1115

27 11 0
                                    

Yogyakarta, 24 Agustus 15.39

Kalcer Koffie, sebuah coffeeshop baru yang berdiri di Jalan Kaliurang Km 5.5. Lokasinya, dekat dengan sebuah rumah makan padang terkenal di Jogja. Lokasi coffeeshop ini, cukup strategis. Sehingga dari arah selatan maupun utara, cukup mudah untuk mengaksesnya.

How do I live without you
I want to know
How do I breathe without you
If you ever go
How do I ever, ever survive
How do I, how do I, oh how do I live

Mengalun sebuah lagu milik LeAnn Rimes yang berjudul How Do I Live. Lagu yang juga dinyanyikan oleh Trisha Yearwood sebagai soundtrack movie Con Air ini, menyambut Lydia dan Kala yang masuk ke dalam Kalcer Koffie.

Seorang pelayan mendekati mereka, dan menanyakan mereka membutuhkan meja untuk berapa orang. Pelayan tersebut, lalu membawa mereka ke sebuah meja yang cukup untuk 2 orang.

Setelah melihat menu, mereka memilih menu apa yang akan mereka pesan. Dan memberitahukan pesanan mereka. Sang pelayan lalu mencatat, dan meminta ke mereka untuk menunggu pesanan mereka datang.

Hari ini sebenarnya Lydia mengajak Kala berkencan atau yang Lydia bilang dengan nge-date, karena ada hal yang ingin Lydia utarakan ke Kala. Selain memang Lydia benar-benar ingin nge-date dengan Kala. Lydia ingin mengatakan bahwa dirinya yang akan pindah ke London.

"Lyd?" panggil Kala yang melihat Lydia seperti melamun. Tangan Kala memegangi tangan Lydia dan menggoncangkannya pelan. "Eh?" kata Lydia tersadar. "Kenapa Lyd," tanya Kala. Lydia hanya menggelengkan kepalanya. Dia masih belum berani untuk mengatakannya sekarang. Mungkin nanti, kalau mereka berdua sudah cukup lama di sini.

"Gak papa kan?" tanya Kala memastikan. "Iya, gak papa," balas Lydia.

Don't lose your way
With each passing day
You've come so far
Don't throw it away
Live believing
Dreams are for weaving
Wonders are waiting to start
Live your story
Faith, hope and glory
Hold to the truth in your heart

"Eh, lagu ini...," kata Lydia saat mendengarkan sebuah lagu yang baru saja mulai berputar. "Lagu ini?" kata Kala yang mencoba mendengarkan lagu yang berputar di Kalcer Koffie tersebut. "Kayak ga asing," kata Kala. "Tau lagu ini Kal?" tanya Lydia sambil tersenyum. "Ngerasa pernah denger sih," jawab Kala. "Ini lagu punya Diana Ross, Kal," kata Lydia. "Kayak lagu," kata Kala. "Lagu di film kartun." Lanjut Kala, "Ed pernah ngajakin nonton film kartun jadul gitu. Kartun dinosaurus kalau gak salah."

"Iya Kal," balas Lydia. "Ini lagu judulnya If We Hold On Together," lanjut Lydia menjelaskan. "Emang jadi theme song buat film The Land Before Time."

"Ah, iya inget," kata Kala. "Littlefoot," kata Lydia dan Kala berbarengan. "Ini Papah punya koleksi filmnya Kal," jelas Lydia. "Hahaha, aku keinget ini," kata Kala. "Gara-gara nonton ini sama Ed," lanjutnya. "Berasa nonton bareng bocil. Ed teriak-teriak pas Littlefoot sama teman-temannya diserang T-Rex." Kala terkekeh-kekeh mengingat kehebohan Ed saat menonton film The Land Before Time.

"Nyadar ga Kal," kata Lyda. "Nyadar apaan Lyd?" tanya Kala. "Jumlah dinosaurus kecilnya, sama kayak jumlah Kita," jawab Lydia. Kala mengernyitkan dahinya.

"Dengerin ya," kata Lydia. Kala mengangguk. "Kamu kayak Littlefoot," kata Lydia lagi. "Aku...," kata Lydia. Tapi sebelum Lydia menyelesaikan perkataannya, Kala sudah memotongnya. Kala berkata sambil terkekeh-kekeh, "ah, pasti Ducky."

"Ih, gak mau" balas Lydia. "Aku yang Cera," lanjut Lydia. "Mommy baru Ducky, Danu yang Spike." Tambah Lydia, "kalau Ed, udah mirip berisiknya kayak Petrie."

"Walaupun Ed gak panikan sama penakut kayak Petrie sih," kata Lydia lagi.

"Hahaha, memang sih, Ed seberisik Petrie," kata Kala mengingat karakter anak Pteranodon yang bernama Petrie tersebut. Kala jadi ingat, Ed protes karena dari situs resminya menyebut Petrie sebagai Pterodactyl.

What ever are you looking for?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang