Himmel - Episode 06

5.6K 616 29
                                    

Selamat membacadanSemoga suka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca
dan
Semoga suka
.
.
.
.
.

Czar merasakan tulang-tulangnya retak. Wajahnya sudah babak belur. Akan butuh waktu lama sampai lukanya sembuh. Pria yang dia yakin adalah bosnya sudah pergi membawa sepedanya. Sementara anak buahnya tak kunjung berhenti menyiksa dirinya.

"Hentikan!"

Sebuah motor besar datang dengan kecepatan tinggi. Keluar dari jalurnya. Motor itu menabrak salah satu dari orang yang memukulinya. Pengendara itu turun dari motor besarnya. Membuka pengaman kepalanya. Dengan sorot mata yang menampakkan kemarahan gadis itu berjalan tegas - menonjok salah satu mereka. Pukulannya yang kuat mampu membuat salah satu gigi pria itu copot. Kedua pria lainnya melepaskan tubuh Czar dengan di lempar dengan kasar.

"Czar!" Miracle menghampiri Czar.

"Ru--Ruby ..."

Miracle segera tersadar. Dengan gesit dan pintar Miracle mampu menghindar penyerangan mereka dan menyerang balik. Czar menyaksikan dengan kedua matanya sendiri betapa kerennya Miracle saat ini. Dalam sekejap pria-pria itu merintih kesakitan. Mereka kalah oleh anak remaja itu. Terlebih lagi dia seorang gadis. Kalah dari seorang bocah terlebih lagi dia seorang gadis akan menodai harga diri mereka.
Keempat pria itu berusaha untuk bangun dan bersiap untuk kembali melawan.

Salah satu dari mereka terlihat menyadari identitas gadis yang memukul mereka. "Tunggu! Dia putri tunggal Lingston!"

Kemudian Datang dua pengendara motor lainnya yang sudah siap untuk menabrak mereka. Keempat berlari kabur ketakutan. Menerima kekalahan telak. Mereka lebih takut berurusan dengan keluarga gadis itu.

"Czar!" Miracle menghampiri Czar. Wajahnya penuh dengan luka dan darah.

Czar menatap dua pengendara lain yang datang. Begitu mereka membuka helm mereka. Czar langsung mengenali keduanya. Mereka adalah pria yang Ia lihat malam itu. Czar beralih menatap Miracle yang terlihat khawatir. Bahkan Miracle lah yang melindunginya, menyelamatkannya dalam keadaan apapun. Bukan sebaliknya. Dia memang laki-laki yang tidak berguna. Bagaimana bisa laki-laki yang tidak berguna ini berharap bisa berada di sisi gadis hebat sepertinya.

"Czar! Ayo! Kita ke rumah sakit!"

Czar menahan tangan Miracle sembari menggeleng lemah. "Aku baik-baik saja. Terimakasih nona!"

Miracle terkejut mendengar Czar yang memanggilnya dengan formal. "Czar ..."

"Kau mengenalinya Mira?" Tanya Eoghan. Miracle tidak banyak memiliki teman. Terlebih lagi sepertinya anak itu bukan berasal dari lingkungan yang setara.

"Ya! Dia--"

"Aku adalah penghantar susu. Aku sering mengantarkan susu ke kediaman Lingston. Nona banyak membantu ku." Czar menyerobot masuk. Ia sangat malu jika keduanya tahu.

HimmelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang