No Reason Why

14 12 0
                                    

Yogyakarta, 7 Oktober 9.17

"Ini gak salah liat kan, Lyd?" tanya Kala. "Bukan mimpi juga kan?" tanya Kala lagi. "Kira-kira kesambet apa itu Ed, ya Lyd? Kok bisa ngobrol akrab sama Bu Kinan."

Lydia sambil menyeruput es jeruknya, melihat ke arah seberang mereka berdua. Dari tempat duduk favorit mereka di kantin, Lydia bisa melihat jelas ke tempat Pak Mur. Di sana, Ed dan Sisil yang sedang menikmati ketoprak, mengobrol dengan Kinan. Sisil dan Kinan, duduk memunggungi mereka, dan Ed berada di depan Sisil dan Kinan.

"Aku juga gak percaya Kal," kata Lydia. "Bukannya Ed, paling males kalau di deketnya ada Bu Kinan?" Lanjut Lydia, "ini Mommy sama Danu, pasti juga ga percaya Kal. Ngeliat Ed bisa seakrab ini sama Bu Kinan."

"Kita ketinggalan apaan ya Lyd," kata Kala sambil mengaduk saos sambal di mie ayamnya. "Kok bisa, Ed akrab sama Bu Kinan gini." Lanjut Kala, "padahal, Ed paling males kalau Bu Kinan ada di deket dia."

"Aku juga penasaran Kal," balas Lydia. "Tumben banget loh, sampe Bu Kinan juga ke kantin istirahat gini." Lanjut Lydia, "cuman buat ngobrol sama mereka."

"Penasaran gak Lyd," kata Kala. "Mereka ngobrolin apaan ya, kira-kira?" tanya Kala. "Apa perlu kita samperin?" kata Kala lagi, sambil menyuapkan mie ayam ke dalam mulutnya.

"Enggak ah, Kal," jawab Lydia yang kini sedang asyik memainkan es batu di gelasnya dengan sendok. "Kapan lagi, kita bisa berduaan gini di kantin," lanjut Lydia. "Biasanya kita berlima eh..., berenam, kalau sama Sisil juga." Tambah Lydia, "biarin lah mereka sama Bu Kinan, jadi kita bisa berduaan aja."

"Iya sih," balas Kala yang matanya masih mengawasi ke arah depan. "Udah lama juga, kita gak di kantin cuman berduaan seperti ini."

"Oh ya Kal," kata Lydia teringat akan sesuatu. Kala langsung menoleh ke arah Lydia. "Kenapa Lyd?" tanya Kala. "Entar malem, Papah ngajak makan ke luar," jawab Lydia. "Kata Papah, aku boleh ngajak kamu."

"Entar malem?" tanya Kala. Lydia mengangguk menjawab pertanyaan Kala. "Ikut ya Kal," kata Lydia penuh harap. "Papah sendiri, yang nyuruh biar kamu ikut."

"Mau enggak ya," kata Kala dengan nada menggoda Lydia. "Sibuk enggak ya, entar malam," lanjut Kala. "Kayaknya, entar malem Pak Jumadi udah ngajakin aku adu maen catur deh," tambah Kala dengan wajah serius.

"Ih, Kala," protes Lydia. "Masak lebih mentingin maen catur sama Pak Jumadi, daripada pergi sama aku?"

"Ya gimana ya Lyd," balas Kala sambil menahan tawanya. "Udah janji aku sama Pak Jumadi," lanjut Kala. Kala melihat wajah Lydia mulai cemberut karena perkataan Kala. "Apa aku tolak aja ya Lyd?" kata Kala. "Iya, tolak aja Kal," balas Lydia dengan mata berbinar. "Biar kamu, bisa ikut entar malam."

"Bukan itu sih," kata Kala. "Nolak ajakan Papahmu, maksudku."

Mendengar apa yang dikatakan Kala, Lydia langsung mencubit Kala "Ih, Kala," kata Lydia dengan jengkel. "Lebih mentingin Pak Jumadi daripada aku." Kedua tangan Lydia, mencubiti Kala tanpa ampun. Hal ini membuat Kala benar-benar berteriak kesakitan. Orang-orang disekitar mereka, karena sudah sering melihat kelakuan dua sejoli ini, hanya diam tidak peduli.

"A-aduh s-sakit Lyd," kata Kala. "A-aku cuman becanda," lanjut Kala. "U-udah nyubitnya. S-sakit banget ini. Lyd." Tambah Kala, "m-mana mungkin aku nolak calon mertua ngajakin makan malam."

Mendengar perkataan Kala barusan, Lydia segera menghentikan cubitannya.

"Harusnya udah taulah jawabanku, Lyd," kata Kala sambil mengusap bagian tubuhnya yang sakit karena dicubiti Lydia. ""Masak ya bakalan nolak, hal kayak gini."

"Ngeselin sih," kata Lydia sambil menyilangkan tangannya. "Langsung jawab iya aja, bisa gak sih?" Lanjut Lydia, "gak usah ikut-ikutan Ed deh."

"Tapi seru Lyd," kilah Kala. "Kalau aku godain kamu, kayak tadi." Kala lalu tertawa terbahak-bahak. "Pantesan, Ed seneng gangguin kamu kayak gitu, ternyata seru juga," tambah Kala. Lydia langsung mencubit Kala lagi. "Mau ikut-ikutan ngeselin kayak Ed ya," kata Lydia dengan kesal. "Terusin aja gitu," lanjut Lydia.

What ever are you looking for?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang