Happy Reading
-
-
-
-
-
-
-"Ay."
Aira mengalihkan pandangan dari cermin dihadapannya, matanya berganti menatap Mahesa yang berdiri dengan menggunakan celana pendek dan kaos tanpa lengan berwarna hitam.
"Gue mau keluar bentar, kayanya pulang jam 2."
"Pake jaket."
"Gak."
"Gak baik kena angin malem, Tuan juga akhir - akhir ini lagi banyak kegiatan."
"Gak."
"Aira ambilin ya."
"Gak."
"Nanti-"
"Pokoknya enggak."
"Yaudah, terserah deh."
Aira hanya menghela nafas dan kembali sibuk memoles wajahnya, rencananya malam ini ia akan pergi menonton sendirian.
Ia butuh me time, untungnya Amira selalu mengizinkan jika Aira ingin pergi. Asal jelas kemana dan dengan siapa.
Sedangkan Mahesa baru menyadari bahwa Aira sedang bersiap - siap akan pergi. Raut wajahnya mulai terlihat tidak bersahabat.
"Mau kemana lo? Mulai nakal ya sekarang mau pergi gak bilang - bilang."
"Ini tadi mau bilang tapi Tuan keburu turun dulu."
"Mana ada orang mau izin pas udah siap, yakin banget bakal diizinin."
"Nyonya udah izinin kok."
"Mulai berani ya lo sekarang? Kalo gue gak izinin jangan harap bisa keluar."
"Aira cuma mau me time, akhir - akhir ini Aira pusing banget. Aira cuma mau nonton bioskop, beli es krim, sama mau belanja skincare sama make up Aira. Udah itu aja gak macem - macem kok."
Mahesa mulai melunak mendengar penjelasan Aira. Namun tiba - tiba ingatannya muncul ketika terakhir kali ia mengizinkan Aira pergi sendirian.
Saat itu ia mendapat laporan jika Aira dibelikan es krim dan makanan oleh driver ojek online yang dipesannya. Yang mana ternyata driver tersebut adalah seorang polisi muda.
Saat itu Mahesa langsung mengamuk dan tantrum seharian, Aira tetap meminta maaf meskipun itu bukan salahnya.
Ia sudah menolak pemberian driver tersebut namun sang driver memaksa untuk menerima makanan dan es krimnya. Pemberian tersebut juga langsung ia berikan pada satpam yang sedang berjaga.
Aira tidak bisa membayangkan bagaimana jika ia memakan pemberian tersebut. Ia hanya menerima saja Mahesa sudah mengamuk.
"Gue ikut."
"Gak mau, mana ada orang me time ditemenin."
"Ikut."
"Enggak bisa, Tuan."
"Bisaaa."
"Aira gak mau."
Mahesa semakin cemberut, Aira menolaknya? Yang benar saja.
"Pokoknya ikut."
"Nanti kapan - kapan aja kita pergi bareng deh."
"Gaaaak, gue mau ikut."
"Tuaaaan~"
"Ikut, ikut, ikuuuut."
Aira menghela nafas lelah, sangat sulit pergi jika Mahesa sudah seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHESA
Teen FictionHanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menata...