Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menata...
Happy Reading - - - - - Maaf ya baru update Terimakasih dan respect buat kalian yang tetep vote dan komen meskipun udah mencapai target semoga dimanapun kalian berada tetap dihargai dan dihormati sebagaimana mestinya. Dan tolong koreksi kalo ada salah.
Merawat Mahesa yang sedang sakit memang membutuhkan tenaga yang ekstra. Ia tidak lebih dari seorang balita yang tidak ingin jauh dari ibunya. Bangun, merengek, bangun, merengek, seperti itu terus secara berulang.
Sampai pagi seperti saat ini pun Aira masih tetap menemani Mahesa. Ia hanya keluar untuk membuat sarapan dan mandi, itu pun bisa dilakukan ketika Mahesa tidur. Aira sudah sangat bosan, yang sedari tadi ia lakukan hanya scroll sosial media sambil memeluk Mahesa.
Kebetulan demam Tuan Muda kita sudah turun, ia mulai membaik dari semalam. Sebenarnya masih bisa diatasi dengan obat yang ada di rumah, tetapi Aira takut terjadi sesuatu, karena itu ia memanggil dokter untuk memeriksa Mahesa.
"Ayaa~"
"Kenapa sayang?"
"Mau pudding labu sama melon."
"Mau Aira buatin sekarang?"
"Hu'um, tapi-"
Ucapan Mahesa terputus oleh suara gedoran di pintu. Yap betul, dibandingkan ketukan itu lebih terdengar seperti gedoran. Samar - samar juga terdengar suara yang cukup familiar.
"Sebentar."
Aira segera beranjak dari ranjang untuk membuka pintu, semakin lama suara gedoran pintu terdengar semakin tidak sabar.
"Loh, Baby El? Ke sini sama siapa sayang?"
Tanpa menjawab pertanyaan Aira Baby El menyelonong masuk ke dalam kamar dengan membawa tas kura - kuranya. Di depan pintu tidak terlihat siapapun selain Baby El. Jika datang dengan Aiden ataupun ibunya minimal sekali terdengar suaranya.
"Uncle, up~"
Setelah melepas sandal jepit mahalnya, Baby El merentangkan tangannya bermaksud meminta untuk diangkat ke ranjang. Tubuhnya yang masih pendek belum bisa menjangkau ranjang yang cukup tinggi. Sebuah tangan menyelinap dibawah ketiaknya, tapi sayangnya bukan tangan Mahesa yang mengangkatnya tetapi tangan Aira.
Cup~
Aira mencuri satu ciuman di pipi Baby El, bau minyak telon mendominasi bayi gempal itu. Tanpa diduga Baby El mengusap bekas ciuman Aira. Sepertinya bayi gempal itu merajuk, kira - kira karena apa ya?
Mohon maaf sebesar - besarnya ya dikarenakan lanjutan ceritanya ada di karyakarsa 🙏🏻 https://karyakarsa.com/anotherfavgirl23
TBC - - - - - SO SOWRY BARU UPDATEEEEE
Hari rabu kemaren gue baru bimbingan pertama, deg degan banget ya ternyata wkwkwk.
Oiya spt biasa ada special part di karyakarsa, only 2k. Lumayan buat beli seblak kalo pusing skripsian 🙏🏻
Ini spoilernyaaaaa~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
3.5k votes + 750 comments + 20 followers for next chapter yaaaaa