Swedia.
Awal musim semi di kota Jokkmokk. Kota berlokasi di Lapland yang dikelilingi oleh danau dan hutan. Hari masih pagi tetapi suasana sudah terdengar ramai di lantai dasar, atau mungkin di beranda samping rumah, entah. Telinganya hanya menangkap suara-suara samar dan aroma masakan yang begitu lezat, lalu di mana aroma manis yang selalu ia cium di pagi hari?Membalikkan tubuh dan meraba permukaan ranjang yang kosong di sampingnya. Di mana?
"Tii-rak?"
Tin lekas membuka kedua matanya yang masih mengantuk saat merasa jika pemilik aroma manis itu tidak sedang berbaring di sampingnya pagi ini. Dan benar saja, ia sendirian saat terbangun di pagi hari. Dengan kedua mata mengantuk, Tin bergegas bangkit dari tempat tidurnya, menuruni anak tangga sambil mengikat tali kimononya, mengintip dari pintu belakang yang terbuka, meja di sana sudah terisi penuh dengan berbagai macam jenis makanan. Ia melihat nyonya Madeline mengobrol bersama nyonya Naret dan nyonya Britt sambil merangkai bunga berbagai macam jenis. Sami dan Vee juga sedang sibuk mengatur meja, begitu juga dengan ke delapan temannya yang sedang mengobrol santai di sana dengan jas lengkap mereka.
"Kau sudah bangun?" tanya Vee dengan nampan berisi beberapa jenis cake di dalamnya.
"Di mana kekasihku?"
"Pantri, aku rasa sebaiknya kalian bergegas."
"Baiklah, bisa beri kami waktu satu jam lagi?" tanya Tin sambil berjalan menuju pantri.
"Jangan bercanda. Anda hanya di berikan waktu selama lima belas menit untuk bersiap, Tuan."
"Tapi aku ...."
"Aku akan menyuruh Ibu untuk membantumu jika memiliki kendala, tapi aku rasa kekasihmu pasti bisa melalakukannya untukmu. Lekaslah," balas Vee yang semakin cerewet di usia kandungannya yang sudah menginjak sembilan bulan. Dan mungkin akan segera melahirkan satu atau dua minggu lagi jika tak meleset dari perkiraan.
"Baiklah, hanya tiga puluh menit." Tin masuk ke dalam pantri dengan senyum yang tak pudar dari wajahnya.
Hari ini adalah hari yang paling membahagiakan sekaligus sangat spesial. Hari pernikahan sudah di tentukan dan kedua bela pihak keluarga yang sudah memilih tanggal ini sebagai hari bagus untuk melangsungkan pernikahan Krittin Tunner dan Pavel Naret. Mereka memilih melangsungkan pernikahan di kota Jokkmokk, Swedia atas permintaan nyonya Naret sendiri, selain kota Jokkmokk adalah kota kelahiran nyonya Naret dan Pavel, nyonya Naret juga menginginkan putranya agar memulai kehidupan dan lembaran baru di kota tersebut, setelah melewati banyak penderitaan dan rasa sakit karena konflik besar antar marga di negara yang sempat mereka tempati sebelumnya. Nyonya Naret pun berharap kehidupan mereka akan berubah menjadi jauh lebih baik dan bahagia.
Tin berdiri menyandarkan tubuhnya di sisi pintu sambil menikmati pemandangan indah di depan matanya. Pavel terlihat sibuk dengan beberapa masakannya. Akhir-akhir ini kekasihnya itu sibuk mempelajari banyak jenis menu masakan dan cake, ia juga mulai belajar membersihkan rumah, merawat tanaman dan pekerjaan lainnya selain mengurus berkas menumpuk di perusahaan. Sedang Tin tidak pernah menginginkan pria itu untuk melakukan banyak hal yang akan membuat tubuhnya sangat kelelahan.
"Berhenti melamun dan lekaslah bersiap, aku sudah membuatkan sesuatu untuk sarapanmu pagi ini," ucap Pavel membuyarkan lamunan Tin.
"Aku terbangun dan tidak melihatmu," balas Tin.
Melangkah mendekati Pavel yang masih berdiri di depan counter sambil mengiris beberapa buah strawbery untuk di jadikan jus. Melingkarkan kedua lengan di pinggang ramping pria itu dan memeluknya sambil menyandarkan kepala di bahunya.
"Aku sengaja tak membangunkanmu terlebih dulu, karena harus membuat sarapan untuk yang lainnya," balas Pavel mengusap rambut Tin sebentar dan mengecupnya sekilas sebelum mulai memasukkan beberapa potongan buah dalam blender.
KAMU SEDANG MEMBACA
For HIM Book '2'
RomanceSekuel dari cerita 'For HIM' musim pertama. Dan sesuai dengan genrenya 'darkromance', akan ada konflik dan tokoh baru di dalam cerita ini, sekaligus menuntaskan kisah cinta yang belum berakhir pada tokoh sebelumnya.