Chapter 40 - Happy Birthday

258 55 149
                                    

Spring. March 13, 2017

Sejak beberapa menit lalu, Soobin berusaha menahan rasa geli di perutnya. Dia tidak tahan ingin menyemburkan tawa saat melihat Beomgyu memasang wajah panik di sisinya.

Tubuh Beomgyu terlihat kaku, sorot ketakutan terlukis jelas di matanya yang sedang menatap lurus ke arah Roller Coaster. Benda panjang itu sekarang sedang meliuk-liuk dengan kecepatan tak masuk akal di atas udara, membuat seluruh penumpang menjerit kencang seakan malaikat maut sedang mencoba mencabut jiwa mereka. Tubuh mereka dibawa meluncur ke atas, ke bawah, dipelintir, dibolak-balik. Isi perut mereka pastinya sedang diaduk-aduk juga saat ini.

Beomgyu menelan ludah, baru menyaksikannya seperti ini saja dia sudah merasa ngeri, apalagi kalau mencobanya secara langsung. Dia mungkin akan pingsan seketika.

"Hyung, kita naik yang lain saja."

Entah sudah berapa kali Beomgyu berkata seperti itu pada Soobin. Dia berusaha melarikan diri sebelum semuanya terlambat. Namun setiap kali dia melangkah pergi dari antrian itu, Soobin akan menarik tubuhnya untuk tetap diam di tempat, menggandeng tangannya erat, menahannya pergi.

"Kenapa? Kau takut ya?"

"Tidak kok," elaknya, jelas sekali dia berbohong. "Aku hanya bosan saja menunggu di sini. Lebih baik kita pergi ke wahana lain yang antriannya lebih sedikit." Dia tak berhenti mencari-cari alasan.

Soobin bahagia sekali menyaksikan Beomgyu yang berusaha keras supaya tak terlihat seperti seorang penakut, tapi ekspresi wajah Beomgyu yang merengut itu kentara sekali, tidak bisa dia sembunyikan lagi. Soobin diam-diam tertawa pelan, gemas dengan kelakuan anak itu. Dia agak kasihan juga sebenarnya, tapi mengerjai anak yang sedang berulang tahun itu adalah sebuah kewajiban. Jadi Soobin iseng menantangnya menaiki Roller Coaster bersama-sama.

Toh sampai kini Beomgyu juga tidak menolak tantangan itu secara terang-terangan, bukan salahnya walaupun saat ini Soobin terlihat seperti iblis jahat yang menuntun anak itu menuju neraka. Beomgyu belum mencoba saja, makanya dia terlihat cemas. Kalau sudah naik satu kali, Soobin yakin sekali kalau anak itu bakal ketagihan.

Lagi pula, kapan lagi dia punya kesempatan untuk menaiki semua wahana di tempat ini? Mereka tidak boleh menyia-nyiakannya.

Memang, sedari tadi mereka sudah berkeliling mencoba berbagai wahana, seperti bianglala, carousell, gondola, dan wahana ringan lainnya. Tapi bagi Soobin semua itu belum cukup, dia ingin mencoba wahana lain yang bisa membuat jantungnya berdebar, menaiki wahana yang memacu adrenalinnya.

Wajah khawatir Beomgyu semakin nampak jelas begitu waktu giliran mereka tiba. Soobin menuntunnya masuk, lalu duduk di kursi roller coaster paling depan. Sabuk pengaman sudah dipasang, Beomgyu dengan erat memeganginya.

Setelah instruksi dari operator selesai diberikan, mesin roller coaster mulai menyala, perlahan berjalan menaiki rel yang menanjak ke atas.

"Kau takut?" Soobin bertanya sekali lagi, dia menoleh menatap Beomgyu yang terlihat seperti akan menangis.

Beomgyu menanggapi itu dengan menggeleng, padahal dia ingin sekali berteriak, tak tahan dengan rasa menggelitik yang tiba-tiba muncul di perutnya.

"Tak usah takut. Ini cuma sebentar kok." Soobin menenangkan. "Kau boleh memegang tanganku kalau mau." Dia menyodorkan telapak tangannya yang terbuka ke arah Beomgyu.

Tanpa pikir panjang, Beomgyu langsung menggenggamnya, sangat kuat, sampai Soobin pikir jari-jari tangan miliknya akan retak saat itu juga. Tapi dia tidak ingin melepaskan genggaman itu, dia ingin memberikan rasa aman pada Beomgyu. Soobin mengusap-usap tangan Beomgyu yang terasa dingin dengan jempolnya, mengirimkan rasa hangat ke sana.

Hopeless Shadow || TXT SoobinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang