💐43💐

11 1 0
                                    

Taehyung melakukan latihan hari ini, setelah menitipkan Dae Jung pada ibu Sang Hee, mereka pergi bersama. Dalam perjalanan mereka banyak bicara tentang pekerjaan. Sang Hee coba memberikan Taehyung waktu untuk istirahat dengan mengatur ulang jadwal suaminya.

"Oh ya, untuk ke Prancis akhir bulan depan. Bisa setelahnya kita langsung pulang. Kita semalam saja di sana. Aku ada janji dengan Bang PD," ujar Taehyung.

"Oppa, itu perjalanan panjang. Bagaimana Oppa bisa melakukan kegiatan setelah perjalanan jauh," elak Sang Hee.

"Setelah jadwalku itu, aku akan mengatakan tentang kemunduranku." Sang Hee diam saat diingatkan akan keputusan Taehyung itu. Seperti tidak bisa apa-apa, keputusannya ada pada sang suami.

"Sebaiknya segera keluar, mereka akan marah jika aku terlambat," sahut Taehyung.

"Oppa datang lebih dulu. Mereka akan datang pukul 11 nanti," jelas Sang Hee.

"Benarkah? Kalau begitu kita bisa bersantai sebentar." Taehyung tampak seperti tidak memiliki beban, padahal bebanya tak sanggup dia pikul sendiri.

Ada waktu 1 jam sebelum member datang. Taehyung memejamkan mata di sofa ruang latihan ditemani Sang Hee yang mengecek pekerjaannya di laptop. Ada beberapa staff yang sudah datang, namun saat melihat Taehyung sedang tidur, mereka pergi.

Member datang lebih dari jam yang sudah di pastikan. Mereka datang bersamaan karena dari Dorm. "Kau sudah di sini saja, Sang Hee aa," sapa Jimin yang baru membuka pintu. Dia berpapasan dengan Sang Hee yang akan keluar.

"Iya, Oppa. Aku akan bangunkan Tae Oppa," jawab Sang Hee.

"Dia tidur? Enak sekali dia." Suga menjawab dengan berjalan melewati Jimin.

Sang Hee tak berani menjawab, karena mereka juga tidak tau jadwal Taehyung. Akan percuma membela, hanya akan membuat Suga mencaci suaminya.

Sang Hee berjalan untuk membangunkan Taehyung, lumayan dia bisa tidur walau hanya sebentar. Taehyung duduk dan coba menetralkan pandangannya. Sebelum dia beranjak untuk membasuh wajahnya.

"Tae, bisa aku bicara denganmu?" tanya RM.

"Tentang apa Hyung?" Taehyung balik bertanya. Dia akan bicara dengan member jika itu masalah pekerjaan.

"Kau menulis lagu ini?" RM menyodorkan catatan yang digunakan Taehyung untuk menulis syair lagu buatannya sendiri.

"Ah iya, bisa Hyung melihatnya. Aku pikir itu masuk tema kita album selanjutnya," jelas Taehyung.

"Untuk apa jika kau akan mundur setelah promosi album ini," sahut Suga.

Taehyung bisa saja minta tolong Suga, tapi dia terus bicara keras pada Taehyung yang tak ingin membantahnya. "Jika begitu cek saja untukku. Ini juga atas permintaan Namjoon Hyung beberapa waktu lalu, dan aku baru menyelesaikannya. Ada 3 lagu di sana, tapi jika Hyung keberatan, tidak apa-apa." Taehyung mengambil catatan itu dari tanga RM.

"Jika niatmu mundur, ya sudah mundur saja. Kenapa harus memberikan lagumu pada RM." Kembali Suga menyudutkan Taehyung.

"Sudahlah, Hyung. Ini kelalaian ku juga, aku memang yang memintanya. Aku akan lihat nanti," timpa RM.

"Tidak perlu Hyung." Taehyung tidak membolehkan RM mengambil lagi catatan itu.

"Aku coba lihat tidak apa-apa," pinta RM.

Taehyung tidak memberikannya. Dia berjalan pergi dan meletakkan di tas miliknya. Kemudian ke tengah ruangan untuk pemanasan. Percuma saja, ucapan Suga akan membuat hatinya sakit.

"Hyung, kau sudah keterlaluan. Dia hanya ingin menunjukkan lagu pada Namjoon Hyung. Tidak ada hubungannya dengan rencananya," tegur Jimin pada Suga.

"Kau sedang mengajariku, Jimin aa?" Suga menatap tajam dan membuat Jungkook menarik lengan Jimin untuk pergi.

Daripada makin melebar, mereka kemudian fokus pada latihan. Sebelum melakukan dance, mendengarkan penjelasan pelatiha, dan pemanasan terlebih dahulu. Taehyung dengan seksama mendengarkan pejelasan pelatih, jika tidak dia akan menjadi bulan-bulanan Suga karena melakukan kesalahan.

Waktu latihan hampir 5 jam dan mereka terlihat begitu lelah. Semua member coba melihat hasil latihan mereka terakhir dari rekaman yang diambil, tidak dengan Taehyung. Dia ingin melihatnya sendiri nanti setelah mereka selesai. Dia hanya duduk diam di lantai dengan bersandar cermin. Mengatur nafas yang memburu karena lelah.

"Aku merekam nya untuk Oppa, lihatlah." Sang Hee menyodorkan ponselnya pada Taehyung. Dibalas dengan senyuman manis dari suami.

"Setelah ini kamu pulang saja. Aku tidak mau Ibu repot karena Dae Jung. Kamu juga pasti sangat lelah," pinta Taehyung. Mendatangi acara talk show atas permintaan Bang PD, itu yang akan Taehyung lakukan.

"Tidak. Bukankah putramu itu anak baik." Jika Sang Hee benar-benar memilih pergi, entah bagaimana Taehyung sekarang.

Selesai melihat, mereka kembali pembahas gerakan mereka. Tetap dengan Taehyung yang hanya diam mendengarkan tanpa ingin membantah.

"Tae, apa kau ada kegiatan setelah ini?" tanya Jimin. Dia sudah bersiap akan kembali ke Dorm saat menghampiri Taehyung yang bercanda dengan Sang Hee.

"Iya, ada apa?" tanya Taehyung.

"Bukan hal yang penting. Apa kau tidak ke Dorm malam ini?" Sikap Jimin sudah mulai hangat. Dia merasa jahat saat terus mendiami Taehyung, meski dia kecewa.

"Tidak, aku akan tinggal di apartemen mulai sekarang. Aku sudah bilang ke Sejin Hyung dan Bang PD. Aku tak ingin kalian merasa tidak nyaman denganku," jelas Taehyung.

"Tidak seperti itu juga, Tae--"

"Maaf Jimin aa, aku harus pergi. Maafkan aku." Taehyung kemudian berjalan pergi setelah berpamitan pada staff dan member yang lain.

Perjalanan ke mobil Taehyung ingat akan catatan lagu yang dia buat. Dia mengambil catatan itu dan membukanya, sejanak dia menatap isi lirik dalam catatan itu. Namun, yang terjadi Taehyung menyobek lembaran lirik lagu itu dan menyobeknya beberapa bagian sebelum dia membuangnya.

"Oppa kenapa dibuang?" tanya Sang Hee sambil menatap lembaran catatan lagu itu di sampah.

"Tidak apa-apa. Sebaiknya cepat kita pergi. Waktunya mepet sekali." Taehyung menggandeng tangan Sang Hee agar mengikuti langkahnya. Tak ingin terus membahas tentang lagu itu.

Karena member lain pulang bersama, mereka pulang beberapa saat setelah Taehyung pergi. Saat perjalanan keluar, fokus RM ada pada sesuatu yang tadi dia lihat. Dia berjalan ke benda itu, tepatnya benda itu ada di tempat sampah.

"Bukankah ini catatan Taehyung. Kenapa dia membuangnya." RM tau betul karena ada tulisan di sampul catatan itu. Karena dia juga yang menunjukkan pada Taehyung tadi.

RM yang penasaran tanpa rasa jijik mengambilnya. Dia juga mengambil potongan kertas yang disobek oleh Taehyung tadi. Dia coba susun dan memang benar itu lirik lagu milik Taehyung.

Perkataan Suga membuat catatan lagu itu berakhir di tempat sampah, untungnya RM menemukannya. Dia membawa pulang catatan itu dan akan mengecek lagu Taehyung sendiri.

"Hyung, kita memang kecewa dengan keputusan Taehyung. Namun, dia masih bagian dari grup. Tidak bisakah Hyung bersikap biasa padanya. Aku juga kecewa, tapi aku tak ingin ucapanku malah menjatuhkan dirinya. Siapa tau, dia berubah pikiran dan ingin tetap bersama kita." Suga hanya diam. Walau lebih tua, posisi RM sekarang sebagai penengah karena dia leader.

"Dia membuang catatan lagunya tadi, dia hanya diam saat kita perlakukan seperti ini. Mungkin saja kalau itu aku, mungkin aku tak akan sekuat Taehyung." RM mengatakan itu dalam mobil dan para member mendengarkan dengan seksama tanpa mengelak apa yang sang leader katakan.

So Far AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang