Cerita yang menceritakan kompleks/unit Gria tawang yang merupakan komplek para Sultan yang memiliki kekuasaan besar, dengan pemilik unit dari keluarga Kim, Lee, Park dan song.
Keluarga pertama, ada keluarga kim. Dengan Kim Jiwon sebagai seorang ibu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-
-
-
-
*Happy Reading*
******
"Apa yang dilakukan ibu empat orang anak di rooftop dengan cuaca dingin seperti ini? Apa ada masalah?"
Suara hangat dan pelan terdengar ditelinga haein yang tengah berdiri dinding pembatas rooftop menatap langit malam yang begitu indah.
Ia menoleh- mendapati jongki disana membawa teh hangat ditangannya.
"Minumlah- aku sejak tadi memperhatikan mu sendiri disini, tidak makan ataupun minum apapun. Ini, teh hangat sangat nikmat jika dinikmati di malam dingin dan juga melihat bintang seperti ini."Jongki berucap tersenyum.
"Kenapa kau disini? Kau menguntit ku?"Tanya haein mengambil teh hangat yang diberikan jongki itu.
"Hmm, seperti yang kau pikirkan. Teman mana yang bisa membiarkan temannya sendiri saja, aku berniat menemani mu semenjak kau datang tadi- sayang sekali, kau terlihat ingin menenangkan diri karena itu aku membiarkan nya. Setelah melihat mu mulai tenang, aku datang- dan membawakan teh hangat, minumlah aku tidak menaruh racun kau tenang saja."Kata jongki.
"Cikhh- Apa kau tega membunuh ku? Demi harta- seperti yang istri mu inginkan?"Tanya haein.
"Kalau pun aku tega- aku pasti sudah melakukan nya sejak lama. Lagipula, istri ku taeyon memang berniat melakukan nya- tapi percayalah dia tak berani, hanya omong kosong saja yang ia ucapkan. Bahkan menabrak orang tak sengaja pun- ia sampai ketakutan stengah mati, bagaimana dia bisa membunuh?" "Lagipula, kenapa kau sangat kaya haein? Bagikan hartamu itu pada orang yang membutuhkan saja- sial, mengapa banyak sekali orang yang mengincar mu demi mendapatkan harta milikmu! Mereka pasti sudah gila!"Umpat jongki.
"Kau juga menginginkan nya kan? Aku akan memberikan mu jika kau mau! Tapi- dengan satu syarat!"Haein berucap, jongki menoleh menatap wajah hEin dengan heran. Kemana arah pembahasan mereka sebenarnya?
Mengapaa haein tiba-tiba mengatakan hal itu, padahal ia hanya bercanda.
"Maksudmu?"
"Jongki-aaa kita sudah lama berteman, sejak kecil bahkan sampai sekarang walaupun aku tidak akur dengan taeyon istri mu, kita masih berhubungan menjadi teman. Apa kau akan melindungi ku jika aku dalam bahaya? Atau- kau akan menyingkirkan aku demi keinginan istri mu?" Tanya haein.
