💐51💐

19 2 0
                                    

"Kau darimana Hyung?" tanya Jungkook ketika melihat Jimin baru pulang.

"Rumah sakit," jawab Jimin.

"Apa kau sakit? Kenapa tidak bilang. Lalu bagaimana sekarang. Apa yang Hyung rasakan?" Jungkook terdengar khawatir mendengar Jimin dari rumah sakit, padahal bukan dia yang sakit.

"Jika kau mendengar kabar Taehyung sakit, apa kau akan pergi menemuinya, Jungkook aa?" Jimin menatap Jungkook yang hanya diam. Setelah permintaan maaf Taehyung waktu itu di agensi, mereka tidak melihat ataupun tau kabar Taehyung.

Member mendapat dampak dari mundurnya Taehyung. Komentar buruk dan juga kecewa itu kembali membuat Jungkook memilih diam, tak ingin peduli dengan apa yang Taehyung lakukan.

"Kenapa jadi seperti ini. Hubungan kita bukan hanya satu atau dua bulan, tapi hampir 10 tahun, dan kita meninggalkan Taehyung begitu saja karena dia memilih mundur. Bukankah kita jahat, Jungkook aa," jelas Jimin. Dia merasa gagal menjadi sahabat, hanya memikirkan dirinya yang tidak mau rugi.

"Kalian membahas apa? Siapa yang sakit?" Seokjin yang tak sengaja mendengar perbincangan mereka menghampiri mereka.

"Taehyung mengalami kecelakaan tadi, dia sedang di rawat di Seoul Hospital. Dia sudah kurang sehat, tapi memaksa untuk pergi menemui Sang Hee yang diperlakukan buruk oleh salah satu fans yang kecewa. Kita membiarkan sahabat kita terpuruk sendiri. Masih pantaskah kita disebut bisa mengerti saat tidak bisa membantu mereka. Kita masih bisa bangkit dari masalah ini karena masih banyak yang mendukung kita, tapi bagaimana dengan Taehyung yang mereka anggap salah. Dia dicaci, bahkan keluarganya diteror atas keputusan yang dia ambil." Penjelasan Jimin membuat mereka terdiam. Tidak bisa dipungkiri jika mereka kecewa pada Taehyung walau dia sudah berlutut untuk minta maaf.

"Kita ke rumah sakit sekarang." Suara Suga membuat mereka menoleh ke arah di mana Suga berdiri. Jujur saja dia marah, tapi bagaimanapun Taehyung dulu begitu dia sayang.

"Dia baru pindah ke ruang rawat. Kasihan jika malam ini kita ke sana. Besok saja," jawab Jimin.

"Tapi besok ada jadwal pagi. Sepertinya malam kita bisa pergi," sahut Jungkook.

Semoga ini bukan penyesalan untuk mereka, ketika Taehyung terpuruk, mereka baru sadar yang paling tersakiti adalah Taehyung.

***
Di rumah sakit Taehyung sedang bicara dengan seseorang melalui sambungan telepon tentang kecelakaan yang dia alami. Salah satu teman membantu menyelesaikan masalahnya. Dia hanya fokus dengan kondisi kesehatannya, itu yang temannya minta.

Setelah sambungan telepon di matikan, Taehyung minta persetujuan untuk keluar rumah sakit. Dia tidak memberikan alasan apapun pada Sang Hee yang menurut saja apa yang Taehyung mau. Dia juga memesan tiket pesawat untuk malam nanti. Begitu mendadak dia melakukan ini, tapi dia ingin keluarga kecilnya tenang dan bahagia.

"Maafkan aku, Eomma. Aku tetap ingin pergi bersama anak dan istriku. Aku tidak bisa terus di sini. Tolong sampaikan pada Appa, maaf aku tidak bisa pulang. Ini sungguh buru-buru," jelas Taehyung pada orang tuanya. Dia berencana untuk pergi, entah ke mana, tapi Taehyung tak ingin tetap di Seoul.

"Apapun keputusanmu Eomma mendukungnya, Nak. Jaga diri, dan kelurgamu di sana. Maaf kita sebagai orang tua tidak bisa membantumu, hanya memberimu beban. Maafkan Eomma, Nak," sahut ibu Taehyung.

"Yang seharusnya minta maaf ini Taehyung, Eomma. Masalah datang karena Taehyung. Maafkan semua kesalahan Tae," tutur Taehyung dengan air mata yang tak bisa ditahan lagi. Di hadapannya ada Sang Hee yang sudah menangis.

"Kalian harus bertahan. Semua bisa kalian lalui bersama. Kau anak yang kuat, Nak." Setelah menghubungi orang tua Taehyung, tak lupa Taehyung berpamitan pada ibu Sang Hee. Dia juga menghubungi ayah Sang Hee, meminta izin ingin membawa putrinya pergi dari Seoul.

Terlalu sakit terus bertahan di Seoul saat tekanan itu terasa begitu kejam, belum lagi mereka berani untuk melukai Sang Hee. Siang itu, setelah mendapatkan persetujuan dokter untuk pulang, Taehyung segera pulang untuk bersiap. Malam ini dia akan membawa keluarganya pergi dari Seoul.

"Sebenarnya mau ke mana kita, Oppa. Tidak bolehkan aku tau." Mendengar itu, Taehyung memberikan tiket pesawat yang baru diantarkan seseorang untuk Taehyung.

"Paris? Kita akan tinggal di sana?" Sang Hee menatap suaminya, dan mendapatkan anggukan setuju.

"Aku pikir kau pernah tinggal di sana, dan tidak akan sulit untukmu. Aku pikir di sana jauh lebih tenang, tidak apa-apa kan?" Sang Hee mengangguk mengiyakan apa yang suaminya katakan. Seperti menurutinya adalah pilihan agar suaminya tidak tertekan lagi.

"Maaf aku membuatmu bingung. Aku tidak mau kita terus di sini dan mereka melukaimu. Aku ingin melupakan semua yang ada di sini. Menjalani hidup baru di sana. Tolong maafkan aku." Taehyung membawa Sang Hee dalam pelukannya.

Dia harus membuka pikiran agar tidak terus melukai dirinya. Saat dirinya lemah, Sang Hee akan ikut lemah, itu sebabnya Taehyung harus melakukan perubahan. Dengan pergi dari Seoul dan menjalani kehidupan yang baru dia tempat baru.

"Apa Oppa tidak bicara pada mereka?" Maksud Sang Hee, apa Taehyung tidak berpamitan pada member.

"Tidak. Biarkan aku pergi tanpa dia tau. Eomma dan Appa sudah aku ingatkan untuk tidak mengatakan keberadaan kita. Kita jalani hidup baru mulai sekarang." Taehyung melepaskan semua. Apa yang menjadikan namanya terkenal, dia tinggalkan begitu saja.

Tangis yang dia tumpahkan beberapa waktu ini harus dia sudahi karena ini pilihan yang sudah diambil. Dia tidak boleh terpuruk dengan semua ini. Tujuannya membahagiakan Sang Hee dan Dae Jung. Itu yang harus dia lakukan sekarang.

***
Keesokan harinya, member menyempatkan untuk pergi ke Seoul Hospital sebelum melakukan kegiatan. Sungguh buruk sikap mereka pada Taehyung yang membiarkannya terpuruk seorang diri.

"Pasien atas nama Kim Taehyung kenapa tidak ada di ruangannya. Apa dia dipindahkan?" tanya Jimin pada perawat yang bertugas.

"Sebentar saya cek dulu, karena saya ada di shift malam." Perawat itu coba melihat nama Taehyung.

"Ya, beliau sudah keluar tadi pagi, tapi di sini beliau minta untuk pemindahan rumah sakit," jelas perawat itu.

"Kalau boleh tau rumah sakit apa?" tanya Jimin.

Perawat itu coba meneliti lagi ke mana Taehyung di pindahkan. "Mencari Tuan Kim Taehyung? Tadi pagi istrinya membawa pulang," sahut seorang perawat laki-laki yang bersiap akan pulang.

"Bagaimana kondisinya? Kenapa diperbolehkan pulang. Bukankah kondisinya sedang tidak baik, baru kemarin masuk," timpa Jimin.

"Ini atas permintaan Tuan Taehyung sendiri. Beliau memaksa pulang pagi tadi," jelas perawat itu.

Tak menemukan Taehyung di rumah sakit, mereka pergi ke apartemen Taehyung. Namun, petugas keamana bilang Taehyung pergi sore tadi bersama seorang wanita dan anak kecil. Itu artinya mereka pergi bersama.

"Apa dia tidak ke rumah orang tuanya Sang Hee?" tanya J-Hope.

"Entahlah, Hyung. Aku menghubunginya tidak bisa. Semoga besok dia memberi kita kabar," pungkas Jimin.

Mereka gagal bertemu dengan Taehyung malam itu karena memang Taehyung pergi ke Paris membawa Sang Hee dan Dae Jung tanpa pamit mereka. Melepaskan beban, untuk hidup baru di luar negeri.

So Far AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang