CHAPTER 11

505 59 6
                                    

Dengan langkah lebar, Pavel berjalan menuruni anak tangga sambil memakai mantelnya, dan tak lupa menyisipkan selembar uang di saku mantelnya sebelum berjalan keluar rumah sambil melirik jam yang melingkar di tangannya.

"Tuan?"

Suara Nut seketika menghentikan langkah kaki Pavel yang sudah berdiri di depan pintu gerbang, dengan tangan yang memegangi gagang pintu pagar rumahnya.

"Oh Tuhan, kau membuatku terkejut."

Pavel mengurut dada ketika melihat Nut yang sudah berdiri di hadapannya. Dan entah mengapa ia jadi takut kepada Nut sejak beberapa hari lalu, takut ketahuan pria itu jika ia tengah melakukan sesuatu hal yang tidak di perbolehkan oleh Tin, meskipun ia tahu jika Nut tidak akan mengadukannya. Namun, ia tidak ingin karena sikap keras kepalanya, Nut yang akan terkena sasaran amarah Tin.

"Nut, sejak kapan kau menjadi penjaga gerbang? Bukankah kau selalu bertengger di sudut gedung tinggi atau di atas dahan besar sambil menopang senjatamu seperti biasa?"

Nut hanya tersenyum kecil. Tahu jika Pavel akan mulai menyerangnya dengan berbagai macam pertanyaan.

"Untuk sementara, aku yang akan menjaga Anda sebelum Tin menemukan seorang bodyguard yang cocok untuk Anda."

"A-apa?" tanya Pavel yang cukup terkejut, meski ia bisa mendengarnya dengan jelas tetapi, rasa terkejut membuatnya harus menanyakannya lagi, mungkin Nut yang asal bicara atau pendengarannya yang bermasalah.

"Seperti yang Anda dengar barusan."

"Kenapa Pooh tak memberitahuku ...."

Tak melanjutkan kalimatnya, Pavel hanya menghela napas panjang. Sepertinya Tin terlalu sibuk hingga lupa mengatakan tentang seorang bodyguard padanya.

"Apa Anda akan pergi?" tanya Nut.

"Yah."

"Tapi sebentar lagi Tin akan pulang," balas Nut melirik jam yang melingkar di tangannya.

"Aku menginginkan ice cream di sana, biarkan aku mendapatkannya."

"Biar aku saja yang membelikannya untuk Anda."

"Tidak perlu!"

"Tuan ...."

"Aku hanya tidak menyukai jika seseorang yang membelinya untukku. Aku hanya ingin berdiri di depan sana sambil menunggu ice cream-ku, itu sangat menyenangkan," potong Pavel yang membuat Nut lekas pening. Tahu jika ia tidak bisa menolak keinginan Pavel, bahkan terkadang Tin juga menyerah pada pria cantik itu.

"Bukankah itu akan sangat melelahkan, Tuan?"

"Aku rasa kau tidak perlu khawatir, Nut. Aku bukan seorang wanita muda dan sedang hamil yang gampang kelelahan. Hanya berdiri mengantri selama beberapa menit tak akan membuatku kelelahan."

Yah, Anda bukan seorang wanita yang sedang hamil muda, tapi lebih terlihat seperti seorang wanita yang sedang mengidam.

Nut menelan ludah dengan susah payah, sambil mengusap tengkuk lehernya yang mulai menegang. Rasanya ingin menyerah. Apa Ping juga merasakan hal demikian saat ia selalu bertingkah keras kepala dan tak menurutinya?

"Berhenti membuang waktuku, bukankah sebentar lagi Tin akan kembali? Aku harus mendapatkan ice cream itu secepatnya sebelum Pooh di rumah," sambung Pavel membuyarkan lamunan Nut.

"Baiklah ...."

"Dan jangan pernah membuntutiku, atau mengikutiku secara diam-diam."

"Hah?"

For HIM Book '2'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang