Camping

179 22 4
                                    



Sore hari keluarga Hasya sudah sampai di tempat perkemahan yang ada di danau biru jauh dari kota Nusantara. Di tempat ini sudah tersedia rumah-rumah kecil dari kayu dengan perlengkapan kemah lainnya. Seperti alat memasak, alat memanggang, alat tidur dan keperluan lainnya.

Udara di sini juga cukup dingin karena berada di tengah hutan dan cocok untuk menyalakan api unggun di malam hari.

Kini mereka mengambil persediaan makanan di dalam mobil kecuali Azizi yang hanya mengambil boneka dino kuning kesayangannya. Azizi menyusuri sekitar danau yang hanya terdapat 20 unit rumah kemah.

Jarak antar unit lumayan dekat kemungkinan sekitar 3 atau 4 meter saja. Rumah kemah itu mengarah ke danau dan jarak antara bibir danau dengan rumah cukup jauh.

Di danau ini tidak di sarankan untuk turun ke air, karena memiliki kedalaman yang belum pasti diketahui. Para pengunjung hanya diperbolehkan untuk memancing saja karena terdapat jenis ikan yang bisa di konsumsi.

"Ini kalo mau ke toilet gimana?"tanya Azizi.

"Tinggal cari semak-semak ajalah, Zi. Namanya juga alam."celetuk Aleon yang membuat Azizi bergidik, "Ih gak mau, masa pipis sembarangan sih, jorok."balas Azizi dengan mengernyitkan dahinya.

Hasya tertawa melihat ekspresi dari Azizi, ia pun meminta Azizi untuk duduk di kursi lipat yang ada di sampingnya.

"Kalo mau pipis dimana Bunda?"tanya Azizi seraya memeluk boneka dino-nya.

"Ih kamu ini, ada toilet kok di belakang. Zaman sekarang mana mungkin engga sediain toilet."jawab Hasya dengan kekehan kecilnya.

Aleon menghampiri keduanya dengan beberapa camilan dan duduk di antara Hasya dan Azizi. Ia membuka minuman kaleng bersoda dan meneguknya. Azizi pun ikut membuka minuman bersoda dan meneguknya seraya melirik kearah Hasya.

"Trus ini kita ngapain?"tanya Hasya seraya memperhatikan sekitarnya.

Rumah-rumah yang lainnya ada sebagian yang sudah terisi, tapi tetap saja terasa sepi karena tidak saling mengenal.

Aleon mengedikkan bahunya, "Engga tau."jawab Aleon dengan singkat seraya menyandarkan tubuhnya ke kursi lipat kecil.

Hasya dan Azizi ikut bersandar dengan tatapan yang tertuju pada pesona dari danau berwarna biru tersebut. Hening dari ketiganya seolah sedang memikirkan ide agar liburan mereka menjadi seru.

"Mending ceritain cowok yang Azizi suka aja gak sih?"celetuk Hasya yang membuat Aleon mengangguk setuju.

"Ih enggak mau, ngapain ceritain cowok. Lagian engga ada cowok yang deketin aku."tolak Azizi seraya menggeleng.

"Bohong, masa secantik ini engga ada yang suka sih?"tanya Aleon seraya memperhatikan Azizi.

"Aku itu kalo di sekolah cantiknya cuman empat puluh persen—"

Hasya mencondongkan tubuhya kearah Azizi dan memicingkan matanya, "Kata siapa empat puluh persen doang? Cantiknya Azizi itu seratus persen!"sahut Hasya yang membuat Azizi tersenyum malu.

"Apaan sih."elak Azizi menutupi wajahnya di boneka dino-nya.

"Serius Zi gak ada kisah cinta-cintaan, gitu?"tanya Aleon yang dijawab dengan gelengan kepala oleh Azizi.

"Oh iya, hari Senin aku udah ujian kenaikan kelas. Trus libur panjang, kalian ada waktu untuk liburan apa enggak?"tanya Azizi yang membuat Hasya dan Aleon terdiam.

"Kalo engga bisa juga engga apa-apa kok."lanjut Azizi dengan memberikan senyum lebarnya.

Sesibuk itu kah mereka sampai-sampai anak kesayangan mereka harus bertanya seperti ini?

Kehidupan di 2045Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang