January, 2017
Didampingi Beomgyu yang tak berhenti mengoceh di sebelahnya, Yongbin berjalan pelan menuntun si Adik melewati halaman panti. Anak-anak berlarian di sana sini, asik bermain.
Hari Minggu adalah hari libur juga untuk mereka, tidak ada jadwal resmi apa pun di panti, jadi anak-anak itu bebas melakukan apa pun, bermain sepuas hati sampai waktu yang sudah ditentukan. Ada yang bermain di lapangan, di taman, dan di tempat-tempat lain. Anak-anak menyebar melakukan aktivitas masing-masing. Yongbin dibuat nostalgia, ingat akan kehidupannya dulu di panti asuhan bersama kedua saudaranya.
"Permisi."
Membuka pintu bangunan utama, Yongbin disambut oleh seorang pengurus panti yang tengah menggendong bayi Aeri, berusaha menenangkannya yang sedang menangis.
"Oh, Gyu, lihat? Yongbin Hyung sudah datang," ucap pengurus tersebut dengan antusias pada bayi yang digendongnya. Pelan-pelan dia membalikkan tubuh si bayi ke depan, menghadapkannya langsung ke arah Yongbin. "Sepertinya sekarang dia sudah tahu waktu untuk bertemu kakaknya. Dia akan langsung rewel kalau kau tak kunjung datang," ungkapnya, berkata pada Yongbin yang baru saja menundukkan badan untuk menyapa.
Begitu menatap wajah Yongbin, bayi itu secara ajaib menghentikan tangisnya, lantas melebarkan tangan meminta Yongbin menggendongnya. Yongbin menyambut menerima si bayi ke dalam pelukan. "Ututu, kau sudah menunggu Hyung, ya? Maaf, hari ini Hyung agak terlambat."
"Dia tidak bisa berhenti menangis sedari tadi." Pengurus itu berucap lagi sambil sedikit tertawa, dia merasa gemas menyaksikan bayi itu berhenti menangis setelah melihat wajah Yongbin.
Yongbin membalas dengan kekehan pelan. "Aku berniat membawanya jalan-jalan ke luar hari ini. Tidak apa-apa, 'kan?"
"Tentu saja. Beomgyu pasti senang sekali bisa berjalan-jalan bersama kakaknya. Tunggu sebentar, aku akan menyiapkan stroller-nya."
Pengurus panti tersebut masuk ke satu ruangan, meninggalkan Yongbin duduk di ruang tamu bersama Beomgyu, dan satu Beomgyu lagi. Yongbin tertawa kaku memandangi dua manusia cilik di hadapannya, merasa lucu dengan keadaannya saat ini. Kenapa dia jadi berakhir memiliki dua Beomgyu?
Betul, mereka menamai bayi Aeri dengan nama Beomgyu. Yongbin tidak tahu bagaimana menjelaskan secara rinci awal terciptanya nama Beomgyu untuk bayi Aeri. Namun yang pasti semuanya berasal dari ketidaksengajaan.
Yongbin selalu datang ke panti dan mengasuh bayi Aeri bersama Beomgyu. Karena orang-orang tidak bisa melihat sosok adik kecilnya itu, ketika dia mengasuh bayinya dan menyebut-nyebut nama Beomgyu, mereka mengira Yongbin tengah berbicara dengan si bayi. Lantas dengan serta merta mengganti nama bayinya dari hanya Gyu saja, menjadi Beomgyu.
"Akan lebih baik kalau dia dinamai oleh keluarganya sendiri. Jadi kami memutuskan untuk mengganti namanya menjadi Beomgyu. Kau sering memanggilnya seperti itu bukan?"
Yongbin kesulitan menyangkal, dia akan dianggap gila jika bilang, sebenarnya aku sedang berbicara dengan adik tak terlihatku. Jadi daripada dikira orang aneh, dia akhirnya lapang dada saja menerima nama bayi itu diganti. Toh tidak terlalu buruk juga kan kalau dia mempunyai satu Beomgyu lagi?
Beomgyu sendiri tidak masalah jika namanya dipakai oleh anak lain. Malah dia dengan polosnya berkata, "tidak apa-apa, mungkin itu bisa menolong Soobin Hyung agar bisa ingat aku lagi."
Beomgyu mempunyai harapan saat Yongbin mengenalkan bayi itu pada Soobin nanti, saudaranya tersebut akan langsung teringat pada adik bungsu mereka juga. Meskipun memiliki harapan yang sama, Yongbin tidak yakin Soobin akan ingat begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hopeless Shadow || TXT Soobin
Fanfiction[romance, angst, brothership] Park Yerin itu kesepian. Sebab itulah Choi Soobin akan selalu mengikutinya ke mana pun seperti sebuah bayangan. Namun Soobin juga agaknya tidak menyadari, bahwa selama ini dialah yang paling kesepian. ** "Apa kau tahu k...