CHAPTER 32

339 45 10
                                    

"Berhenti berpura-pura. Apa kau yang sudah mencelakai Pavel?"

"Pavel?" Luke menyeringai. "Kau tahu nama itu dari mana? Kau bahkan sangat fasih saat menyebutnya. Siapa dia?"

"Berhenti berpura-pura dan jawab saja aku!" balas Ryu yang masih berusaha menahan amarah.

"Slow down, aku tak mengerti apa maksudmu? Apa dia, pria Phoom itu?" tanya Luke masih terlihat santai dengan kedua mata berbinar saat menatap Ryu yang sekarat oleh amarah.

Selama ini Ryu selalu bersikap biasa saja bahkan acuh, meski mengetahui semua kejahatan yang sudah di lakukan oleh Luke, sebab merasa jika itu bukanlah urusannya, dan mencampuri urusan Luke adalah hal yang tak akan ia lakukan sebab tak ingin terlibat dalam kejahatan pria itu. Namun, kali ini ia benar-benar tidak terima dan merasa sangat murka sebab yang terluka adalah Pavel. Dan ia sudah bisa menebak jika kecelakaan yang terjadi kepada Pavel beberapa saat lalu adalah salah satu rencana Luke karena tak pernah menyukai Fhoom Families.

"Kau yang telah melukai Pavel. Benar begitu?" tanya Ryu dengan tatapan tajam menikam Wajahnya pun berubah menjadi sangat dingin dan menakutkan seolah ingin meremukkan tubuh orang di hadapannya saat ini.

Luke terbahak hingga suara tawanya memenuhi ruangan tersebut. Benar-benar tak terpengaruh dengan perubahan sikap dan reaksi Ryu.

"Terima kasih karena sudah berkunjung kemari dengan membawa kabar baik untukku,Ryu."

"LUKE!"

"Kau berani membentakku sekarang?!"

"Aku bahkan bisa membunuhmu jika benar itu kau!"

Luke menarik napas kuat dan panjang sambil mengusap ujung hidung dengan jari telunjuknya, sebelum kembali tersenyum dengan tatapan tajamnya. 

"Lalu kenapa tidak kau lakukan jika itu aku?" 

"..."

"Kau cukup mengenalku Ryu, terkurung di sini tidak lantas membuatku hanya akan diam saja dan tak melakukan apa pun. Kenapa kau masih saja berpikiran naif seperti itu, dengan terus bertanya hingga membuatku muak."

Ryu terdiam dengan kedua telapak tangan yang mengepal kuat juga graham yang saling mengunyah hingga menimbulkan suara gemeretak di dalam mulutnya. Tak pernah berpikir jika pada satu hari ia akan merasakan murka kepada pria di hadapannya saat ini. Meski Luke bukanlah saudara kandungnya sendiri tetapi ia cukup menghormati pria itu layaknya saudara kandung meski tahu jika Luke tak sebaik seperti apa yang ia pikirkan sejak awal. Luke sering menggunakan keksuasaan dan uang yang di miliki untuk melakukan kejahatan dan bertindak seenaknya. Meski demikian ia tetap tak peduli, selama Luke tak menyakiti ibunya dan orang-orang yang ia sayangi.

"Apa tujuanmu sebenarnya? Kenapa mesti Pavel? Kenapa mesti keluarga Tunner?"

"Karena hanya kematian mereka yang bisa membuatku lebih tenang."

Ryu kembali menarik napas kuat dan dalam untuk menekan perasaannya dari amarah yang saat ini memenuhi kepalanya.

"Kau boleh membunuh siapa pun, tapi jangan pernah menyentuh Pavel dan keluarganya!"

"Apa itu suatu ancaman?"

"Ini adalah peringatan dariku!"

Luke kembali terbahak. "Kenapa? Kau bahkan tidak mengenalnya!" 

Ryu terdiam tak menjawab, dan hanya menatap Luke tajam.

"Dasar bodoh!"

"Aku peringatkan, Luke. Aku bisa saja mengambil semua yang kau miliki, termasuk harta dan perusahaanmu. Dan kita lihat apa kau masih bisa melakukan apa pun tanpa uang?"

For HIM Book '2'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang