Seminggu istirahat, hari ini Sang Hee mulai bekerja. Suaminya tidak bisa melarangnya, karena juga hal ini bisa membuat Sang Hee tidak terus merasa bersalah. Tentang Liza, dia tidak jadi untuk menuntut apa yang sudah dikatakan.
"Tidak biasanya Oppa gugup, ada apa?" tanya Sang Hee sambil membantu suaminya bersiap.
"Tidak juga. Apa Dae Jung jadi untuk pergi bersama Ayah dan Ibu hari ini?" tanya Taehyung.
"Iya, mereka akan membawa Dae Jung hari ini. Ayah bilang tidak menemui Oppa dulu karena Dae Jung akan menangis saat bertemu Oppa, lebih baik langsung pulang," jelas Sang Hee.
"Semenjak memiliki cucu, puteranya ini tersisikan," sahut Taehyung. Mereka sedang membicarakan orang tua Taehyung yang akan pulang mengajak Dae jung.
"Bukankah Appa Dae Jung ada yang mengurusnya sekarang," timpa Sang Hee sambil tersenyum menggoda.
"Benar juga, jangan menggodaku di sini. Kamu membuatku ingin menerkammu," ucap Taehyung saat Sang Hee hanya tersenyum membantu suaminya.
Ada baiknya Sang Hee bekerja menjadi asisten Taehyung, dia bisa setiap hari dekat dengan sang suami. Melihat kegiatan yang suaminya lakukan menjadi kesehariannya sekarang.
"Apa Nona dengar kemarin Taehyung bicara dengan Liza. Aku pikir karena itu, wanita gatal itu tidak lagi datang. Dia memilih mundur menjadi dancer BTS," jelas salah satu staf yang sedang menunggu para member yang sedang melakukan syuting.
"Tidak. Memangnya kenapa?" tanya Sang Hee.
"Masalah pertengkaran waktu itu. Sepertinya memang Liza menyukai Taehyung. Dia berpikir jika Nona yang menjadi kekasihnya, dia tidak bisa membedakan mana teman dan kekasih," ucapnya.
Sang Hee diam. Taehyung tidak menceritakan tentang masalah itu padanya. Jika memang benar seperti itu, kenapa Taehyung harus menemui Liza, jika itu bukan masalah.
Para staf memang tau nya mereka berteman lama, makanya mereka dekat. Tidak pada Taehyung saja, tapi pada semua member. Itu kenapa mereka tidak percaya saat Liza menuduh Sang Hee memiliki hubungan dengan Taehyung.
"Ada apa? Kenapa melamun?" tanya Taehyung. Dia baru menyelesaikan syuting hari terakhir ini.
"Apa Oppa menyembunyikan sesuatu dariku?" tanya Sang Hee. Bukannya menjawab, dia kembali bertanya.
"Tentang apa? Oh ya, malam ini aku harus pergi menemui seorang teman. Kamu pulang saja, biar Sejin Hyung yang menemaniku," jelas Taehyung.
"Apa menemui Liza?" Pertanyaan Sang Hee membuat suaminya terdiam. Kenapa tiba-tiba membicarakan tentang itu, padahal hanya urusan lain bukan bertemu dengan Liza.
"Apa kamu mengetahui sesuatu?" Taehyung menatap istrinya yang berharap jawaban.
"Nona Sang Hee, seseorang mencarimu di luar." Belum mendapatkan jawaban dari suaminya, seorang staf berjalan menghampiri mereka berdua.
"Siapa?" tanya Sang Hee.
"Seorang pria. Seumuran dengan Nona," jelasnya lagi.
Taehyung seketika menatap Sang Hee heran. Siapa memangnya yang mencari. "Dia bilang teman dari Selandia Baru," ucapnya.
Sang Hee merasa bertanya-tanya siapa yang datang mencarinya saat dia tidak ada janji dengan siapapun. Karena rasa ingin tau, Sang Hee pergi setelah mendapat persetujuan dari suaminya.
Terlihat orang itu sedang berdiri tak jauh dari tempat mereka syuting. "Bisa saya bantu?" tanya Sang Hee.
Pria itu berbalik badan dan langsung memeluk tubuh Sang Hee yang terkejut. Dia berusaha untuk melepaskan pelukannya, namun gagal karena pelukannya begitu erat.
"Tolong lepaskan, siapa Anda?" tanya Sang Hee. Dia kemudian mendorong pelan tubuh pria itu dan mundur beberapa langkah.
"Apa kau melupakanku?" tanya pria itu.
Sang Hee coba mengingat siapa pria di hadapannya sekarang. Pria keturunan Korea-luar negeri itu menatap bahagia bisa bertemu dengan wanita yang membuat hidupnya berarti.
"Dante?" tanya Sang Hee yang terlihat ingat dengan siapa dia berhadapan.
"Ya, apa kau lupa denganku?"
"Tidak mungkin kau seperti ini sekarang. Apa kabarmu?" Setelah ingat Sang Hee berbincang dengan pria itu. Seorang model asal Paris itu menemui Sang Hee yang sempat melupakannya.
Tak jauh dari tempat Sang Hee bicara ada Taehyung yang menatapnya curiga. Kenapa Sang Hee seperti mengenal pria itu, bahkan dia membiarkan dirinya dipeluk oleh pria itu.
"Hyung, ayo pulang. Kenapa kau masih di sini," ajak Jungkook pada Taehyung yang masih fokus pada Sang Hee yang bicara dengan seorang pria.
"Siapa yang bertemu dengan Noona?" tanya Jungkook. Dia menatap Sang Hee yang sedang bicara dengan pria bule itu. Apalgi sejak tadi fokus Taehyung ada pada mereka.
"Hyung, mau ke mana?" Taehyung berjalan meninggalkan Jungkook. Dia berjalan menghampiri Sang Hee yang sedang asyik bicara.
"Ehemm--" Taehyung berdehem saat ada di belakang mereka. Seketika mereka berdua menatap ke arah Taehyung.
"Oh ... Oppa, kenalkan ini--"
"Kekasih Sang Hee dari Paris." Sebelum Sang Hee menyelesaikan ucapannya, Dante memotong dan menjabat tangan Taehyung yang menatap Sang Hee dengan terkejut.
"Kau itu bisa saja. Dia--"
"Siapa yang tidak tau member BTS. Dia Kim Taehyung. Kau beruntung menjadi asisten idol papan atas," sahut Dante lagi. Dia tidak membiarkan Sang Hee bicara.
Taehyung semakin bingung. Dia memilih untuk diam, tidak mungkin juga dia mengakui status mereka di hadapan banyak orang.
"Bisa kita pulang. Aku membutuhkanmu untuk menemaniku," ucap Taehyung.
"Oh, aku ke sini mau menjemputnya. Bolehkah dia pulang bersamaku." Mendengar hal itu, Taehyung menatap tajam ke arah Sang Hee yang tersenyum pada Dante. Dia tampak senang kedatangan pria itu.
"Tidak. Dia tidak bisa pulang bersamamu," jawab Taehyung tanpa memberikan alasan lebih.
"Memangnya kenapa? Aku pikir syuting juga sudah sudah. Haruskah dia juga mengantarkanmu pulang. Kasihan dia seorang wanita, walau dia asistenmu," sahut Dante. Seakan tak peduli dengan penolakan Taehyung, dia memaksa Sang Hee pergi bersamanya.
Taehyung segera memegang lengan Sang Hee, membuatnya berdiri di belakang Taehyung yang tidak membolehkan dirinya pergi.
"Ada apa? Kenapa kau menariknya. Dia itu kekasihku," tegas Dante.
"Kekasih katamu?" Taehyung tersenyum mendengar apa yang Dante katakan. Dia begitu percaya diri jika Sang Hee kekasihnya. Padahal dia sedang bicara dengan suaminya.
"Ya, aku pikir hubungan kita belum berakhir sampai sekarang. Benar begitu kan Sang Hee?" tanya Dante.
"Aku--"
"Tetap tidak. Aku tidak membiarkannya pergi. Dia akan pergi bersamaku," ujar Taehyung memotong ucapan Sanf Hee.
"Memangnya apa alasanmu. Kau ini hanya artisnya, bukan suaminya." Dante sudah ingin menarik lengan Sang Hee, namun Taehyung tidak membiarkannya. Dia membawa Sang Hee melangkah mundur.
"Tidak. Dia ini is--" Sang Hee segera menutup mulut Taehyung saat suaminya itu akan mengakui dirinya. Tidak akan baik untuknya, jika Taehyung mengatakannya dia sini.
Dante tersenyum puas. Dia seperti mengert apa yang akan Taehyung katakan hingga membuat Sang Hee panik. Perlahan dia menghampiri Taehyung dan berbisik. "Aku rasa kau memang cinta pertama Sang Hee. Apa hubungan kalian masih bertahan sampai sekarang?" tanya Dante. Setelahnya dia menatap Taehyung dengan senyum puas.
"Dante, sudahlah. Kau hanya akan membuat kita babak belur saat memancingnya seperti itu. Dan Oppa, Dante hanya bercanda. Dia teman Sang Hee di Paris, dia salah satu Model besar di sana. Jangan percaya dengan ucapannya karena dia ingin tau apa cinta pertama Sang Hee masih tetap menjadi pria yang ada dalam hatiku," jelas Sang Hee.
"Maafkan aku," ucap Dante pada Taehyung yang masih diam.
Candaan yang membuatnya kesal, bagaimana bisa Dante terang-terangan mengakui dirinya kekasih Sang Hee pada suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
So Far Away
Fanfickisah cinta pertama seorang Idol papan atas. 11/04/2020 By: nyemoetdz