CHAPTER 21 : Final Exam

99.4K 5.7K 564
                                    

Happy Reading
-
-
-
-
-
Respect buat kalian yang tetep vote dan komen meskipun udah mencapai target










Hari ini adalah hari dimana Mahesa melaksanakan sidang akhirnya. Raut wajah Mahesa tenang sekali, berbanding terbalik dengan Aira yang gugup.

"Tenang aja Ay, gue bisa kok."

"Aira cuma khawatir aja."

"Pasti lulus kok, Ay."

Aira tersenyum lembut menatap Mahesa, dalam hati ia membenarkan perkataan Mahesa. Mahesa itu pria yang cerdas.

"Ayo kita berangkat."

"First request gift dari gue nanti malem kita dinner ya? Gue udah ngomong sama Bunda."

"Okee. Kalo yang kedua apa?"

"Nanti gue kasih tau pas dinner."

Aira hanya mengangguk. Semoga saja Mahesa tidak meminta yang aneh - aneh.

"Ay, mau morning kiss boleh?"

"Gak ada morning kiss, udah yuk berangkat."

Mahesa menarik tangan Aira agak tidak kabur. Sepertinya Aira lupa jika ia selalu mendapatkan apa yang ia mau.

"Di pipi aja ay, biar semangat gue kan mau sidang."

"Mana ada begitu."

"Ayo dong Ay."

Cup

Cup

"Udah ya."

"Sini gantian."

"Gak usah-"

Aira terkejut melihat tingkah bar - bar Mahesa yang langsung menariknya.

"-IH GAK MAU NANTI MAKE UP NYA BERANTAKAN."

"Pelan - pelan doang, Ay."

Mahesa menahan kedua pipi Aira agar tidak menghindar. Aira terlihat cantik sekali hari ini, ia tidak tahan untuk tidak menciumnya.

Cup

Cup

Cup

Cup

Cup

"Ih udaah~"

Mahesa tertawa melihat Aira mengelap pipinya. Gemas sekali Airanya ini.

"Jangan di lap, gue cium lagi lo."

"Gak mau."

Mahesa tertawa lebih keras melihat Aira berlari kecil keluar dari kamarnya. Sungguh pagi yang indah untuknya.

-°°-

Aira menatap ruangan dimana Mahesa sedang melakukan sidang akhirnya. Ia duduk bersama dengan Abbas, Keanu dan Lucas.

"Minum dulu nih, jangan tegang santai aja, Ay."

Aira menerima minuman kaleng dari Lucas. Tidak lama kemudian terdengar suara pintu yang terbuka.

"Wuidiiih, gimana nih bos?"

"Aman."

"Congrats ya bro, akhirnya lulus juga."

Abbas, Lucas dan Keanu, satu persatu memberikan selamat kepada Mahesa. Setelah itu, baru Mahesa mengalihkan pandangannya pada Aira.

"Sini dong, gak mau kasih gue selamat?"

MAHESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang