mereka harus sedikit menunggu lama.

"Udah laper ya?. Mau cari tempat makan lain ga?". Paul.

"Engga usah, disini aja. Lagian nanggung banget". Nabila.

"Mau nyemil yang lain ga?. Biar perut nya ke isi". Paul yang selalu menomor satukan kan istri nya itu.

"Engga usah, tapi aku haus. Pengin minum air putih tapi dingin". Nabila.

"Jangan minum air dingin, nanti perutnya keram". Sejak tadi malam Nabila mengeluh perutnya sakit, ia pun langsung mencari tahu di internet apa saja larangan wanita haid agar perut nya tidak sakit. Agar Paul bisa tau dan antispasi jikalau istri nya itu kenapa Napa (ul cuma haid😭)

"Tapi pengin air dingin". Rengek Nabila.
"Air hangat aja ya?. Mau ga, aku pesenin jeruk peras hangat?". Paul mencoba membujuk istrinya itu.

"Yaudah deh boleh". Dengan nada terpaksa.
"Ga usah badmood dong sayang, nanti kalau haid nya udah selesai boleh lagi ko minum es.. yaudah, aku pesen sir jeruk nya dulu ya". Paul pun memesan minuman itu.

2 Hati 1 CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang