"Kau sudah memikirkan keputusan itu dengan matang, Tae? Ini tentang grup, bukan dirimu sendiri. Jika fans mengetahui ini semua, kita tidak akan tau apa yang akan mereka lakukan. Untung jika mereka menerima, tapi masalahnya apa mereka tidak merasa tertipu? Pikirkan lagi apa yang kau mau." Sejin membuat para member diam saat dia berbicara pada Taehyung. Sang Hee juga ikut diam dengan air mata yang tak hentinya menetes.
"Sang Hee saja tidak merasa terbebani dengan hubungan kalian saat ini, kenapa kau bersikeras ingin menghancurkan apa yang sudah kita bangun selama ini, Tae?" Cara bicara Suga memang begitu, saat semua masih menahan. Dia tidak bisa hanya diam.
"Lalu saat Sang Hee hanya diam menerima ini semua, aku hanya harus diam? Apa aku tidak boleh membuat ini adil. Aku merugikannya, dan akan sampai kapan aku menutupinya, Hyung," jawab Taehyung.
"Tapi setidaknya istrimu menerima itu, tanpa tekanan. Dia juga bisa bertemu denganmu karena dia asistenmu," imbuh Seokjin
"Aku tetap pada keputusanku," sahut Taehyung. Dia bersikeras melakukan apa yang dia mau.
"Ya, hancurkan saja apa yang sudah kita bangun dari nol. Apa pedulimu pada kita. Semua ini hanya tentang dirimu, jika memang ending nya seperti ini lebih baik tidak perlu bersusah payah," tegas Suga. Bagaimanapun apa yang akan Taehyung lakukan ada resikonya. Dia tidak bisa semau dia. Ketika semua tinggal mereka nikmati dan tenang. Taehyung ingin mengoyak nya.
"Kita cukup mengerti dirimu, tapi jika seperti ini. Itu artinya kau semaunya sendiri," ucap RM.
Mereka tidak terima dengan keputusan Taehyung yang secara tiba-tiba. Mereka sedang berada dipuncak karir, tapi Taehyung akan menghancurkan dengan skandal yang dia buat.
Jika fans yang Taehyung maksud menyebarkan fotonya dengan Sang Hee, itu bisa saja dielak. Namun, jika apa yang fans lihat Taehyung iyakan.
Terjadi perdebatan setelah Taehyung menyatakan kemauannya ingin mundur dari grup karena mau fokus dengan keluarga kecilnya. Mereka tak terima saat kerja keras selama ini akan dihancurkan oleh Taehyung. Apalagi fans Taehyung lebih banyak dari member lain, jika itu terjadi apa tidak mungkin para fans akan memboikot BTS atas kesalahan yang Taehyung lakukan.
"Aku merasa malu pada kalian yang terus menutupi kesalahan yang aku buat. Aku hanya tak ingin ini terus terjadi, aku ingin mundur dan menjadi seorang ayah untuk putraku. Maafkan aku, saat aku membuat kalian menanggung kesalahan yang aku buat. Aku berhutang banyak pada kalian, dan aku memang tak pantas kalian maafkan. Tapi, keputusanku akan tetap sama. Aku ingin mundur setelah promo album ini selesai." Tak ingin lagi mendengar apa yang Taehyung katakan, dengan rasa kecewa mereka pergi meninggalkan Taehyung.
Keputusannya membuat para member dan Sang Hee terkejut. Begitu tiba-tiba sekali Taehyung mengambil keputusan sebesar itu. Sekarang member malah mendiaminya, karena rasa kecewa atas keputusannya.
***
Di kamar Hotel, Sang Hee yang sejak tadi menahan untuk tidak bisa, coba mengatakan apa yang dia rasakan. Tanpa menjawab, Taehyung mendengarkan setiap kata yang keluar dari bibir istrinya. Dia yang bersalah, dia juga yang harus menanggung itu. Tidak selamanya dia akan menyembunyikan anak dan istrinya. Ini sudah menjadi keputusan yang matang untuknya.
"Haruskah aku pergi saja, saat Oppa memilih untuk mundur dari karir Oppa?" tanya Sang Hee dengan rasa kecewa yang dalam.
"Saat kau saja tak mendukungku dan memilih pergi. Saat aku hancur, ke mana aku akan pergi? Haruskah aku akhir saja hidupku agar kalian tidak lagi aku susahkan. Aku dewasa, aku memiliki hak untuk mengambil keputusan. Jika apa yang aku rencanakan tidak fans dukung, aku akan mundur. Dan saat kau memilih pergi, aku pun akan pergi dari dunia ini." Taehyung yang sejak tadi hanya diam, menjawab apa yang Sang Hee katakan sejak tadi.
Taehyung beranjak dan pergi meninggalkan Sang Hee yang terdiam dengan perkataan Taehyung. Dari dulu Sang Hee sudah banyak mengalah, pikir Taehyung ini saatnya dia berkorban untuk belahan hatinya, bukan malah hanya diam dan membiarkan bersembunyi.
Taehyung ingin menikmati waktu bertiga tanpa rasa takut, dia ingin bermain dengan putranya tanpa memikirkan ketahuan orang, namun malah penolakan yang terjadi.
Sejak perdebatan itu, para member mendiami Taehyung. Mereka masih kecewa dengan keputusan yang Taehyung ambil. Jimin yang dekat dengan Taehyung saja hanya diam. Namun, Taehyung tak memperdulikan itu. Dia hanya fokus dengan pekerjaan yang dia lakukan saat ini.
Mereka akan tampil, dan biaasanya sebelum naik ke atas panggung mereka akan menyemangati satu sama lain agar acara berjalan dengan lancar. Tidak untuk sekarang, seperti Taehyung tidak ada lagi dalam grup. Karena mereka hanya diam padanya.
"Manfaatkan waktu dan tampil dengan maksimal sebelum semua ini hancur," sahut Suga tanpa melihat ke arah Taehyung yang berdiri dihadapannya. Taehyung sendiri hanya diam. Sudah cukup perdebatan mereka kemarin, sekarang dia hanya harus menerima apa yang mereka lakukan padanya.
Setelahnya mereka naik ke panggung. Menampilkan secara maksimal seperti latihan. Seakan tak terjadi apapun, senyum mereka mengembang di hadapan fans, begitu juga Taehyung. Dia sesekali akan diam, dan menatap para Army yang sedang menonton idolanya.
Kurang lebih 45 menit, penambilan mereka usai. Segera mereka ke belakang panggung dan beristirahat karena nafas mereka memburu setelah penampilan yang maksimal.
"Oppa memerlukan sesuatu?" tanya Sang Hee. Meski dia merasa kecewa atas keputusan Taehyung, di tetap profesional dalam bekerja. Apalagi yang menjadi klien, adalah suaminya sendiri.
"Aku ke kamar mandi sebentar." Setelah melepaskan asesoris yang ada di tubuhnya, Taehyung berjalan pergi. Tidak ada yang mengajaknya bicara, tidak satu pun dari member. Merasa ini memang kesalahnnya, Taehyung tak peduli dengan itu.
Di dalam kamar mandi, Taehyung menatap pantulan dirinya dicermin. Dia tampak menyedihkan saat melihat sikap mereka berubah. Dulu saat awal Sang Hee ketahuan hamil mereka begitu mendukungnya untuk bertanggung jawab. Mereka tidak meninggalkan Taehyung sama sekali, tapi saat niatnya ingin memberikan Sang Hee hidup yang layak sebagai suami istri, dia malah di salahkan. Air mata yang di tahan menetes, tapi Taehyung langsung menyekanya. Dia tidak boleh menyerah, meski mereka mendiaminya.
"Kau harus bertahan sampai promo album ini. Tenanglah, Tae, apa yang kau putuskan tidak sepenuhnya salah," tuturnya pada pantulan dirinya di cermin.
Setelah dari kamar mandi, dia segera kembali ke ruang VVIP grup. Melepaskan costum yang dia kenakan sebelum kembali ke Hotel. Selama di ruangan, dia hanya bercanda dengan Dae Jung. Tak ada yang mengajaknya bicara selain staf yang tidak tau masalah yang mereka debatkan kemarin.
"Ini jadwal acara selanjutanya yang harus kau pelajari untuk lusa. Segera istirahat dan nanti malam, kau di minta menghubungi Bang PD-nim. Dia ingin mendengarkan apa yang kau rencakan dari mulutmu langsung," jelas Sejin.
"Baik, Hyung. Terima kasih," sahut Taehyung.
"Aku pikir mereka hanya kecewa pada keputusanmu. Kau harus pahami itu," ucap Sejin. Dia merasa member lain mendiami Taehyung.
"Tidak apa-apa. Ini memang kesalahanku. Hanya saja, aku merasa sendiri sekarang. Saat dulu mereka tak membiarkanku pergi setelah tau Sang Hee hamil. Tapi, kesabaran orang memang ada batasnya, sekarang saat mereka mendiamiku karena keputusan yang ingin aku ambil. Sepenuhnya aku terima itu. Aku akan bekerja dengan baik, walau aku sendiri di sini," jawab Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
So Far Away
Fanfictionkisah cinta pertama seorang Idol papan atas. 11/04/2020 By: nyemoetdz