Bakat Stalking Gesya

168 23 2
                                    


Di kafe yang tak jauh dari rumah sakit terdapat dua perempuan yang sedang sibuk memperhatikan layar laptop. Keduanya duduk berdekatan dengan kacamata minus yang bertengger di hidung mancung mereka.

"Ohh pejuang skripsi."ujar Hasya.

Iya benar, kedua perempuan itu Hasya dan Gesya. Hasya bertemu dengan Gesya di kafe ini dan meminta bantuan ilmu stalking yang dimiliki Gesya. Untungnya Gesya bisa diandalkan dan mau menjaga rahasia rumah tangga Hasya.

"Cantik sih tapi kok lesbian, sih? Eh tapi pacarnya juga cantik, Kak."ujar Gesya seraya mengobrak-abrik media sosial milik Sandra.

Tak hanya media sosial, tetapi juga biodata Sandra yang ada di internet. Semua hal bisa dicari oleh Gesya, bahkan Gesya mengetahui jurusan mana saja teman-teman Sandra. Hal yang mudah untuk mencari identitas seseorang di zaman sekarang ini.

"Dia kuliah pake beasiswa karena kedua orang tuanya udah meninggal. Dari awal kuliah udah pake beasiswa, dia ngekost di kost Azzaya yang gak jauh dari kampusnya. Kemana-mana naik motor plat KT 2122 BK."

"Udah Gee udahh."

"Mau liat transkip nilainya engga?"tanya Gesya ketika ia menemukan link pendaftaran suatu organisasi di kampus Sandra yang terdapat folder transkip nilai.

Hasya mengiyakan dan mendekatkan wajahnya kearah layar laptop untuk melihat nilai-nilai Sandra.

Gesya menatap kagum melihat nilai Sandra yang rata-rata mendapatkan nilai A. Paling rendah cuman B.

"Pinter juga sih, yah wajar aja kalo bisa magang di perusahaan Andelson. Tapi, sayang banget malah mau rebut suami orang."ejek Gesya seraya mencubit foto Sandra yang ada di layar laptopnya.

Ia menolehkan wajahnya kearah Hasya yang sedang menyandarkan kepalanya di sandaran kursi dengan tubuh yang menghadap kearahnya.

"Kak dokter sakit?"tanya Gesya seraya menutup mesin pencariannya di laptop.

Hasya menggeleng dan kembali meneteskan air matanya, "Kalo suami aku tergoda sama dia gimana ya, Gee? Sekarang banyak kasus perselingkuhan, kasus ini itu banyak banget. Apalagi sekarang juga makin banyak sugar daddy. Aku engga mau jadi janda."celoteh Hasya dengan suara lesunya.

Gesya menggaruk kepalanya dan mengernyitkan keningnya, ia bingung harus menanggapinya bagaimana karena ia belum merasakan pernikahan. Ia juga tidak pernah merasakan jadi selingkuhan maupun berselingkuh.

"Aku percaya kok sama suami aku, tapi aku takut kalo dia mulai lemah."

Gesya menegakkan tubuhnya dan menatap kearah Hasya, "Itu dia! Jangan sampe suami Kak dokter melemah. Tujuan suami Kak dokter cerita ke Kakak supaya ada yang nguatin. Karena dia gak bisa selesaiin masalahnya sendirian, dia butuh Kakak untuk lewatinnya berdua."

"Ayo dong semangat lagi Kak! Semangat demi Azizi yang gemesin ituu."ujar Gesya seraya menegakkan tubuh Hasya dengan kedua tangannya.

"Apa perlu kita labrak si Sandra Sandra itu?"tawar Gesya kedua mata yang sedikit melotot kearah Hasya. Hasya terkekeh melihat ekspresi Gesya yang lucu.

"Suami Kakak keren loh udah sejujur ini, harus diapresiasi. Kakak pasti bangga banget, ya?"ucap Gesya yang membuat Hasya menganggukkan kepalanya.

"Gee, bisa gak jangan panggil Kak dokter? Kepanjangan tau gak. Panggil Kakak aja."tegur Hasya karna dirinya merasa aneh mendengar Gesya memanggil dirinya dengan 'Kakak dokter'

"Hehehe, iya maaf."

Hasya menegakkan tubuhnya dan memperhatikan kearah depan dengan wajah datarnya. Sekarang ia mulai bingung harus bagaimana menghadapi permasalahan rumah tangganya. Ia sangat bersyukur jika Aleon sudah mau jujur dengannya.

Kehidupan di 2045Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang