Sisi Gelap Nusantara

195 22 4
                                    


Kota yang mendapat pujian dan dielu-elukan oleh banyak orang atas kemewahan, kebersihan, kerapian dan keamanannya. Tentu memiliki sisi gelapnya yang hampir semua orang kota Nusantara ketahui apalagi orang-orang dari luar Nusantara.

Sebaik apapun sebuah tempat tentu memiliki sisi gelapnya.

Seperti salah satu area yang terdapat di kota Nusantara yang jauh dari keramaian. Area ini tidak termasuk ke dalam tempat tinggal masyarakat. Area ini berada di pinggir kota dan memiliki julukan area Ripelum alias cari pelarian untuk mati.

Hal ini dikarenakan area ini menyediakan berbagai macam hal-hal yang dilarang. Sepanjang lorong ini terdapat toko-toko yang menjual minuman keras dengan kadar alkohol tinggi. Toko yang menjual obat-obatan terlarang lainnya pun dijual dengan bebas.

Area yang juga menyediakan para pekerja sex yang bisa melayani perempuan maupun laki-laki.

Area ini pun juga menawarkan jasa untuk orang-orang yang ingin mati mendahului takdir yang ditetapkan. Cukup membayar sekitar 15 juta maka pihak yang menawarkan jasa akan mengeksekusi seseorang yang ingin mati dengan senjata api maupun metode lainnya sesuai keinginan pembeli jasa.

Tubuh yang tidak bernyawa pun tentunya akan diurus dengan sebaik mungkin hingga proses penguburan.

Maka dari itu, area ini disebut dengan area kematian.

Pemerintah tidak bisa membersihkan area ini atau menangkap para pemilik bisnis gelap dikarenakan pemilik maupun penjaga di area ini adalah masyarakat lokal yang tentunya memiliki pengaruh yang cukup besar.

Entah berapa tahun yang lalu, pemerintah mengerahkan pasukan untuk memberantas area Ripelum. Hal ini membuat konflik antara orang-orang Ripelum dengan pasukan keamanan kepemerintahan.

Terjadi tembak-menembak dan lemparan senjata tajam seperti mandau maupun sebilah tajam lainnya.

Konflik ini menyebabkan 15 pasukan pemerintah tewas dan 7 orang warga lokal Ripelum tewas.

Konflik ini menghebohkan masyarakat Nusantara hingga tak ada yang berani mencari masalah dengan orang-orang Ripelum. Begitu juga dengan orang Ripelum yang tidak pernah mengganggu masyarakat manapun.

Mereka hanya akan berurusan dengan pelanggan mereka dan melayani pelanggan sesuai dengan apa yang pelanggan mereka inginkan.

Konflik kala itu membuat salah seorang terkuat di area Ripelum mengirimkan surat ke pemerintah Nusantara yang mengatakan jika pemerintah tidak ada hak untuk menutup area Ripelum ataupun membuat huru-hara, lagi.

Kalaupun hal ini terjadi, maka orang-orang Ripelum tidak akan segan-segan menghabisi semua masyarakat Nusantara yang bukan warga lokal. Tentu, hal ini membuat pemerintah tidak lagi mengurusi area Ripelum karena risikonya terlalu tinggi.

Walaupun begitu, pemerintah tidak serta-merta lepas tangan. Pemerintah tetap memantau dari jarak jauh untuk memastikan jika masyarakat Nusantara maupun masyarakat luar Nusantara akan aman.

~ ~

Malam ini di jalanan yang tak jauh dari area Ripelum terdapat seorang perempuan berambut hitam panjang. Ia terduduk di bangku kosong dengan botol berkadar alkohol di tangannya. Air mata terus membasahi pipinya, wajahnya memerah akibat tangisnya yang begitu memilukan.

Sepulang dari taman kota Nusantara untuk bertemu kekasihnya. Ia dirundung amarah dan kekecewaan yang begitu besar. Ternyata kekasihnya itu berselingkuh dengannya, berselingkuh dengan laki-laki yang sudah memiliki pekerjaan. Sedangkan dirinya hanya mahasiswa semester akhir yang sedang magang di perusahaan serta sedang menyusun skripsi.

Kehidupan di 2045Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang