CHAPTER 43 : Visiting

67.1K 4.2K 782
                                    

Happy Reading
-
-
-
-
-
-
Terimakasih dan respect buat kalian yang tetep vote dan komen meskipun udah mencapai target semoga dimanapun kalian berada tetap dihargai dan dihormati sebagaimana mestinya








Di hari minggu pagi yang cerah ini, Mahesa harus mengorbankan waktu bermalas - malasannya untuk menjenguk saingannya yang sedang sakit.

Ya, SAINGANNYA. Kalian tidak salah baca.

Saingan yang dimaksud di sini adalah Baby El. Aiden mengabari Amira jika bayi gempal itu demam sejak semalam. Sebagai orang yang mendapat predikat 'Uncle Kesayangan' Baby El, Mahesa harus menjenguknya.

Sebenarnya Mahesa masih ingin tidur, ia tidak akan ikut jika bukan karena Aira dan Amira yang memintanya ikut. Dua orang itu paling tahu bagaimana cara membujuk Mahesa. Jadi, sekarang Mahesa bingung harus membawa apa. Bisa prengat - prengut Baby El jika ia tidak membawa apa - apa.

"Lo bawa apa, Ay?"

"Aira bawa pie susu sama ayam kecap kesukaan Baby El."

"Ya udah, jangan dibawa semua. Sisain buat gue ya."

"Kak Mahes kalo mau nanti Aira buatin lagi."

"Gak, gak mau. Pokoknya harus ada bagian buat gue juga."

Aira memutar bola matanya mendengar respon dari Mahesa. Mahesa tetap saja tidak mau kalah dengan orang lain, padahal Aira sering membuatkan dua makanan tersebut untuk Mahesa. Apa ia tidak bosan?

"Kak Mahes mau bawa apa?"

"Gak tau, nanti gue mandi dulu deh. Sambil nunggu lo siap - siap gue keluar dulu cari sesuatu."

"Iyaaa~"

Mahesa sebenarnya sudah ada gambaran akan membeli apa untuk Baby El. Sepertinya ide ini cukup bagus untuk proyek mereka selanjutnya.

"Mau ditemenin?"

"Gak usah."

Tumben sekali Mahesa tidak mau ditemani? Aira jadi curiga. Takutnya Mahesa membeli sesuatu yang berbahaya. Bisa - bisa mereka langsung diusir Aiden bahkan sebelum mereka sempat duduk.

"Tapi jangan beli yang aneh - aneh ya kak."

"Iya, Sayang."

-°°-

Begitu sampai di ruangan, Aira dan Mahesa disambut dengan seruan antusias dari keluarga kecil Aiden. Kebetulan di situ juga ada si sulung Marcel yang sedang berlibur dari segala aktifitasnya. Sekarang, mereka bertiga pamit untuk makan siang di kantin rumah sakit. Mumpung masih ada Mahesa dan Aira yang menjaga Baby El.

"Kakak tantiiik~"

"Utututuuuu~ kesayangan kakak lagi sakit ya? Mana yang sakit sayang?"

"Badan El cakit kakak."

Bayi gempal itu merasa tidak nyaman dari semalam, badannya panas dan sakit. Untuk makan pun lidahnya terasa pahit dan perutnya mual.

"Sekarang masih sakit?"

"Cedikit, El mawu pulang. Ndak mawu di sini."

"Kenapa?"

"Bau na aneh. El ndak cuka."

Bau obat - obatan memang masih sangat asing di indra penciuman Baby El, wajar saja ia kurang merasa nyaman. Apalagi bayi aktif ini memang jarang masuk rumah sakit.

"Makanya Baby El cepet sembuh ya, biar bisa main lagi sama Kakak."

"Kalo udah cembuh boleh bobo cama Kakak?"

MAHESA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang