Magic Music

61 38 2
                                    

Yogyakarta, 19 Juli pukul 12.49

Lydia dan Mitha duduk di bangku di depan markas PMR. Tempat yang biasa dipakai siswa-siswa SMA Djaya Bhakti menunggu jemputan, atau duduk-duduk sambil mengobrol sebelum mereka pulang ke rumah mereka masing-masing. Mereka berdua, sekarang sudah berganti baju dari seragam sekolah mereka ke pakaian mereka jika pergi bermain.

Ya, mereka sengaja membawa baju ganti, karena tempat karaoke yang mereka tuju, Beatsweet Box Karaoke, melarang anak berseragam sekolah masuk ke dalam. Lydia juga sampai mengirim chat ke grup, mengingatkan semuanya agar membawa baju ganti. Terutama ke Danu, yang baru kali ini ikut karaokean dengan mereka.

Lydia kini memakai kaos putih tanpa lengan sebagai atasan, dan rok midi berwarna krem sebagai bawahannya. Rambutnya tetap diikat dengan gaya ekor kuda, bentuk kuncir rambut yang seakan-akan sudah jadi 'trademark' Lydia. Sedangkan Mitha, masih memakai jilbab putih yang sama dengan yang dia pakai tadi di jam pelajaran. Atasan yang dipakai Mitha, kaos hitam dengan sablon foto Avril Lavigne, yang dipadu kaos lengan panjang bersalur hitam-putih sebagai dalamannya. Dan sebagai bawahannya, Mitha memakai celana jeans berwarna biru.

Kini mereka, sedang menunggu Kala, Ed, dan Danu selesai melaksanakan sholat Jumat di masjid belakang sekolah mereka.

Mereka berdua, dititipi 3 ransel milik teman mereka tersebut. Dan di pangkuan Lydia, terlipat jaket varsity hitam milik Kala.

"Haah...," Lydia menutup mulutnya yang menguap. "Ngantuk Lyd?" tanya Mitha melihat apa yang baru saja Lydia lakukan. Lydia mengangguk.

"Baru semalam itu aku tidur selarut itu," kata Lydia. "Dan jam lima udah kebangun," lanjutnya. "Rasanya ngantuk banget tadi di kelas. Untung aja aku ga telat masuk."

"Aku juga ngerasa ngantuk nih Lyd," kata Mitha yang ikutan menguap gara-gara melihat Lydia menguap. "Jam 4 udah bantuin Simbok, nyiapin dagangan Simbok buat jualan di pasar." Lanjut Mitha, "maklum, Simbok ngelakuin apa-apa sendiri abis Bapak ga ada. Kalau tak bantuin, kasian."

Lydia menguap lagi, "tadi kata Kala, gak ke kantin ya Mith? Aku jam istirahat tadi, milih tidur di kelas. Ngantuk banget aku." "Hehe sama," timpal Mitha. "Aku juga ketiduran di kelas, tadi habis jam olahraga," lanjutnya.

"Mungkin ini ya Lyd, yang dirasain Ed tiap hari," kata Mitha. "Iya," jawab Lydia sambil mengangguk. "Tapi ajaibnya, dia sama sekali ga ngantuk atau ketiduran di kelas loh, selama jam pelajaran," tambah Lydia.

"Sampai ngatain aku pemula," kata Lydia sambil cekikikan. "Pas aku tanyain, kok bisa ga ngantuk padahal begadang sampai jam segitu," lanjut Lydia. "Dia cuma bilang, makanya nonton Pinkfong," kata Lydia lagi, sambil meniru cara bicara Ed.

Keduanya lalu tertawa karena hal ini.

"Terus telat ga tuh bocah sama Kala?" tanya Mitha lagi. "Itu dia yang bikin heran, mereka udah sampai duluan sebelum aku," jawab Lydia. "Padahal aku sampai sekolah, mepet banget jamnya," lanjut Lydia.

"Wow, bisa gitu ya?" kata Mitha takjub. "Gak tidur apa mereka berdua?"

"Entah Mith. Pas aku masuk kelas, Kala lagi sibuk sama hp-nya, terus Ed lagi enak-enak tidur," kata Lydia. "Aku ga sempet nanya, kok mereka bisa dateng enggak telat."

Mata Lydia kemudian tertuju ke arah gerbang sekolah. Datang lah 3 pemuda berusia 16 tahun yang Lydia kenal, masuk ke dalam sekolah. Kala, Ed, dan Danu melambaikan tangan ke arah Lydia dan Mitha yang menunggu mereka. Keduanya membalas lambaian tangan mereka.

Di hadapan mereka, kini berdiri Kala, Ed, dan Danu dengan gaya berpakaian mereka masing-masing. Kala dengan gayanya yang memakai paduan sebuah kaos putih polos lengan panjang, sebagai atasannya. Kala memadukan atasannya tersebut dengan celana corduroy-nya yang berwarna krem. Dia, memasukan bagian depan kaosnya tersebut ke dalam celananya.

What ever are you looking for?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang