chapter 8 (Anger)

1.3K 166 112
                                    

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

-

-

-

*Happy Reading*

******

Para ibu-ibu gria tawang dikejutkan akan telfon dari sekolah dimana anak-anak mereka kembali berbuat ulah, yaa, mereka telah menghancurkan lab yang baru saja dibuka sebulan yang lalu.

Sudah jelas jeje adalah ketuanya- niat katanya mau buat eksperimen, malah hancur lebur lab itu. Dan semua anak-anak terlibat.

Irene, wenda bahkan gita- sejujur nya mereka hanya menemani saja melihat para kurcil Mereka- dan sedikit ada problem juga antara gita, Wenda dan Irene, mereka sedikit Cekcok bertengkar saat lab itu sudah hancur karena racikan buatan jeje-

dimana cekcok itu bermula saat Irene nyari adiknya asa sama jisoo karena ruka yang udah keluar deluan melarikan diri. Tapi malah gita ama wenda tahan- dan menyuruh Irene bertanggungjawab, tentu Irene tidak Terima. Karena yang memulai bukan adik-adik nya, tapi jeje adik wenda- jeje yang buat racikan tidak jelas bersama joy, dan sedangkan adik-adik Irene hanya melihat, dan saat ia disuruh tanggungjawab Irene tentu marah.

Dan terjadi lah baku hantam antara tiga tertua di kids gria tawang- dan pertengkaran itu juga yang menjadi pemicu besar hancur nya lab.

Sudahlah- intinya begitu lah penyebab, lab itu hancur.

*
Setelah ulah yang mereka buat, akhirnya kembali lagi orang tua mereka dipanggil dan harus datang hari itu juga. diara dari keluarga park sebagai wali dari empat anaknya wenda, pharita, jeje sama rami lebih awal datang. Ya walaupun sibuk, ia masih bisa menangani hal-hal seperti ini.

"Bundaa?" Teriak pharita ketakutan menghampiri sangg bunda tercinta dengan ketakutan, udah mau pipis di celana tu pharita karena takut.

Diikuti dengan wenda, jeje sama rami yang berjalan tenang menghampiri diara yang sudah menatap mereka dengan wajah interogasi diruang VIP khusus orang tua yang datang, apa lgi orang penting seperti diara.

Wajah diara terlihat sedikit kesal sama anak-anak nya itu.

"Wenda, kau juga ikut-ikut tann? Bukanya memantau adikmu- kau juga malah ikut."ungkap diara kecewa.

"Maaf Bund."Wenda menjawab sambil menundukkan kepala karena takut.

"Dan kalian bertiga? Astagaaa- bunda nga tau harus gimana lagi sama kalian bertiga. Jeje, rita, rami!"Diara berucap memijit dahinya yang terasa pening sekarang.

"Kalian, udah janji sama bunda nga akan buat masalah lagi sayang. Dan Jeje, kamu juga apa lagi sih yang kamu perbuat? Dan OMAYGAT- lab itu, bunda dapat kabar kamu yang ngajak teman-teman kamu buat masuk lab dan lakuin eksperimen bodoh itu! Untuk apa sayang- kamu malah hampir ngebuat teman-teman kamu dalam bahaya!"Diara benar-benar tak tau harus berkata-kata apa lagi untuk memberitahu anak-anak nya ini.

crazy family (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang