CHAPTER 33

355 46 13
                                    

Mobil Ryu melaju dengan kencang melintasi jalan besar kota Manhattan menuju rumah sakit. Satu hari setelah ia bertemu Luke, perasaan pria itu kini dipenuhi oleh rasa amarah saat mengetahui jika pria itulah yang bertanggung jawab atas kejadian yang menimpa Pavel, dan hal itu sungguh membuatnya sangat murka. Namun, tidak tahu harus berbuat apa. Selain Luke masih berada di dalam tahanan, ia juga tidak mengetahui siapa yang sudah menjalankan semua rencana tersebut. Hingga jalan satu-satunya yang di pikirkan oleh Ryu saat ini adalah mengambil semua kekayaan yang di milki oleh kakaknya, meski ia tahu jika hal itu tidak mudah. Sebab hanya itulah satu-satunya cara untuk menghentikan sepak terjang Luke dan juga semua anak buahnya yang entah berapa banyak di luar sana.

Suara dering ponsel terdengar, hingga membuyarkan lamunan Ryu dengan sedikit memperlambat laju mobil saat melihat nama Mark di sana.

📞 "Ada apa Mark?"

📞 "Apa Anda masih berada di Chiang Mai?"

📞"Tidak, aku di Manhattan saat ini. Apa ada sesuatu yang terjadi?" 

📞 "Dugaan Anda benar, Tuan Krittin mengalami kecelakaan." 

Ryu refleks menginjak pedal rem mobilnya, hingga suara ban mobil berdecit dan menimbulkan suara memekik di telinga. Mark pun bisa mendengar itu dari ujung sambungan.

📞 "Bagaimana keadaannya saat ini?"

📞 "Aku tidak tahu."

📞 "Apa maksdumu?"

📞 "Pihak berwajib hanya menemukan mobil Tuan Krittin yang dalam keadaan rusak parah. Namun, tak menemukan Tuan Krittin di tempat kejadian." 

Ryu menarik napas kuat dan dalam dengan ingatan yang kembali tertuju kepada Pavel, membayangkan seperti apa kesedihan dan sakit yang akan di rasakan oleh pria itu membuatnya sesak napas. Pavel baru saja mengalami kecelakaan dan sekarang suaminya. 

Apa ini ulah Luke? 

📞 "Tuan, Anda masih mendengarku?" tanya Mark saat tak mendengarkan jawaban dari Ryu.

📞 "Yah, aku mendengarmu, Mark." 

Ryu menarik napas panjang sebelum kembali melajukan mobilnya. 

📞 "Mark, bantu aku mencari keberadaan Tuan Krittin. Aku rasa seseorang telah menyembunyikannya di satu tempat. Ini bukanlah kecelakan biasa."

📞 "Anda mencurigai seseorang, Tuan?"

📞 "Yah. Karena hanya dia yang bisa melakukannya."

📞 "Tentu, aku akan mencarinya. Lalu di mana Anda sekarang?"

📞 "Aku akan ke rumah sakit untuk melihat kondisi Pew, aku harap ia baik-baik saja."

📞 "Ada satu hal lagi, Tuan."

📞 "Katakan!"

📞 "Tuan besar akan berkunjung ke Manhattan dalam waktu dekat ini." 

📞 "Apa?"

📞 "Tuan besar, dan Ibu Aithne. Dan Anda pasti tahu, tujuan Tuan besar mengunjungi Manhattan, bahkan Sami pun akan berkunjung ke Manhattan sebentar lagi."

Ryu menarik napas panjang sebelum melemparkan ponselnya keluar mobil hingga benda pipih itu terlihat hancur berantakan saat beradu dengan aspal.

"ARRGGH ...!" teriak Ryu terus memukuli roda kemudi hingga berkali kali.

Ternyata pamannya benar-benar serius dengan pertunangan tersebut, hingga ia sampai harus mengunjungi Manhattan. Dan hal itu cukup membuat Ryu marah, sebab ingatannya terus saja tertuju kepada Pavel.

For HIM Book '2'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang