Pagi ini Hasya duduk termenung di sisi kanan Sandra yang terbaring lemah. Dari semalam dirinya terus memperhatikan Sandra dari luar ruangan. Tatapannya selalu sendu ketika melihat Sandra yang terbaring lemah seperti ini.
"Saya udah maafin kamu. Saya yakin kamu lagi bahagia di sana sambil ngeliat bunga-bunga, iyakan?"monolog Hasya dengan tatapan yang tertuju pada wajah tenang milik Sandra.
"Saya juga bakal jagain Anggi sebisa saya. Saya bakal datang ke sidangnya, kamu tenang aja."
"Kamu harus bahagia ya Sand."
Hasya memberikan senyum manisnya sembari menatap teduh kearah Sandra.
Setelah puas memandangi Sandra, Hasya pun memilih untuk keluar ruangan dan ia tersenyum ramah kearah Nayla. Ia sudah berkenalan dengan perempuan cantik itu satu jam yang lalu.
"Saya mau ke ruangan saya dulu ya? Kalau ada apa-apa kabarin ya Nay."pamit Hasya yang diangguki oleh Nayla.
Hasya pun berlalu dari Sandra dan menyapa sekilas perawat yang menjaga ruang ICU dengan senyum manisnya.
Sementara itu di kantor kepolisian pusat Nusantara Anggi sedang mendengar penjelasan lebih lanjut dari pihak kepolisian atas kasus kecelakaan lalu lintas yang dialami oleh Sandra.
"Ini rekaman cctv dari tiga kamera yang berbeda di lokasi kejadian. Saudari Sandra mengendarai motor dengan kecepatan 100 km perjam. Itu sangat cepat bahkan melanggar aturan lalu lintas."jelas seorang polisi bertubuh tinggi tegap dan berbadan atletis.
Anggi memperhatikan layar laptop yang menayangkan 20 detik sebelum Sandra menghantam kap mobil yang berlawanan arah dengannya. Jalanan itu simpang empat dan terdapat lampu lalu lintas. Tentu Sandra salah karena menerobos lampu merah dan menghantam mobil suv hitam.
Motor matic Sandra menghantam dengan keras kap mobil hingga Sandra menubruk kaca depan dan terlempar ke bagian belakang mobil. Tubuh Sandra terlempar sekitar 6 meter dan kembali terhantam mobil dari arah yang sama.
Pengemudi mobil pertama tidak mengalami luka karena airbag yang mampu melindungi pengemudi agar terhindar dari cidera pada saat terjadi kecelakaan. Sedangkan pengemudi mobil kedua mengalami luka di bagian wajah dan lengan karena pecahan kaca depan yang ditubruk oleh tubuh Sandra.
Pengemudi pertama seorang laki-laki berusia 30 tahun akhir sedangkan pengemudi kedua seorang perempuan berusia 30 tahun awal.
Anggi meringis melihat rekaman vidio tersebut dan menatap sendu kearah polisi yang bernama Adam.
"Saya bersedia ganti rugi untuk kerusakan mobil, saya juga akan membayar pengobatan ke korban Pak."ujar Anggi dengan tulus.
"Untuk pengemudi mobil, kemarin malam waktu saya mintain keterangan. Keduanya sama sekali tidak mempermasalahkan hal ini, mereka tidak meminta ganti rugi. Justru mereka ingin diberi kabar terbaru untuk kondisi saudari Sandra."balas Adam yang membuat Anggi tersenyum tipis.
"Apa bisa saya ketemu sama mereka Pak?"
"Bisa, nanti saya kasih kontak pribadi mereka."
Setelah mendapatkan kontak pribadi dari dua pengemudi mobil, Anggi menghubungi pengemudi laki-laki yang bernama Reza. Dan Reza memilih untuk menemui Anggi di rumah sakit sekalian untuk menjenguk Sandra.
Begitu juga ketika mengabari pengemudi perempuan yang bernama Firly, perempuan itu juga ingin menjenguk Sandra.
"Baik, terimakasih ya Kak. Nanti kalau Kakak sudah di rumah sakit, kabarin saya Kak."
"Iya Anggi, nanti saya kabari."
"Makasih ya Kak."
"Sama-sama Anggi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehidupan di 2045
RomanceHasya seorang dokter gigi yang memiliki keluarga kecil semanis coklat dan selembut sutra ternyata harus menghadapi mahasiswi yang ingin merebut suaminya. Baginya ini bukan persaingan tetapi pembasmian. Ternyata tidak selamanya kehidupan itu selalu m...