Make my day!

46 28 0
                                    

Yogyakarta, 21 Juli pukul 13.06

Hari ini, Kala, Lydia, Ed, Danu, dan Mitha pergi ke mal yang berada di ujung utara Gejayan. Ini semua berawal dari ide Ed yang semalam tiba-tiba chat di grup. Ed mengirim chat yang berisi, bahwa dia ingin sekali-sekali mereka 'nongkrong normal' di Mal. Seperti kebanyakan anak SMA yang lainnya.

Menurut Ed, mereka berlima itu terlalu sering nongkrong sepulang sekolah, di sekolah. Bukan di tempat lain yang biasa dikunjungi oleh anak SMA seperti mereka. Bagi Ed, tempat normal mereka bisa nongkrong bersama hanya saat di Beatsweet Box Karaoke.

Normal...

Kata yang menjadi tidak normal, jika yang mengatakan itu adalah Ed. Terlebih lagi, Ed adalah orang yang anti pergi ke Mal. Kejadian saat Kala nongkrong dengan Ed dan Danu di Malioboro itu pun, makin membuat Ed 'trauma' ke mal. Kejadian yang ketiganya sampai berharap itu tidak pernah terjadi.

Bahkan Mitha sampai mengatakan, mungkin Ed 'kesambet' atau sedang weton dia. Walaupun begitu, mereka semua setuju dengan Ed, dan janjian untuk langsung bertemu di mal.

Normal...?

Sebuah kata singkat, yang jadi pikiran Kala semalam. Apa sih, hal normal yang dilakukan oleh remaja seusianya? Apa yang dilakukan remaja sepantarannya jika 'hangout' dengan teman-temannya? Apa standar normal nongkrong untuk usianya sekarang, di jaman sekarang?

Kala mengingat-ingat, apa yang dia lakukan dengan teman-temannya tersebut. Hidupnya, sepertinya terlalu banyak berada di kawasan sekolah, setelah jam pelajaran selesai. Walaupun sebenarnya Kala masih saja malas untuk sekolah, dalam artian malas berangkat sekolahnya. Tapi dia paling suka adalah, berlama-lama di sekolah pasca pulang sekolah. Sekedar bersantai di ruangan Klub Diskusi Musik, atau bersama teman-temannya mengobrol, sambil memperhatikan siswa-siswa yang sedang berlatih di ekskulnya. Seperti melihat para anggota tonti yang sedang latihan berbaris, atau yang sedang berlatih karate di depan bangsal.

Kala juga mengingat, jika dia bersama Ed dan Danu. Waktu mereka habis hanya untuk main di kos Kala, atau di rumah Danu. Atau keluar tidak jelas mau ke mana, yang berakhir duduk-duduk di pinggir jalan, memperhatikan orang-orang yang lalu lalang.

Dengan Lydia pun, Kala lebih sering menghabiskan waktu mereka, di tempat Mas Cemplon. Atau ya, walaupun dibilang lebih ke arah kencan, Lydia lebih sering mengajak Kala ke tempat seperti toko buku. Atau akhirnya, terlihat seperti Kala menemani Lydia yang berpetualang mencari kuliner baru, di penjuru Yogyakarta.

Lydia pun bilang, jika dia dan Mitha pergi berdua. Ujung-ujungnya hanya pergi mencari bubble tea, kopi kekinian, ataupun menikmati seblak di warung favorit Mitha. Karena mereka lebih sering menghabiskan waktu, di rumah Lydia.

Ya sama jika mereka berempat, sebelum kemarin akhirnya Danu mau ikut karaoke. Kebanyakan, mereka hanya di rumah Lydia. Menghabiskan sore, sambil masak-masak bareng, di halaman belakang rumah Lydia. Paling jauh mereka berempat pergi, itupun hanya ke pantai yang ada di Gunungkidul.

Atau, karena Kala juga sebenarnya wibu, walaupun tidak separah Ed. Kadang dia dan Ed, ataupun kadang-kadang Lydia dan Mitha juga ikut. Mereka datang ke acara-acara jejepangan. Tempat yang kata Ed, bakalan melihat wibu yang lebih parah daripada dirinya.

Jadi memang, Kala penasaran sekali. Yang dia lakukan oleh teman-temannya tersebut, apakah bisa dibilang normal untuk remaja seusianya? Ataukah itu hal yang tidak normal?

Dan kini, Kala menjejakan kakinya di depan mal. Kemudian, dia mengambil hp di messenger bag yang dia bawa. Kali ini dia memakai sebuah kaos oversize berwarna krem, dengan bawahan baggy jeans warna biru muda. Dipadu dengan sepatu slip-on hitam di kakinya. Dan sebuah armband, melingkar di tangan kanannya.

What ever are you looking for?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang