uring uringan

2.1K 217 14
                                    

Salma dan rony masuk ke dalam kamar mereka. Tak ada ucapan satupun dari kedua nya.

Salma mengambil jam tangan yang di cari oleh suami nya itu. Lalu,.meraih tangan rony untuk ia pasangkan. Sedangkan rony terdiam dan memperhatikan setiap gerak istri nya itu tanpa ada nya suara sedikit pun.

Setelah memasang kan jam tangan itu, salma menyuruh rony duduk di pinggir kasur tersebut. "Duduk". Ucap salma dan rony hanya bisa menurut.

Tangan salma terulur ke rambut suami nya itu sambil memegang sisir. Yap, salma menyisirkan rambut suami nya dengan rapih.

Sedangkan rony hanya memperhatikan lalu tangan nya terulur ke pinggang salma dan menarik nya agar lebih dekat dengan nya.
"Jangan ngambek sayang, mas pastiin mas ga akan dekat dekat sama dia". Akhir nya rony bicara dengan lembut.

"Rambut nya udah rapih, sekarang ganti kemeja nya yang lain. Itu basah, nanti masuk angin". Perintah salma, namun kali ini rony hanya menggelengkan kepala nya lalu mengeratkan pelukan itu.

"Aku beneran ga akan pergi ca kalau kamu masih kaya gini. Aku ga peduli sama proyek dan papah marah. Aku ga akan peduli sama sekali". Rony.

"Kamu ga denger papah bilang apa tadi sama kamu. Papah butuh kamu di proyek ini". Salma.

"Ga peduli". Jawab rony dan menaruh wajah nya di perut rata istri nya itu.

"Mas jangan kaya gini dong. Aku nya ga enak sama papah dan paul". Salma.

"Kamu yang buat aku kaya gini..padahal, aku ga salah. Aku ga tau kalau.perempuan itu ikut juga". Rony.

"Mas ayolah cepet siap siap. Udah di tunggu sama papah Dan paul". Ucap kesal salma.

Rony dengar nada bicara istri nya sedikit meninggi. Ia pun melepaskan pelukan itu, lalu berlalu pergi sambil mendorong koper nya dengan kemeja yang tadi masih basah tanpa ganti terlebih dahulu.

"Ganti kemeja nya dulu". Ucap salma dengan prustasi.

Sedangkan rony hanya terdiam dan berlalu pergi. Untuk menunjukkan bahwa dirinya sedang balik ngambek dengan istri nya.

"Ayo cepet ke bandara". Rony dengan suara ketus nya dan berlalu pergi begitu saja ke arah mobil nya.

"Mas rony mana?". Tanya salma sambil membawa kemeja baru untuk rony.

"Udah ke mobil". Paul.
"Ck". Salma hanya berdecak.

"Masih perang dunia mak?"..tanya Paul
Salma hanya terdiam.

"Yaudah kalian berangkat gih, udah telat soal nya".. nabila.

"Kamu ga anterin aku ke bandara buy?". Paul.

"Ya Allah ya Tuhan ku, anak anak ku kenapa siiii". Papah dewa dengan ucapan prustasi nya.

"Ga usah ya, aku disini aja. Nanti kalau sudah sampe bandara. Vidio call aja". Nabila.

"Yah buy, ikut aja yuk. Mak, emang nya lu ga ikut ke bandara buat nemenin suami lu?". Paul malah yang kena efek nya atas perdebatan salma rony..karena, nabila menjadi tidak mau ikut menghantarkan nya ke bandara.

"Ga bisa, gua sibuk". Salma pun masuk ke dalam kamar kembali dengan hati yang kesal.

"Udah sana, gpp ya". Bujuk nabila.
"Yaudahlah, abang mana?. Aku mau Pamitan sama dia". Paul mencari anak nya.

"Ga usah pamitan, nanti malah ngamuk liat kamu pergi". Nabila.

"Yaudah, aku berangkat ya. Kamu hati hati di rumah..kalau ada apa apa kasih tau aku". Sambil memeluk istri nya itu.

"Iya, aman ko'. Nabila.
"Mah, papah berangkat ya". Papah dewa yang tak mau kalah dengan anak anak nya itu.

"Iya.. hati hati ya pah. Jagain anak anak nya'. Mamah Sandra sambil merapihkan kera baju suami nya itu.

2 Hati 1 CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang