"Dan kau memikirkan pria itu sekarang, beraninya kau!"
Wild mencengkram batang leher Kattie yang hanya diam saja tak memberikan perlawanan.
"Ada apa? Kau tak berkomentar apa pun? Ayolah Kattie, kau biasanya melawanku!" sambung Wild semakin memperkuat cengkraman tangannya. Namun, sedikit pun Kattie tak melawannya. Bahkan wanita itu hanya memejam kuat saat mulai merasakan sesak.
"W-Wild ...."
"ADA APA DENGANMU?!" sentak Wild mendorong tubuh Kattie dengan sangat keras hingga tubuh itu terhempas ke atas sofa.
"Kau puas sekarang?" tanya Kattie meringis kesakitan sambil memegangi lehernya yang kemerahan.
"Jangan macam-macam denganku Kattie. Bunuh pria itu sekarang juga!" perintah Wild kembali menghampiri Kattie yang masih terbaring di atas sofa sambil memegangi lehernya, "jika tidak, aku yang akan membunuhmu!" sambungnya menatap Kattie tajam.
"Aku akan melakukannya, tidak bisakah kau bersabar?" balas Kattie yang langsung di sambut tawa ringan oleh Wild.
"Aku masih mengawasimu Kattie. Kau pikir aku mempercayaimu?" tanya Wild yang sudah tak mempercayai Kattie lagi.
Meskipun ia sudah tak bekerja kepada Luke yang sudah bangkrut dan tak mampu membayarnya lagi. Namun, hal itu tak membuat Wild mengurungkan niatnya untuk melepaskan Tin, sebab pada dasarnya, sejak awal pun ia sudah menaruh dendam kepada Tin, hingga amarahnya semakin bertambah sebab mendapati Kattie yang dengan jelas mulai berpaling darinya karena jatuh cinta pada Tin.
"Aku akan membunuhnya Wild," ucap Kattie mencoba untuk membujuk agar Wild mau melepaskannya.
"AKU TIDAK MEMPERCAYAIMU KATTIE!" Wild yang kembali mencengkram leher Kattie, meski wanita itu masih merasakan sesak saat ini, "kau jatuh cinta pada pria itu," sambungnya yang sepenuhnya benar.
"Itu tidak benar," geleng Kattie mulai gentar. Ia tahu jika Wild bisa saja membunuhnya, pria itu gila dan akan melakukan apa pun tanpa berpikir panjang.
"Kau membohongi lagi," balas Wild menatap tajam, langsung mengeluarkan belati dari balik punggungnya dan menempelkan ke wajah Kattie yang hanya bisa memejam, merasakan dingin dan tanamnya ujung belati yang kini melekat di kulit hingga sedikit menggores kulitnya.
"Aku tidak bohong Wild," sanggah Kattie menahan napas saat ujung belati sudah melukai kulit wajahnya.
"Bercintahlah denganku," pinta Wild menyeringai, bahkan langsung merobek kemeja yang di kenakan oleh Kattie hingga semua kancing bajunya terlepas dan berserakan di atas lantai, bersamaan dengan tubuh polos Kattie yang terpampang di hadapan Wild. Tubuh polos yang hanya di tutupi bra.
"Apa yang ingin kau pastikan Wild?" tanya Kattie saat mendapati Wild yang tengah menatap tubuhnya. "Pria itu tak prnah menyentuhku sedikit pun," sambungnya yang bisa menebak isi kepala Wild.
"Maka dari itu kau jatuh cinta padanya?" tanya Wild kembali melepaskan celana jeans Kattie yang hanya pasrah, meskipun tubuhnya hanya menyisahkan celana dalam saja. Ia tahu, jika hal ini akan terjadi. Wild seorang maniak gila, dan pria itu tak akan melepaskannya dengan muda. Di tambah lagi jika saat ini Wild masih sangat marah padanya, ia pun sudah bisa membayangkan apa yang akan terjadi padanya setelah ini.
"Itu tidak benar," sangkal Kattie yang masih menyembunyikan perasaannya, meskipun ia tahu, tak akan mudah membohongi Wild. Namun, hanya itu yang bisa ia katakan sebagai pembelaannya. Berharap Wild akan percaya dan melepaskan dirinya yang sudah telanjang bulat di hadapan pria itu.
"Yah, kau tidak perlu mengatakannya. Karena aku akan mencari tahunya sendiri," balas Wild yang sudah menanggalkan pakaiannya sendiri, menarik kedua kaki Kattie dengan kasar sebelum menindihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
For HIM Book '2'
RomanceSekuel dari cerita 'For HIM' musim pertama. Dan sesuai dengan genrenya 'darkromance', akan ada konflik dan tokoh baru di dalam cerita ini, sekaligus menuntaskan kisah cinta yang belum berakhir pada tokoh sebelumnya.