"Kau tidak perlu mengembalikan ice cream itu, sepertinya kau sangat menginginkannya," ucap seseorang yang kini berdiri di balik punggung Pavel. Entah sejak kapan, sedang yang Pavel ingat hanya ada beberapa anak kecil yang tengah berbaris rapi di balik punggungnya sejak tadi.
"Maaf, tapi aku tidak .... "
"Ijinkan aku yang membayar ice cream itu untukmu jika kau tidak keberatan," potong pria itu menaikan satu alisnya, sambil menyodorkan selembar Bath pada penjual ice cream.
"T-tapi ini ...."
"Hanya dua Bath, itu tidak akan membuatku bangkrut," balas pria itu.
"Yah, aku tahu, tapi ...."
"Kamu membuat antrian semakin panjang, jadi bisakah kamu menyingkir dari sini?" potong pria itu. Pavel membalikkan badan dan benar saja, tatapan beberapa anak sudah tertuju padanya.
"Aku akan mengganti uangmu, bisakah kau menunggu sebentar saja?" tanya Pavel setelah menyingkir dari antrian dengan ice cream yang masih di pegangnya.
"Tidak perlu," tolak pria itu.
"Tapi aku tidak ingin memiliki utang kepada orang asing."
"Begitukah?"
"Aku hanya akan ke supermarket itu untuk mengambil beberapa Bath dan mengembalikan uangmu," balas Pavel yang langsung melangkah pergi meninggalkan pria yang masih berdiri di sana, menatapnya tak berkedip.
"Tuan, apa Anda sudah mendapatkan ice cream-nya?" tanya Mark membuyarkan lamunan pria itu, pria yang tidak lain adalah Ryu Dante.
"Tidak, sepertinya aku sudah tidak menginginkannya lagi," balas Ryu ketika melihat beberapa anak kecil yang tampak mengantri. Dan ia kehilangan giliran karena Pavel.
"Baiklah, saatnya pergi. Tuan Krittin sudah menunggu, kita hanya memiliki sedikit waktu," balas Mark mempersilahkan.
Tak mengatakan apa pun, Ryu hanya terdiam dengan pandangan yang masih tertujuh ke arah supermarket. Namun, tak melihat seorang pun di sana.
"Apa dia berbohong padaku?" gumamnya yang masih menunggu.
"Siapa?" tanya Mark yang bisa mendengar dengan jelas.
"Tidak apa-apa."
Ryu melangkah menuju mobil dan menyamankan tubuhnya di sana. Menyusul Mark yang duduk di balik kemudi sebelum mobil sudah melaju meninggalkan tempat tersebut. Bersamaan dengan Pavel yang keluar dari supermarket. Tampak bengong karena tidak melihat pria itu lagi di sana meski sudah mengelilingi sekitaran tempat tersebut untuk mencari.
"Apa Anda melihat pria yang tadi bersamaku?" tanya Pavel kepada pemilik ice cream.
"Maksud Anda, pria yang sudah membayar ice cream milik Anda?"
"Yah."
"Sepertinya dia sudah pergi, Tuan."
Tapi aku belum sempat mengembalikan uang ini padanya.
Pavel menatap selembar Bath di tangannya.
"Baiklah, terima kasih," sambungnya hendak pergi sebelum langkah kakinya terhenti saat sang sang pemilik ice cream kembali memanggilnya.
"Tuan!"
Pavel membalikkan badan.
"Ini." Sang pemilik ice cream memberikan selembar uang kepada Pavel.
"Ini apa?" tanya Pavel mengernyit, tak menyentuh uang tersebut.
"Uang kembalian teman Anda."
"Teman? Siapa?" tanya Pavel semakin bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
For HIM Book '2'
RomanceSekuel dari cerita 'For HIM' musim pertama. Dan sesuai dengan genrenya 'darkromance', akan ada konflik dan tokoh baru di dalam cerita ini, sekaligus menuntaskan kisah cinta yang belum berakhir pada tokoh sebelumnya.