Kidoairaku plus Ai

31 16 0
                                    

Yogyakarta, 6 Agustus pukul 09.21

Seperti biasanya, Kala, Lydia, Ed, Mitha, dan Danu berkumpul di kantin, dan duduk di meja di dekat kios mie ayam milik Bang Ateng.

"Ayo cerita Ed," paksa Lydia. "Cerita apaan?" kata Ed yang senyum-senyum sendiri, sambil sibuk mengetik di layar hp miliknya. "Yang kemarin itu," jawab Lydia. "Kemarin kenapa?" balas Ed. "Itu kemarin pas jam istirahat kedua," jawab Lydia lagi. "Lah iya, kenapa sama istirahat kedua?" balas Ed. "Ya itu, kemarin pas istirahat kedua," kata Lydia menjelaskan. "Sama Sisil gimana?"

"Oh itu," kata Ed dengan santainya. "Kemarin masih bernapas, sekarang juga," lanjutnya. "Ed, aku serius nih tanyanya," kata Lydia kesal. "Ya aku juga serius itu bilang masih bernapas," balas Ed yang masih sibuk saja mengetik di hp-nya.

Mitha yang juga kesal melihat kelakuan Ed, langsung mengambil hp milik Ed. "Eh?" kata Ed yang terkejut hp-nya diambil Mitha. "Sik Mbakyu, lagi penting kuwi," protes Ed. "Mengko, jawab sik pertanyaane Lydia sing bener," balas Mitha. "Iya Ed, jawab dulu yang bener," timpal Kala. "Kemarin gimana pas sama Sisil?" kata Kala lagi. "Mana kemarin aku tanyain dalem kelas diem aja, jam pulang sekolah langsung pulang." Lanjut Kala, "chat juga gak dibales."

"Iya, aku ya penasaran ngapa wae," sahut Danu sambil menyeruput kuah mie ayamnya. "Wingi ya tak delok, langsung bali ngepit bareng Si Sisil kuwi," tambah Danu dengan santainya. "Heh?" Lydia, Mitha, dan Kala terkejut bersamaan mendengar perkataan Danu. "Kok gak cerita sih, Dan?" tanya Lydia. "Iya ki, ra cerita ning chat barang," kata Mitha sambil mengangguk.

"Ra ana sing takon, tak kira semuanya pada ngerti," balas Danu. Ed yang mendengar mereka membicarakan dia, diam saja. Tangannya masih berusaha mengambil hp-nya yang dipegang Mitha. Tapi Mitha tahu apa yang akan Ed lakukan. Mitha lalu mengantongi hp Ed di saku kemeja seragamnya. "Nyoh, wani njupuk kowe?" tantang Mitha. Tangan Ed mencoba meraih hp-nya. "Tak tapuk kowe nek kena," ancam Mitha saat tangan Ed mulai mendekat ke arah saku kemeja seragam Mitha. Hal ini membuat Ed akhirnya diam saja sambil menunduk. "Balike hp-ku toh Mith," pinta Ed. "Emoh," kata Mitha.

"Bentar-bentar, Dan" kata Lydia. "Iya aku tau, Sisil itu juga kayak Ed," lanjut Lydia. "Ke sekolah juga naik sepeda." Kata Lydia lagi, "tapi gimana ceritanya kamu tau mereka pulang naik sepeda bareng?" Mata Lydia langsung menuju Ed yang malah cengar-cengir sendiri. "Ed nih, cerita dong kemarin gimana," kata Lydia lagi.

Ed masih senyum-senyum sendiri, sambil memikirkan cara untuk mengambil hp-nya dari Mitha.

"Ngene iki Lyd," kata Danu mulai bercerita. "Ngerti dewe kan, kelasku sebelahan karo kelas 1?" lanjut Danu. "Pas aku metu kelas, kok ndelok Ed mlaku kaya bocah bar dinehi permen." Tambah Danu, "mlumpat-mlumpat ngana kuwi."

"Aku nanya ke Ed ana apa," kata Danu. "Hehe," celetuk Ed. "Nah kuwi, mung njawab hehe," kata Danu. "Terus, nunggoni ngarep lawang kelas 1E," lanjut Danu. "Si Sisil metu, njuk mlaku bareng ning parkiran pit." Tambah Danu, "nganggo acara, Si Sisil njaluk digandeng." "Ha? Gandengan?" kata Lydia dan Mitha berbarengan. Sedangkan Kala, hanya mengernyitkan dahi. Kala merasa de javu dengan cerita Danu. Kala merasa pernah mengalami hal yang sama. Seorang siswa perempuan yang jadi orang pertama di SMA Djaya Bhakti yang dia kenal, menggandeng tangannya. Menggandeng tangan Kala, saat masa orientasi hari pertama mereka selesai. Siswa tersebut, menggandeng tangan Kala, saat mereka berdua berjalan berdampingan menuju gerbang sekolah. "Kayak de javu ya Lyd?" kata Kala sambil melirik ke Lydia. "Dulu kayaknya ada yang gitu juga," tambah Kala. "Apaan sih," kata Lydia yang tersipu malu.

"Hehe," kata Ed menimpali cerita Danu. "Penasaran amat," kata Ed lagi. "Entarlah aku certain, cuman...," lanjut Ed. "Mbakyu, balike sik hp-ku."

"Nek tak balike, kowe mengko malah sibuk hp-an," tolak Mitha. "Loh justru aku hp-an ki ana hubungane karo iki," balas Ed. "Maksudnya Ed?" tanya Kala yang makin penasaran. "Pokoknya, aku minta hp-ku dulu," kata Ed. "Kalau gak mau, aku balik kelas aja," ancam Ed.

What ever are you looking for?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang