Cerita yang menceritakan kompleks/unit Gria tawang yang merupakan komplek para Sultan yang memiliki kekuasaan besar, dengan pemilik unit dari keluarga Kim, Lee, Park dan song.
Keluarga pertama, ada keluarga kim. Dengan Kim Jiwon sebagai seorang ibu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-
-
-
-
*Happy Reading*
******
Hari sudah gelap- entah berapa jam Irene tertidur semenjak pulang sekolah tadi sekitar pukul lima sore- dan menyaksikan perdebatan dan pertengkaran soohyun dan haein.
Irene menatap Handphone nya, untuk melihat pukul berapa sekarang- dan ya, ternyata hampir 4 jam ia tertidur, sekarang sudah jam 9 malam.
Ia usap wajah asa sebentar- adiknya itu tampak tertidur begitu nyenyak. Ia melihat ke samping asa yang kosong, tdk ada ruka disana, seingat nya ruka ada bersama nya tadi.
Irene pikir munkin ruka berada bersama jisoo sekarang.
Irene turun dari kasur asa dengan peralahan agar tidak menganggu tidur adiknya itu- setelahnya memutuskan keluar kamar mengecek dua adiknya yg lain.
Ia cek kamar jisoo ternyata kosong, dan sangat gelap. Jika jisoo tidak ada dikamar nya- lalu kemana anak itu? Kekamar ruka juga, tak ada orang disana.
Ia turun ke lantai satu- ada salah satu maid disana yang terlihat cuci piring. Lantai satu juga kosong, tdk ada soohyun, ataupun dua adiknya, ataupun maminya.
"Bibi?"
"Ada apa nona?"Maid itu bertanya dan membukukan kepalanya sebentar, saat ada nona mudanya itu yang menghampiri nya.
"Ohh, nona jisoo sama nona ruka, bibi liat tadi keluar kayaknya. Pamitnya main ke rumah keluarga song, nemuin lisa!"Maid menjawab.
"Mami? Papi?"
"Kalau nyonya sama tuan besar saya kurang tau nona. Sekitar jam 7 tadi nyonya haein keluar dan nyuruh bibi untuk nemenin nona muda dirumah bareng adek2 nona. Setelah nyonya haein pergi, tuan soohyun juga ikut keluar- entah kemana!"Maid kembali menjelaskan.
"Okee bi, yaudah makasih. Bi, tolong jagain asa sebentar ya bi, Irene mau nyari jisoo sama ruka dulu. Udah jam sembilan tu dua bocah nga pulang juga! Kalau keluar main- pastinya udah nga ingat pulang!"Gerutu Irene.
"Baik nona."
Irene segera mengambil Handphone nya kembali kekamar asa dulu- setelahnya pergi, untuk mencari dua adik curutnya itu.
