Jasper

95 55 3
                                    

Yogyakarta, 8 Juli pukul 6.12

Terlihat beberapa siswa baru mulai berdatangan ke SMA Djaya Bhakti, karena masa orientasi yang akan dimulai di pukul 6.30. Siswa dan guru yang mengurusi acara masa orientasi, terlihat sibuk semuanya. Kala berjalan-jalan mengelilingi beberapa sudut sekolah. Memperhatikan teman-teman seangkatannya yang sibuk dengan tugasnya masing-masing. Kala kemudian berjalan santai ke ruang Klub Diskusi Musik yang berada di belakang sekolah.

Kala berjalan santai, karena tugasnya pagi ini dia anggap mudah. Sekedar menemani guru baru, yang juga nantinya akan jadi guru pembimbing di ekskulnya. Guru tersebut, kata Lydia akan datang sedikit terlambat. Beliau masih mengurusi beberapa hal untuk kepindahannya ke SMA Djaya Bhakti.

Lydia hanya mengatakan, bahwa guru pembimbing mereka ini masih muda. Mungkin sekitar 10 tahunan lebih tua dari usia Kala dan Lydia. Bagi Kala, dia tidak peduli siapa guru pembimbing barunya itu. Setidaknya menurut Kala, jangan seperti Pak Wasis yang sudah sepuh. Walaupun enak diajak diskusi, tapi beliau pendengarannya mulai berkurang. Kala sedikit kasihan dengan Pak Wasis yang tahun ini pensiun. Kadang teman-teman di Klub Diskusi Musik agak ngawur kalau memutar musik. Memutar musik jedag-jedug, dan mengajak Pak Wasis untuk ikut berjoget.

Saat sampai di depan ruangan Klub Diskusi Musik, Kala terkejut karena dari ruangan tersebut terdengar lagu yang sangat familiar untuknya.

"I gaccha feeling... otome na kanjuusei de...," terdengar suara Kimura Kaela melantunkan lagu berjudul Moustache, dan ada suara seorang perempuan yang ikut mendendangkan tersebut.

"Tunggu dulu, ini kan Moustache," kata Kala segera berlari untuk membuka pintu ruangan. Dia penasaran, siapa yang memutar lagu tersebut. Kala sendiri heran, teman-temannya termasuk Lydia, semua sedang sibuk di depan untuk mengurusi acara masa orientasi. Tapi kenapa ada seorang perempuan di ruangan klub, dan yang lebih mengherankan adalah, dia ini memutar lagu dari Kimura Kaela. Karena selain dirinya, tidak ada orang lain yang memutar lagu itu di dalam ruangan Klub Diskusi Musik. Dan suara perempuan yang ikut bernyanyi tersebut, Kala seperti pernah mendengarkan suaranya.

Saat Kala membuka pintu ruangan, di dalamnya Kala melihat seorang perempuan berusia 25-an, memakai seragam guru SMA Djaya Bhakti. Seorang perempuan dengan kulit sawo matang, berkacamata, dan rambut hitam panjangnya yang digerai. Perempuan itu, bernyanyi mendendangkan lagu Moustache sambil menari mengikuti irama.

Saat perempuan tersebut berputar dan keduanya saling bertatapan, Kala langsung mengenali siapa perempuan tersebut. Perempuan yang dia temui di Hey! PLON!, 2 minggu yang lalu saat libur panjang sekolah.

"Mbak Kinan?" kata Kala yang tidak percaya melihat sosok di depannya itu. "Hai Kala, seperti janjiku kan, kita akan bertemu lagi," kata perempuan yang Kala panggil Mbak Kinan tersebut. Kinan lalu yang memberikan senyum manisnya ke Kala. "Ga nyangka kan, aku jadi gurumu?" kata Kinan.

Dan ingatan Kala pun kembali di kejadian 2 minggu yang lalu saat liburan akhir semester. Saat dia pergi sendirian ke Hey! PLON!

¤¤¤

Waktu itu, saat semua orang libur. Kala masih memilih untuk tetap tinggal di kosnya. Kala malas untuk liburan kembali ke rumah kakeknya, apalagi pulang ke kota asalnya. Di mana, pasti dia akan bertemu dengan istri baru ayahnya. Itu lah kenapa dia memilih untuk ikut kakeknya ke Jogja, dan akhirnya saat SMA memilih untuk ngekos saja.

Kala turun dari halte Trans Jogja yang berada tepat di samping toko kaset dan cd musik Hey! PLON! Yang berada di jalan Mataram. Tempat ini, bisa dibilang jadi tempat referensi Klub Diskusi Musik, terutama untuk mencari lagu-lagu lama yang mereka cari kaset atau cd-nya. Hey! PLON!, dimiliki oleh seorang pria berumur 44 tahun, yang sering dipanggil dengan nama Mas Cemplon.

What ever are you looking for?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang