CHAPTER 20 : Family Talk

97.8K 5.9K 504
                                    

Happy Reading
-
-
-
-
-
-





Aira menepati janjinya untuk menemani Mahesa menonton sambil cuddle. Mahesa yang tidak mau menyia-nyiakan kesempatan langsung saja menemploki Aira sambil merebahkan kepalanya di dada Aira.

Sebenarnya menonton hanyalah alibi, ia hanya ingin tidur sambil memeluk Aira. Karena jika orang tuanya di rumah ia tidak bisa leluasa.

Aira fokus menonton film sambil mengelus lembut rambut Mahesa. Sesekali melirik Mahesa yang sepertinya sedikit mengantuk.

"Tuan mau tidur siang aja?"

"Gak mau, gak ngantuk."

"Tidur aja gak papa."

"Nanti lo pergi."

"Engga kok, Aira temenin disini."

Mahesa hanya diam, tiba - tiba ia teringat sesuatu.

"Lusa gue mau sidang, lo temenin gue ya?"

"Ih pinter banget udah mau lulus."

Mahesa tersenyum mendengarnya, telinganya memerah.

"Nanti gue mau hadiahnya 3. Tapi yang dua mau request sendiri."

"Banyak banget mau hadiah 3."

"Kan abis itu gue harus ke Belanda."

Aira hampir saja melupakan hal itu, waktu mereka hanya tinggal sebentar lagi.

"Yaudah, hadiah yang request mau apa?"

"Nanti aja rahasia."

"Jangan yang aneh - aneh loh."

"Engga kok."

"Tapi nanti Aira malu kalo ketemu sama temen - temen Tuan."

"Gak akan ada yang gangguin lo, gue cuma ngasih tau temen deket aja."

"Yaudah deh."

Aira kembali mengalihkan atensinya pada film didepannya. Dalam hati ia bersyukur untung saja Aira sudah menyiapkan hadiah untuk Mahesa jauh - jauh hari.

Sebenarnya sedikit sulit mengimbangi Mahesa yang notabenenya adalah anak tunggal. Ia terbiasa dituruti kemauannya, karena alasan itu Aira memaklumi sifat Mahesa yang seringkali merajuk jika permintaannya tidak dituruti.

Dengkuran halus mengalihkan perhatian Aira dari film, ia melirik Mahesa yang ternyata sudah nyenyak. Aira mematikan televisi, mengatur alarm kemudian ikut menutup matanya.

Biarlah kali ini mereka menikmati kebersamaan sebelum jarak yang panjang memisahkan.

-°°-

Mahesa membuka mata dan menatap sekelilingnya. Moodnya langsung menurun ketika tidak melihat Aira di sekelilingnya.

"Aaaay."

Tidak ada jawaban, mungkin Aira ada di bawah. Mahesa mulai beranjak keluar dari kamarnya.

"Aaaaay."

"Aaaaaaaay."

"Di ruang keluarga, Tuan."

Mahesa melangkahkan kakinya ke sumber suara. Begitu sampai ruang keluarga ia melihat Ayah dan Bundanya sudah pulang.

Namun ia terlihat salah fokus dengan makhluk yang sedang digendong Aira. Bentukannya memang lucu hanya saja pasti akan menyita perhatian Aira.

Makhluk itu akan merengek jika jauh dari Aira. Sangat menyebalkan menurutnya, karena hanya Mahesa yang boleh seperti itu.

MAHESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang