Chapter 49 - You Have Me

151 37 53
                                    

May, 2016

Yongbin ingat, Aeri pernah satu kali berkata padanya kalau gadis itu punya banyak mimpi yang ingin dia capai di masa depan. Salah satunya, mengunjungi berbagai gereja di segala penjuru dunia. Keluarga Aeri memang penganut Katolik yang sangat taat, tak heran jika Aeri mempunyai rasa cinta yang besar terhadap agamanya.

Mimpi atau tujuan lain yang ingin Aeri capai—dan sudah pelan-pelan dia jalankan dari sekarang—adalah menjadi sukarelawan dan menolong anak-anak yatim di seluruh dunia. Memang tidak semudah itu, tapi paling tidak Aeri sudah rajin menolong anak-anak yatim di beberapa panti asuhan di kota ini. Sebagai seorang anak yatim juga—walaupun dia sudah punya orangtua angkat sekarang—perbuatan Aeri ini terlihat sangat mengagumkan di mata Yongbin, sangat menghangatkan hati.

Aeri memang selalu menyukai anak kecil. Tidak seperti teman-teman lain yang merencanakan masa depan dengan ambisius, Aeri malah bilang impiannya adalah menikah dan memiliki banyak anak. Tentu saja dia tidak akan langsung menikah setelah lulus sekolah, Aeri juga ingin belajar di jenjang selanjutnya, menyelesaikan studinya, bekerja selama beberapa tahun, lalu setelah umurnya lebih dewasa dan dia sudah siap menjadi seorang istri sekaligus ibu, dia akan menikah dengan orang yang dicintai.

Namun hari ini, Yongbin tidak menyangka akan mendengar Aeri mengatakan sendiri, bahwa dia sedang mengandung bayi di umurnya yang bahkan belum genap mencapai enam belas tahun, terlebih dia bilang bayinya milik Yeonjun. Perasaannya langsung terguncang. Merasa kecewa terhadap gadis itu, dan terhadap dirinya sendiri yang tak mampu menjaga Aeri.

"Kenapa? Kenapa kau tidak bisa menjaga diri?" Yongbin bertanya lirih.

Isakan gadis itu semakin membesar. "Aku mengerti aku sudah berbuat salah. Tapi, mohon bantu aku, Yongbin. Tolong pertemukan aku dengan Yeonjun."

"Kalau aku mempertemukanmu dengannya, apa yang akan kau lakukan?"

"Aku ingin memintanya menikahiku," ucap Aeri disela tangisannya.

"Kau pikir dia akan mau?!" Yongbin menukas keras.

"Aku tahu dia akan menolak. Setidaknya aku ingin meyakinkan dia supaya mau bertanggung jawab. Yeonjun sudah tahu aku sedang hamil, dia menyuruhku untuk menggugurkannya."

"Ya sudah, dengarkan apa kata dia dan gugurkan saja."

Yongbin mengerti perkataan yang dia ujarkan barusan akan sangat menyakiti hati Aeri. Yongbin tahu betul Aeri sangat mencintai anak-anak, gadis itu tidak mungkin menyakiti mereka apalagi kalau itu bayinya sendiri. Mungkin itulah alasan Aeri masih mempertahankan kehamilan kendati Yeonjun sudah menyuruh gadis itu untuk menggugurkannya.

Yongbin tahu dia jahat. Tapi pilihan apa lagi yang mereka punya? Orang-orang akan menggunjingnya jika gadis itu menikah dan memiliki anak di umur yang masih sangat belia. Siapa yang akan mau menikahinya? Yeonjun masih terlalu muda, dilihat dari kepribadian pemuda itu, Yongbin yakin Yeonjun tidak akan mau bertanggung jawab. Jadi satu-satunya pilihan yang ada adalah melakukan aborsi. Meskipun itu juga bukan pilihan yang benar.

"Tidak mau. Aku ingin melahirkannya."

"Lalu siapa yang akan mengurus bayinya? Kau masih terlalu muda untuk menjadi seorang ibu. Bagaimana sekolahmu? Bagaimana orangtuamu? Sudahkah kau memberitahu mereka?"

"Mereka belum tahu," ucapnya pelan, masih terisak. "Tapi aku yakin aku bisa melewati segalanya selama Yeonjun mau bertanggung jawab."

Bagaimana caranya? Yeonjun sudah terang-terangan menyuruh gadis itu menggugurkan kandungannya. Sudah jelas dia tidak akan mau menikahi Aeri di umurnya yang sekarang. Sangat-sangat mustahil. Seharusnya gadis ini menyerah saja, tidak ada harapan untuk Yeonjun mau bertanggung jawab padanya.

Hopeless Shadow || TXT SoobinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang