Mereka sampai di USA. Walau beda tempat duduk, tapi Taehyung tetap ingin satu mobil dengan anak dan istrinya. Itu membuat Sang Hee harus keluar Bandara lebih dulu dengan menggendong putranya yang tertidur.
"Maafkan aku, Sunbae," tutur Sang Hee saat dia tak sengaja membuat mereka menunggu karena dia harus kehilangan tas kecil milik Dae Jung.
"Tidak masalah. Apa sudah ketemu?" tanya Sejin.
"Sudah," sahutnya dengan nafas memburu.
Tak lama, Taehyung dan para member berjalan menuju mobil yang sudah berjejer untuk mereka naiki. Taehyung berhenti tepat di depan Sejin dan bertanya padanya di mana anak istrinya sebelum masuk mobil.
"Biarkan dia aku pangku," pinta Taehyung saat melihat putranya terlelap. Sang Hee duduk di belakang Taehyung yang duduk di tengah dengah Jungkook.
"Sepertinya dia demam," ujar Sang Hee.
Taehyung coba meletakkan telapak tangannya ke kening, dan benar saja putranya sedang demam. "Kita ke rumah sakit sebelum ke Hotel," pinta Taehyung.
"Tidak. Oppa akan ada kegiatan setelah ini. Oppa harus bersiap. Biar aku yang membawanya ke rumah sakit," ucap Sang Hee.
"Haruskah kita berdebat tentang hal itu sekarang." Sorot mata Taehyung menandakan jika dia sedang tidak setuju dengan apa yang istrinya katakan.
"Mungkin maksud Noona agar kalian tetap aman," sahut Jungkook.
"Aman dari apa? Anak sakit, lalu aku harus diam saja?" Taehyung menjawab ketus apa yang Jungkook katakan.
"Sebaiknya minta Sejin Hyung panggilkan dokter ke Hotel. Itu akan lebih baik, daripada kalian berdebat," sahut Jungkook. Dia melihat Sang Hee yang hanya diam, bisa apa dia saat Taehyung sudah bersikap keras. Walau ini tentang anak mereka, tapi dia seharusnya tidak bicara seperti itu pada istrinya.
Dalam perjalanan ke Hotel, Sang Hee banyak diam. Dae Jung sudah bersama ibunya, dia turun akhir membiarkan Taehyung yang turun lebih dulu bersama Jungkook. Itupun Taehyung sudah ingin marah, tapi Sejin ingin mereka tidak membuat masalah yang akan menjadi berita.
"Dia memang keras kepala. Aku sudah bilang untuk satu kamar, kenapa dia tidak bisa mendengarkan aku," gerutu Taehyung. Sebelum pergi untuk kegiatan, dia berjalan pergi ke kamar Sang Hee dan Dae Jung.
Sang Hee tidak mau di kamar yang sama. Dia juga memilih kelas kamar yang berbeda. Sang Hee sangat menjaga privasi Taehyung, namun sebaliknya Taehyung, dia tidak peduli dengan apa yang akan terjadi nantinya jika hubungan mereka terkuak ke media.
"Dae Jung baru tidur, aku--" Belum menyelesaikan ucapannya, Taehyung menarik lengan istrinya ke kamar mandi untuk bicara. Tak ingin mengganggu istirahat putranya.
"Aku pikir kita lebih sering berdebat karena hal sepele. Kenapa kau malah memilih kamar sendiri, aku sudah katakan kita di satu kamar," ucap Taehyung.
"Sudahlah, Oppa. Ini akan aman. Sejin Sunbae sudah ingatkan untuk hati-hati, jadi kita--"
"Cukup!! Aku pikir kau memang yang tidak mau bersamaku. Memangnya kenapa jika mereka tau. Putraku sedang sakit, dan kau memilih apa yang menjadi kemauanmu saat suamimu memerintahkan. Kau tidak pernah bisa mendengarku," ucap Taehyung.
Dalam diam, Sang Hee menatap terkejut. Ini memang bukan pertama kalinya Taehyung memperdebatkan hal seperti ini dengan Sang Hee, namun Taehyung tetap tidak bisa paham.
"Kenapa Oppa malah bicara seperti itu. Aku hanya tak ingin Oppa tersandung skandal saat masa-masa promosi kalian. Lagian bisa saja kan nanti Oppa datang ke sini setelah kegiatan selesai. Kenapa seakan apa yang aku lakukan untuk melindungi Oppa selalu dianggap salah," bantah Sang Hee. Matanya sudah berkaca-kaca saat mengatakannya.
Mereka sering bertengkar setelah menikah. Menyatukan isi kepala itu memang tidak mudah, namun harusnya mereka saling paham karena hubungan yang mereka jalani tidak sebentar.
"Aku berniat untuk berlibur denganmu dengan mengajak Dae Jung ke sini, bukan berdebat," tutur Taehyung.
"Yang mengajak berdebat bukannya Oppa, kenapa--"
"Kau mau atau tidak, nanti saat aku selesai kegiatanku. Kau dan Dae Jung ada di kamarku! Kau dengar!!" Taehyung berjalan pergi setelah mengatakannya. Dia pergi dengan perasaan kesal.
Rasa khawatir itu membuat Taehyung tidak bisa berpikir dengan benar. Apalagi di lelah setelah perjalanan jauh. Harusnya dia selalu ada untuk keluarga kecilnya, malah Sang Hee yang terus mengalah.
Dalam kamar mandi, Sang Hee menangis atas sikap Taehyung. Dia mau didengarkan tanpa mengerti apa yang Sang Hee katakan juga untuk kebaikan dirinya dan para member.
Sang Hee pikir, Taehyung tidak akan lagi mendebatkab hal semacam itu. Nyatanya tetap saja Taehyung bersikap kasar saat Sang Hee dianggap keras kepala.
Saat sedang di kamar mandi, suara ponsel terdengar. Segera Sang Hee keluar, takut suara dering ponsel membuat Dae Jung terbangun. Sebenarnya bukan hal baru saat Dae Jung sakit seperti ini, karena memang kondisi tubuhnya tidak baik. Namun, itu tetap menjadi masalah untuk Taehyung.
"Apa kau sudah menyelesaikan contoh busana yang akan kau berikan padaku?" tanya seseorang dari sambungan telepon.
"Tinggal 1 dan hampir selesai. Apa kau ingin melihatnya? Aku akan kirimkan setelah ini," jawab Sang Hee. Dia berusaha tenang sebelum menjawab telepon masuk.
"Ya kirimkan padaku. Apa kau sudah sampai? Aku sudah merindukanmu saja hari ini," timpanya.
"Dante! Stop bercanda seperti itu," sahut Sang Hee. Dia tidak suka saja jika nanti terdengar Taehyung akan menjadi masalah lagi.
"Aku tidak bercanda. Aku sedang mengatakan apa yang aku rasakan. Kenapa kau tidak suka begitu, apa Taehyung sedang bersamamu?" Pertanyaan konyol. Mau ada atau tidak, salah jika Dante merindukan Sang Hee saat dia tau dengan jelas perasaan Sang Hee pada Taehyung.
"Aku tutup teleponnya. Setelah ini aku kirimkan desain nya." Tanpa menunggu jawaban Dante, Sang Hee segera menutup sambungan teleponnya. Akan menjadi masalah pikirnya.
Kali ini dia tidak menemani para member melakukan kegiatan karena Dae Jung sedang sakit. Meski begitu, Sang Hee menyiapkan apa yang menjadi tugasnya.
Sejenak Sang Hee terdiam, dia mengingat apa yang Taehyung katakan. "Haruskah aku pergi lagi, agar karir nya berjalan lancar?" tanya Sang Hee pada dirinya sendiri. Dia hanya lelah saat Taehyung selalu memperdebatkan keinginannya dekat, tanpa halangan.
Namun, seketika itu juga Sang Hee menatap putranya. Tidak mungkin jika dia memisahkan Taehyung dengan putranya. Sejak awal Sang Hee berkorban banyak, dia lebih memilih tidak dikenal daripada karir Taehyung hancur. Dia tak merasa menyesal dengan itu, tapi tindakannya membuat Taehyung marah.
"Appa--" panggilan lirih dari mulut Dae Jung membuat ibunya segera menyeka air mata dan mendekat.
"Eomma di sini, Nak. Kita tidur lagi ya," sahut Sang Hee. Dia juga berbaring di samping tempat tidur putranya yang langsung duduk mencari ayahnya.
Dua pilihan yang sulit untuk Sang Hee. Dia bingung harus bagaimana. Haruskah dia mengikuti apa yang Taehyung mau? Tapi Sang Hee takut nanti ketahuan, ketika kemauan Taehyung terang-terangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
So Far Away
Fanfictionkisah cinta pertama seorang Idol papan atas. 11/04/2020 By: nyemoetdz