CHAPTER 29 : Home Sweet Home

93.5K 5.9K 877
                                    

Happy Reading
-
-
-
-
-
Respect untuk kalian yang tetep vote dan komen meskipun sudah mencapai target. Semoga dimanapun kalian berada, tetap dihargai sebagaimana mestinya.




Mahesa mempercepat langkahnya begitu melihat Aira berlari kecil ke arahnya. Gadisnya itu terlihat semakin cantik jika dilihat secara langsung. Jiwa posesifnya semakin memberontak keluar.

Pantas saja banyak monyet - monyet yang mendekat. Aira semakin lucu dan menggemaskan.

"Tuan, Aira kangen banget."

"Gue udah disini, sayang. Ayo peluk gue sepuasnya."

Aira tertawa kecil mendengarnya, ia masih cukup waras untuk tidak bermesraan di tempat umum seperti ini.

"Ayo pulang, pasti cape kan. Aira udah masakin makanan kesukaan Tuan. Tuan besar sama nyonya juga udah nunggu di rumah."

"Lo kesini sama siapa?"

"Sama Pak Asep."

Mahesa mengangguk, satu tangannya mendorong koper kecil sedangkan tangan lainnya merangkul pinggang Aira.

"Tuan mau berapa hari di rumah?"

"Kayanya gue cuma 4 hari di rumah, gak papa kan?"

"4 hari aja Aira udah seneng banget kok. Tuan kangen gak sama Aira?"

"Engga terlalu sih, gue pulang karena ada perlu aja sama Ayah sama Bunda."

Mahesa dan gengsinya, tidak berubah meskipun sudah resmi menjadi kekasihnya. Lihat saja nanti, siapa yang tidak mau berpisah dan terus mengikutinya ketika di rumah.

"Yaudah, berarti kalo kaya gitu Aira nanti gak ngajak nonton deh. Mending ngerjain tugas aja."

"Gue kurung lo di kamar gue biar gak kemana - mana."

Aira tertawa kecil mendengarnya, mereka memasuki mobil dan meninggalkan Bandara. Tanpa menyadari jika sedari tadi ada seseorang yang mengambil foto mereka.

-°°-

Mahesa terbangun di sore hari, tadi siang setelah menyuapinya makan Aira juga menemaninya tidur. Mengelus lembut rambutnya sampai Mahesa tertidur pulas.

Mahesa tidur di kamar Aira, sedangkan pemilik kamar sepertinya sedang melakukan ritual mandi setelah pulang dari kampus.

Mahesa dibuat terkejut ketika membuka ponselnya. Pesan dari Grandpa membuatnya was - was.

Grandpa

Send a picture

Pacarmu cantik, secepatnya kenalkan pada Grandpa. Jika tidak Grandpa sendiri yang akan menghampirinya.

Gawat, kakeknya memperbanyak mata - matanya lagi. Mahesa harus memutar otak, nanti malam ia akan coba berdiskusi dengan orang tuanya.

Mahesa yakin pesan tadi hanya sekedar basa - basi, pasti kakeknya sudah tahu seluk beluk Informasi tentang Aira. Bagaimana ini, apa yang harus katakan pada Aira.

Suara pintu kamar yang terbuka memutuskan lamunan Mahesa. Ternyata benar dugaannya, Aira terlihat lebih segar sesudah mandi.

"Kok udah mandi aja si, gue gak liat berangkatnya gak liat juga pulangnya."

"Istirahat aja, Tuan kan cape."

Aira duduk dipinggir ranjang, mengelus lembut pipi Mahesa yang masih berbaring.

MAHESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang