Chapter 63 - Likelihood

112 32 1
                                    


Winter. January 30, 2017

Ada yang aneh.

Setelah mengirim Soobin beristirahat, Yongbin melangkah keluar dari asrama. Isi otaknya kalang kabut. Selain disebabkan oleh dirinya yang bimbang apakah harus mengatakan soal Beomgyu pada Soobin sekarang juga atau nanti saja—karena Soobin terlihat kelelahan sekali hari ini, dan kemudian memutuskan untuk memberitahu Soobin nanti saja saat keadaannya lebih baik—Yongbin juga dibingungkan dengan ketidakberadaan Beomgyu di sekitar mereka.

Seharian ini anak itu tidak mengikutinya, pun tidak mendapati Beomgyu bersama Soobin juga. Ke mana dia pergi? Kenapa dia tiba-tiba menghilang?

Meski khawatir, Yongbin tidak bisa meninggalkan pekerjaan hanya untuk mencari anak itu. Dia sudah berjanji untuk membantu Soobin menggantikannya bekerja. Lantas dia melupakan masalah itu sejenak, dan berniat mencari Beomgyu setelah ini.

"Choi Soobin?"

Yongbin menoleh. Dia baru saja memasukkan ayam pada kotak di atasnya motornya. Kemudian seorang gadis menghampiri. Gadis yang dia kenali sebagai penyelamat hidupnya yang menyebalkan. Jangan salahkan Yongbin tentang hal ini, dia hanya tidak suka urusannya direcoki orang lain.

"Dasar penguntit."

Sehabis berinteraksi sebentar dengan gadis bernama Park Yerin tersebut, Yongbin menaiki motor dan meninggalkannya, sembari berniat melaporkan pertemuannya dengan gadis ini pada Soobin nanti.

Tanpa Yongbin ketahui, gadis itu berhasil membuntutinya sampai ke lampu merah. Dia mengernyit heran menatap Yerin yang terengah-engah, memanggil nama Soobin sambil menyebrangi jalan, berupaya menghampiri. Apa yang diinginkan gadis itu sebenarnya?

Sebetulnya dia penasaran, tapi Yongbin tidak ada waktu untuk menanggapi, dia juga tidak bisa seenaknya berhenti di tengah jalan. Dia memutuskan untuk mengabaikan gadis itu, lalu melajukan motornya lagi. Sepenuhnya meninggalkan gadis tersebut yang masih berusaha menyebrangi jalan.

Tugas mengantarkan ayam telah selesai. Yongbin berjalan hendak keluar dari gedung tersebut, sebelum kemudian dikejutkan dengan kedatangan seseorang yang tiba-tiba menarik tubuhnya, membawa dirinya masuk ke salah satu ruangan yang berada di sana. Dia semakin dibingungkan kala tahu kalau orang itu adalah Soobin.

Soobin menangis sambil memeluknya erat sekali, berkata penuh kerinduan seakan sudah lama tak bertemu, padahal mereka baru berpisah selama beberapa jam saja. Aneh sekali. Soobin juga terlihat lusuh, tampak kelelahan. Dia memang sedang lelah sih tadi, tapi sebelum ini Soobin tidak terlihat sekurus ini lho.

Saudaranya itu lantas memarahinya, menuduh Yongbin akan melakukan bunuh diri. Membuat Yongbin kian keheranan. Dari mana asalnya tuduhan ini? Kenapa Soobin mengira dia akan bunuh diri? Dia memang sempat ingin mati sih, tapi sekarang, apalagi setelah bertemu kembali dengan Beomgyu, Yongbin tak pernah berniat sedikit pun untuk melakukan hal bodoh itu lagi.

Lantas dia menenangkan Soobin, menjelaskan luka yang dia dapatkan setelah menyayat nadinya sendiri. Sebenarnya, saat ini Yongbin berpikir untuk sekalian memberitahu Soobin soal Beomgyu juga, tapi rupanya ini bukan waktu yang bagus. Soobin terlihat gelisah, sepertinya Yongbin harus mencari waktu lain. Yongbin lantas berjanji tak akan pernah menghilangkan nyawanya lagi apa pun yang terjadi.

Beberapa saat kemudian Soobin tiba-tiba memaksanya menukar pakaian. Yongbin menurut saja, Soobin terlihat kacau sekali, jadi untuk sekarang, Yongbin akan melakukan apa pun yang saudaranya itu inginkan. Lalu tanpa bisa ditebak, dirinya malah dikurung di ruangan tersebut.

"Hyung, buka pintunya! Soobin Hyung! Hei! Cepat buka pintunya! Sialan kau, Choi Soobin!"

Hampir satu jam dia menunggu di sana, terus berteriak dan menggedor pintu. Akhirnya, para pekerja yang hendak pulang dari sana, menemukan Yongbin dan membantu dia keluar.

Hopeless Shadow || TXT SoobinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang