Wae Rebo

198 28 2
                                    


Awal bulan Juli 2045 ini Hasya dan keluarga kecilnya akan melaksanakan liburan ke pulau NTT, Kabupaten Manggarai. Dari Kalimantan Timur, mereka akan langsung terbang ke Labuan Bajo menggunakan pesawat. Perjalanan udara membutuhkan waktu sekitar 4 jam.

Dan saat ini mereka telah duduk manis di dalam pesawat selama tiga jam perjalanan. Azizi duduk di dekat jendela, Hasya di tengah dan Aleon duduk paling pinggir. Azizi dari awal penerbangan sudah tertidur pulas di kursi mewah dengan kelas bisnis.

Dan Hasya pun tertidur di pundak Aleon, sedangkan Aleon memilih untuk membaca majalah digital menggunakan tabletnya.

Satu jam kemudian pesawat akan mendarat di Bandara Internasional Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Azizi sudah terbangun dan memandang takjub kearah pulau-pulau yang ada di bawah sana. Bukit-bukit hijau yang berada di perairan membuat mata Azizi benar-benar takjub.

"Keren banget Bund."gumam Azizi seraya memperhatikan lekat-lekat kearah pulau-pulau kecil tersebut.

Hasya tersenyum tipis memandangi Azizi, kini tatapan Hasya beralih kearah Aleon yang memandanginya dengan tatapan sayu.

"Ngantuk bro?"tanya Hasya yang diangguki oleh Aleon kemudian menyandarkan kepalanya di pundak Hasya. Tangan Hasya pun terjulur untuk mengusap pipi Aleon.

"Sampe hotel, aku mau tidur boleh engga?"tanya Aleon yang dijawab dengan gelengan kepala oleh Hasya. "Kenapa?"tanya Aleon masih nyaman dengan posisinya.

"Liburan itu jalan-jalan bukan tidur di hotel. Kalo mau tidur ya mending di rumah aja."jawab Hasya dengan suara lembutnya tetapi hal ini membuat Aleon terdiam.

"Bund, nanti mau ke mana?"tanya Azizi seraya menengok kearah kedua orang tuanya.

"Azizi mau liat sunset? Hotel kita bagus loh untuk liat sunset."tawar Hasya yang tentu diangguki oleh Azizi.

"Besok kita naik ke desa Wae Rebo. Jadinya hari ini harus banyak istirahat."sambung Hasya yang memang bertugas untuk mengatur jadwal perjalanan.

"Selamat siang menjelang sore para penumpang Garuda Indonesia. Kita telah sampai di Bandara Internasional Komodo Labuan Bajo. Pak Selamet beli bubur di pelabuhan, selamat berlibur akhir pekan."

Suara dari pilot menggema di seluruh kabin pesawat membuat para penumpang bergegas mempersiapkan diri untuk segera keluar dari pesawat. Begitu juga dengan Hasya, Aleon dan Azizi yang berada di kursi kelas bisnis.

Setelah keluar dari pesawat dan mengambil koper mereka, kini mereka telah siap untuk menuju ke resort dengan di jemput oleh layanan antar-jemput hotel.

Mereka akan menuju Ayana Komodo Resort. Resort ini berada di balik bukit dan menghadap langsung kearah pantai. Memiliki banyak fasilitas seperti bar, kolam renang, pantai pribadi, kano, snorkling, dan kemewahan lainnya.

Sesampainya di resort Azizi benar-benar berdecak kagum memandangi area resort yang mewah dan berada di balik bukit berwarna hijau. Mereka memasuki resort dan menuju ke lift lantai enam dengan kamar big suite.

Dan sesampainya di kamar Aleon segera merebahkan tubuhnya di kasur king size. Sedangkan Azizi memilih untuk menuju balkon yang mengarah langsung kearah lautan. Di balkon terdapat satu set kursi dan meja.

Hasya memilih untuk menyusuri isi kamar tersebut yang luas nan mewah. Terdapat televisi yang tertanam di dinding, ac, sofa panjang beserta meja, terdapat bar kitchen.

Sebagian dinding di resort ini terbuat dari kaca sehingga dapat menikmati pemandangan lautan luas secara bebas.

"Tidur dulu kali ya abis itu ke pantai?"tanya Aleon seraya memposisikan tidurnya dengan nyaman.

Kehidupan di 2045Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang