End of June, 2024
Ini adalah hari ke tujuh sejak Yerin kembali dari luar negeri.
Setelah puas bermalas-malasan di rumah selama seminggu penuh, hari ini Yerin harus kembali memulai aktivitas harian.
Pagi-pagi buta dia bangun agar dapat menaiki kereta menuju ibu kota, pergi ke sana dengan niatan ingin mencari kerja. Sebenarnya tidak betul-betul mencari, Yerin sudah mengirim lamaran bahkan sejak dia masih berada di Australia. Namun baru kemarin sore dia dihubungi oleh pihak perusahaan untuk melakukan wawancara. Meskipun sudah punya pengalaman, tetap saja, jantung Yerin berdebar.
Sampai di depan gedung perusahan yang dilamar, Yerin celingukan sendiri mencari seseorang.
"Park Yerin!"
Buru-buru dia menoleh saat suara yang memanggilnya itu terdengar, senyuman lebar otomatis tergambar di bibir kala menemukan Kang Taehyun yang tersenyum dan melambai padanya di depan sana.
"Ya ampun, jantungku berdebar sekali," ungkapnya begitu sampai di hadapan pemuda tersebut.
Taehyun tertawa pelan. "Tenang saja, mereka tidak akan bertanya hal-hal aneh kok, yang biasa-biasa saja, aku yakin kau bisa." Taehyun yang merupakan pegawai resmi di tempat itu segera menuntun Yerin menuju tempat wawancara dilaksanakan. Berbincang sedikit sambil berjalan.
Sebelum berangkat ke sini, mereka memang sudah janjian untuk bertemu satu sama lain. Malah sebenarnya, Yerin mendapat lowongan kerja itu dari Taehyun yang mana perusahaan tempat pemuda itu bekerja sedang membutuhkan tenaga kerja tambahan. Pemuda itu bilang, sepertinya akan menyenangkan kalau kita bekerja di tempat yang sama. Yerin yang setuju dengan ide tersebut tanpa pikir panjang bergegas mengirim surat lamaran pada perusahaan yang dimaksud.
"Setelah ini kau akan mentraktirku makan siang, kan? Kau sudah bilang begitu sejak tahun kemarin lho." Taehyun tiba-tiba menagih janji Yerin di tahun lalu yang mengatakan akan mentraktir Taehyun kalau dia pulang, menahan gadis itu sebentar sebelum mengirimnya masuk ke ruang wawancara. Sebetulnya Taehyun tidak perlu datang ke kantor untuk bekerja—pekerjaannya bisa dilakukan di mana saja—tapi dia sengaja hadir hari ini hanya untuk menemani Yerin.
"Iya, aku ingat. Pastikan aku diterima di tempat ini dulu, biar nanti aku bisa mentraktirmu makan sepuasnya."
Taehyun tertawa sekali lagi, dan mengangguk. "Semoga berhasil! Hubungi aku kalau sudah selesai."
Setelah mengiyakan pemuda itu, Yerin langsung masuk ke dalam ruangan.
Hanya perlu waktu tiga puluh menit untuk menyelesaikan wawancara. Akan tetapi, Yerin baru bisa keluar dari sana saat jam makan siang sudah dimulai. Dia mesti menunggu lama sebab harus mengantri bersama pelamar yang lain. Untungnya memang tak terlalu sulit, Yerin bisa menjawab semua pertanyaan dengan lancar karena sebelum ini dia pernah bekerja di bidang yang sama.
Dia lantas menemui Taehyun yang duduk di depan laptopnya di sebuah kafe dekat perusahaan. Pemuda itu tengah sibuk menyunting naskah dari seorang novelis terkenal. Saat Yerin menghampiri, dia menyimpan draf naskah tersebut, kemudian menutup laptopnya.
"Bagaimana wawancaranya?"
"Tidak semenakutkan yang aku sangka ternyata. Mereka bilang akan menghubungiku lagi nanti."
"Sudah kubilang. Tidak mungkin mereka menyia-nyiakan penerjemah berpengalaman sepertimu, kau bahkan bisa menguasai beberapa bahasa asing, kemampuanmu akan sangat menguntungkan bagi perusahaan kami. Aku yakin mereka akan langsung menghubungimu lagi nanti."
Mereka makan siang bersama sambil lanjut mengobrol. Ngomong-ngomong, perusahaan yang dilamar Yerin merupakan perusahaan penerbit buku yang sudah sangat terkenal. Taehyun bekerja di sana sebagai seorang penyunting. Sementara Yerin melamar sebagai penerjemah buku-buku asing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hopeless Shadow || TXT Soobin
Fanfiction[romance, angst, brothership] Park Yerin itu kesepian. Sebab itulah Choi Soobin akan selalu mengikutinya ke mana pun seperti sebuah bayangan. Namun Soobin juga agaknya tidak menyadari, bahwa selama ini dialah yang paling kesepian. ** "Apa kau tahu k...