menenangkan

2.2K 163 12
                                    

Pukul. 01.00 pagi. Salma terbangun dari tidurnya. Karena merasa haus. Tapi, saat bangun. Dirinya tak menemukan suaminya di samping nya.

Salma pun beranjak dari tempat tidur nya itu. Oh ya, sudah hampir 1 Minggu mereka menikah. Tapi, Salma belum pernah membuka tudung di atas kepalanya di depan Rony. Entah alasan nya apa. Yang jelas Salma belum memperlihatkan rambut indah nya itu.

Saat Salma beranjak dari tempat tidur nya itu. Salma melirik ke balkon kamar nya. Ternyata, Rony berada di sana dengan isakan tangisan yang begitu memilukan.

Seharian ini Rony seperti sangat kuat dan tabah di depan semua orang. Salah satunya, terlihat kuat di depan adiknya. Yaitu Nabila.

Tapi, malam itu dengan hembusan angin malam. Rony menangis di balkon itu. Rony berdiri dengan kedua tangan nya memegang ganggang besi pagar balkon itu.
"Hiks hiks hiks kenapa mamah tinggalin bas sama bila". Lirih Rony.

Rony yang belum mengetahui Salma sudah terbangun dan sudah berada di belakang nya itu. Salma pun langsung memeluk suaminya itu dari belakang dan kedua tangannya mengusap dada bidang suaminya yang terasa sesak karena menangis.

Awalnya Rony ingin menyembunyikan rasa sedih dan sakitnya itu. Tapi, entah kenapa pertahanan nya luntur ketika Salma memeluk nya dengan erat saat ini.

"Ca". Lirih Rony dan menangis.
"Iya.. gpp nangis aja, keluarin semuanya ya. Biar lega. Aku tungguin ko". Ucap lembut Salma kepada suaminya itu.

"Aku ga kuat lihat Nabila sehancur itu hiks hiks. Aku gagal ca. Aku gagal jagain 2 berlian aku hiks hiks". Tangisan Rony semakin sesak. Dan membuat Salma membalikkan badan Rony agar menghadap nya.

"Husttt hey liat aku Ron". Salma memegang pipi Rony sambil mengusap air mata suaminya itu. Sedangkan Rony mengambil kedua tangan istrinya itu lalu ia menciumi telapak tangan istrinya itu. "Aku gagal hiks hiks". Ucap Rony kembali.

"Kamu engga gagal Ron, engga sama sekali. Kamu ada kesempatan untuk menjaga salah satu berlian kamu. Yaitu Nabila. Jangan kaya gini, Nabila butuh kamu. Hey liat aku sayang". Salma sedikit kewalahan dengan Rony yang sedikit panik itu. Dan akhirnya Salma pun membawa suaminya itu ke dalam dekapan nya.

Dan tentu saja, Rony membalas pelukan itu dengan erat. Menenggelamkan wajahnya di bahu Salma yang terhalang dengan hijab nya.

"Tenang ya. Kita jaga Nabila bareng bareng. Sekarang, Nabila juga jadi tanggung jawab aku juga. Kita jaga dia. Kamu ga perlu khawatir ya". Salma.

Rony pun hanya menganggukkan kepalanya. Karena matanya pun sudah sangat bengul. "Kamu belum tidur kan?. Yuk tidur yuk". Ajak Salma.

"Aku ga bisa tidur. Aku masih ke inget mamah". Rony.

"Bisa ko, ayo aku temenin tidur. Yuk". Salma melepaskan pelukan itu. Lalu menggandeng lengan suaminya itu ke kasur mereka.

Rony merebah kan badan nya ke kasur. Sedangkan, Salma hanya duduk di kasur itu dengan badan tersandar di dipan kasur itu. "Sini". Tepuk Salma agar suaminya itu lebih mendekat ke arahnya.

Rony pun menurut dan tangan nya terulur untuk memeluk pinggang ramping istri nya seperti bantal guling. Sedangkan Salma mulai memberikan usapan lembut di puncak kepala Rony.
"Tidur ya, aku ga kemana mana". Salma.

Rony tak menjawab apapun. Dirinya sedang menikmati kenyamanan yang diberikan oleh istri nya itu. Apa lagi usapan di kepala nya itu membuat matanya yang lelah itu menjadi ingin terpejam.

Sampai akhirnya mata Rony tertutup dengan sempurna. Namun, hp Rony yang tergeletak di kasur itupun berbunyi.

Awalnya Salma tak ingin membuka pesan tersebut. Namun, seperti nya sangat penting karena notifikasi nya terus berbunyi tanpa henti. Membuat Salma ingin sekedar melihat. Lagian, dirinya melihat hp suaminya kan. Jadi wajar saja.

2 Hati 1 CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang