💐37💐

17 2 0
                                    

Rencana jalan-jalan mereka seperti keinginan Taehyung. Walau Sang Hee banyak diam, tapi dia tetap menikmati waktu bertiga. Celoteh Dae Jung tak hentinya dia lontarkan saat mereka perjalanan pulang. Dia sungguh menikmati waktu liburan ini apalagi bersama ayahnya, sampai dia tertidur karena lelah.

Dalam gendongan Taehyung, dia bersandar pada bahu sang ayah. Sang Hee yang ada di sampingnya berjalan mengkuti langkah Taehyung. "Sudahlah, ini tempat umum," ucap Sang Hee saat Taehyung ingin menggandeng tangan istrinya.

Taehyung hanya menatap tajam tanpa berkata apapun. Melihat hal itu, Sang Hee mengiyakan saja apa yang suaminya mau. Mereka berjalan sambil bergandeng tangan dengan satu tangan yang lain menggendong Dae Jung.

"Excuse me, are you Kim Taehyung?" Seseorang yang sejak tadi menatap Taehyung coba lebih dekat dan bertanya. Meski mengenakan penutup kepala, tapi wajah Taehyung terlihat karena dia melepas masker dan kacamata nya.

Sang Hee dan Taehyung menatap mereka bersama, dan seketika membuat wanita muda itu menjerit karena bertemu dengan idola nya. Hal berbeda dirasakan Sang Hee, dia merasa takut, bahkan dia ingin melepaskan genggaman tangannya, namun Taehyung tak membolehkan.

Taehyung hanya tersenyum sambil berjalan masuk mobil yang mereka tunggu. Seperti tak peduli dengan hal itu, Taehyung tampak santai. Bahkan dia melihat wanita muda itu membuat beberapa orang menatap Taehyung dengan tatapan penasaran.

"Harusnya Oppa memang membawa bodyguard. Jika ini terdengar, Sejin Sunbae akan marah," ucap Sang Hee.

"Biarkan saja." Taehyung begitu tenang walau hal lain yang dia takutkan.

Mobil yang mereka tumpangi kemudian menuju Hotel, Sang Hee coba untuk tenang juga. Dia berharap wanita tadi tidak mengambil foto dan menyebarkannya.

Sesampainya di Hotel, mereka langsung istirahat. Kali ini Sang Hee hanya mengiyakan apa yang Taehyung mau. Percuma jika bicara, akan berujung perdebatan.

***

Selesai acara berlibur kemarin, hari ini Taehyung harus fokus dengan kegiatan member. Sang Hee juga sudah sibuk sejak pagi. Menyiapkan apa yang mereka perlukan untuk hari ini dan lusa. Meski akan cukup lama para member di USA, tapi Sang Hee tetap akan pulang lusa. Dia tak ingin Dae Jung tetap bersamanya saat sedang sibuk.

"Noona tampak sibuk sejak pagi, apalagi Dae Jung selalu bersamanya," ucap Jungkook saat istirahat setelah gladibersih yang mereka lakukan di panggung. Dia menatap Sang Hee dari tempatnya.

Melihat itu, Taehyung segera menghampiri Sang Hee dan mengajak Dae Jung yang langsung tersenyum bahagia bisa digendong ayahnya. Sejak tadi dia hanya melihat dari kejauhan karena ibunya melarang untuk memanggil Taehyung.

"Tae, bagaimana liburanmu kemarin. Aman?" tanya Sejin.

"Hyung, jika sesuatu terjadi nanti. Bolehkah aku mengungkapkan hubunganku saja?" Para member yang ada di sana menatap Taehyung saat mendengar pertanyaan itu.

"Ada apa? Apa seseorang mengenalimu kemarin?" tanya Sejin.

"Aku hanya berharap mundur dari grup," tutur Taehyung. Dia begitu tiba-tiba mengatakan itu saat mereka baru selesai latihan.

"Kau yakin dengan apa yang kau katakan, Tae? Siap untuk memberikan temanmu imbas dari apa yang kau lakukan?" tanya Sejin.

"Lalu aku harus bagaimana saat memang nyatanya aku sudah memiliki keluarga. Sampai kapan aku--"

"Cukup, jangan lanjutkan di sini. Akan banyak yang mendengar apa yang kau katakan itu. Kita bicarakan nanti di Hotel." Suga membuka suara, tak ingin Taehyung ceroboh dengan bicara asal saat mereka masih di lokasi.

Pembahasan yang sensitif itu mereka akhiri karena Suga tak ingin ada yang dengar masalah mereka. Apalagi Taehyung tampak enteng mengatakan itu pada mereka. Keputusannya seperti sudah bulat untuk mundur dari grup.

Berusaha untuk melupakan apa yang Taehyung katakan. Mereka melanjutkan kegiatan, Dae Jung sudah bersama sang ibu. Dia tampak lelap pada gendongan Sang Hee sambil mengurus keperluan member.

"Kita pulang bersama," ucap Taehyung pada Sang Hee yang masih membereskan perlengkapan Taehyung.

"Aku belum selesai. Oppa saja kembali ke Hotel lebih dulu. Aku akan kembali ke Hotel bersama staff," jelas Sang Hee.

Taehyung tidak mendengar itu, dia mengambil Dae Jung dalam gendongannya dan menggandeng sang istri agar mengikutinya meninggalkan lokasi agar satu mobil dengannya.

Sesampainya di Hotel, seperti yang Suga katakan tadi. Mereka sedang berkumpul di kamar Seokjin untuk membicarakan tentang niat Taehyung. Ada Sang Hee juga di sana, dia tampak bingung saat ini karena tak mengerti apa yang akan mereka lakukan.

"Apa kau tau Taehyung memilih mundur dari grup setelah promo lagu album ini?" Suga tanpa basa-basi bertanya pada Sang Hee yang menatap terkejut atas apa yang dia dengar. Dia kemudian menatap Taehyung. Dia sungguh melakukan apa yang menjadi kemauannya.

"Sepertinya kau juga tak tau itu. Aku pikir ini bukan kemauanmu, karena kau yang ingin menjaga karir kita baik. Aku tak mengerti lagi dengan jalan pikir Taehyung, saat hubungan kalian terlihat baik-baik saja, dia malah ingin membuat dirinya babak belur," jelas Suga.

"Aku bertemu dengan salah satu fans kemarin. Entah dia mengambil foto kita atau tidak, yang pasti aku sedang menggendong Dae Jung kemarin. Jika itu akan menjadi masalah, bukankah lebih baik aku mundur dan mengakui statusku. Aku siap hancur untuk keluargaku," sahut Taehyung.

"Apa kau pikir kau sendiri yang akan hancur. Kita satu grup, kita akan terseret juga. Sejak awal kau memang bermasalah, Tae. Kita terus sama memaklumi apa yang kau lakukan karena kita juga akan sepertimu, dan sekarang kau mau mundur, apa kau yakin itu?" tanya Seokjin. Dia sejak tadi coba mencerna apa yang mereka debatkan sebelum mengatakan penilaiannya.

"Lantas apa yang harus aku lakukan? Hubunganku dengan Sang Hee selalu memperdebatkan tentang masalah sepele. Aku terus membuatnya mengalah, memang aku yang bersalah, kalian salahkan aku jangan Sang Hee. Tapi, aku tetap ingin mundur dari grup." Keputusan Taehyung sudah bulat. Lebih baik dia mundur sebelum kebusukannya tercium.

"Aku akan berikan pernyataan setelah promo kita selesai. Aku yang akan meminta maaf pada fans setelah bicara pada agensi. Kalian boleh menyalahkanku, maafkan aku sudah memberikan kalian masalah. Harusnya memang sejak dulu aku mundur, agar aku tidak memberantakkan tujuan kita. Maafkan aku." Taehyung bersimpuh dihadapan para member, seperti yang dia lakukan dulu saat mengatakan menghamili Sang Hee. Rasa bersalah itu tergambar jelas, tapi keputusannya tetap bulat.

Taehyung yakin akan ini, walau Sang Hee menolak, dia tetap akan mengungkapkan statusnya. Mau diterima atau tidak, itu terserah para fans. Yang pasti Taehyung membuat para member dan fans kecewa.

"Apa kau mengiyakan yang Taehyung katakan, Sang Hee aa?" tanya Sejin.

"Jika aku menolaknya, apa aku bisa saat Tae Oppa yang mau. Dia sepertinya sudah siap untuk hancur saat status kita dia ungkapkan. Hal ini akan menjadi cap yang buruk untuk dia ataupun anaknya. Aku tidak peduli bagaimana penilaian orang, tapi dia sudah mengambil keputusan. Jika nanti ada hancurnya grup ini, orang yang paling merasa bersalah adalah diriku," tutur Sang Hee dengan derai air mata. Hatinya sakit mendengar keputusan Taehyung. Tapi, bisa apa dia saat ini juga yang akan terjadi nanti.

"Apa yang kita tutupi akan tercium nantinya. Aku memilih sekarang, agar putraku tidak terlalu sakit hati karena belum paham. Jika nanti-nanti, dia akan paham. Dan dia akan terluka karena kesalahan ayahnya," sahut Taehyung

"Ini hanya karena Oppa tidak percaya padaku. Saat kita aman menjalani hubungan seperti ini, kenapa Oppa ingin sekali menghancurkan semua, kalau Oppa percaya padaku. Aku tak perlu validasi atas statusku, aku hanya ingin Oppa fokus pada para member dan karir Oppa. Itu lebih baik daripada melukai banyak orang," timpa Sang Hee. Di tidak habis pikir dengan sikap Taehyung, dia berpikir hanya karena Dante, Taehyung ingin mundur dari grup.

So Far AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang