CHAPTER 39 : Consequences and Worries

57.6K 5K 688
                                    

Happy Reading
-
-
-
-
-
Terimakasih dan respect buat kalian yang tetep vote dan komen meskipun udah mencapai target, semoga dimanapun kalian berada tetap dihargai dan dihormati sebagaimana mestinya.








Ternyata apa yang dikhawatirkan Mahesa benar, dalam perjalanan mendadak mendung dan turun gerimis padahal sudah setengah perjalanan menuju tempat camping. Mau tidak mau mereka melanjutkan perjalanan dengan memakai jas hujan. Untungnya, Aira membawa jas hujan meskipun suhunya tetap saja dingin.

"Lo masih kuat gak? Mau gue bawain tas lo?"

"Aira masih kuat kok, makasih Amanda."

Aira tidak merasa curiga kepada Amanda, padahal kenyataannya Amanda adalah orang yang dibayar untuk mengawasi Aira. Kita ucapkan terimakasih kepada Amira dengan segala relasinya.

"Kalo lo ngerasa gak enak atau kesusahan bilang ya, Ra."

"Tenang aja Amanda, Aira kuat kok."

Amanda hanya mengangguk dan tetap berjalan di belakang Aira. Ia harus selalu memastikan Aira aman. Dibelakang Amanda ada Reno selaku koordinator kelas, ada sekitar 30 orang yang mengikuti camping ini.

"Tempatnya masih jauh gak, No?"

"Enggak, 5 menit lagi sampe."

Reno benar, 5 menit setelahnya mereka sampai. Hal pertama yang mereka lakukan adalah mencari tempat berteduh, untungnya di tempat tersebut terdapat aula yang kosong. Gerimis mulai reda dan hari sudah semakin sore. Reno mendirikan tenda bersama anggota kelas lainnya khususnya laki - laki, sedangkan untuk perempuan tetap di aula sambil membuat minuman hangat.

Setelah tenda terpasang, Reno sebagai koordinator kelas mulai membagi satu tenda untuk 4 orang. Total tenda ada 10 dengan 3 untuk laki - laki sedangkan 7 untuk perempuan. Untuk tenda Aira berisi Amanda, Aira, dan Zee. Kebetulan mereka mendapatkan tenda yang berisi 3 orang karena jumlah perempuan ada sekitar 20 orang.

"Lo mau di mana, Ra?"

"Aira terserah aja, Zee sama Manda mau dimana?"

"Lo di tengah aja, gue sama Zee di pinggir."

"Iya, lo juga udah bersin - bersin tadi."

Memang benar, setelah sampai di aula tadi Aira mulai bersin - bersin, ditambah udara yang semakin dingin. Untungnya mereka masih bisa beristirahat karena acara api unggun akan dilaksanakan pukul 8 malam, masih beberapa jam lagi.

Aira membuka ponselnya, di sana tidak terlihat balasan apapun dari Mahesa.

Kak Mahesss <3

Sayang, Aira mau otw yaaa.

Aira udah sampe, ini mau naik ke atas dulu.

Yaaah belum dibales :(

Sayang

Sayaaaaang

/Send a picture

Di sini gerimis

/Send a picture

Aira udah di tenda

/Send a picture

Sedih chatnya belum dibales :(

👍

Aira menatap tidak percaya pada ponselnya, Mahesa hanya membalasnya dengan emoticon jempol? Yang benar saja. Menyebalkan sekali, harus dengan apa ia membujuk Mahesa.

MAHESA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang