CHAPTER 46

290 37 8
                                    

"Baiklah Ping, susul Benz. Sepertinya suasana hatinya sedang buruk saat ini."

Ping melangkah keluar kamar untuk menyusul Benz yang masih berjalan dengan perasaan kesal dan menjejeri langkah kakinya.

"Dari mana wanita itu muncul? Aku sungguh tidak menyukainya," keluh Benz.

"Kita akan mencari tahu, dan pastikan akan mengembalikan wanita itu ke asalnya." 

Benz menghentikan langkah kakinya, berbalik menghadap Ping. "Apa wanita itu terlibat dalam kecelakaan Tin?" 

"Kita akan mengetahuinya nanti."

"Bukankah seharusnya kita tak membiarkannya berkeliaran di sekitar Tin?" tanya Benz berubah cemas.

"Yah, tapi kau sudah melihat situasi sekarang, 'kan? Apa menurutmu kita bisa menjauhkan wanita itu dari sisi Tin?"

Benz menghela napas panjang dengan kedua tangan bertengger di pinggangnya, sangat kesal hingga tak bisa mengatakan apa pun lagi dan hanya terus berpikir, bagaimana caranya menyingkirkan wanita itu dari kehidupan Tin.

"Aku rasa tak bisa meninggalkan Pew seorang diri, aku rasa mereka masih akan menargetkannya jika tahu kondisinya sudah membaik."

"Aku tahu, Tuan Ryu terus di sana untuk membantu menjaganya selagi aku mengurus sesuatu."

Benz kembali terdiam hingga beberapa saat.

"Kenapa dia ingin membantu," gumam Benz, setelah kembali menyadari jika akhir-akhir ini Ryu selalu berada di sisi Pavel, "apa hanya perasaanku saja, jika Tuan Ryu menyukai Pew?"

"A-apa?"

"Tuan Ryu, apa memang ia dan Pavel sudah dekat?"

"Aku rasa tidak, selain klien Tin, Tuan Ryu juga salah klien Tuan Pavel di Dream Fashion, dan hal lainnya, Tuan Ryu sudah banyak membantu Tuan Pavel, termasuk saat kecelakaan itu terjadi, aku rasa kau sendiri mengetahuinya."

"Yang aku tahu, dia pria bermarga Harriet yang berasal dari Jerman, tapi menetap di Macau."

"Apa ada sesuatu hal yang membuatmu penasaran tentangnya?"

"Tidak. Aku hanya ingin tahu semua informasi tentang orang-orang yang dekat dengan keluarga Tunner, terlebih Pew. Kita harus benar-benar menjaganya dengan baik, saat Tin sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja."

"Aku mengerti, dan aku harap kau tak perlu memikirkan banyak hal. Aku bisa melihat jika Tuan Ryu adalah seseorang yang tidak harus kita khawatirkan.

"Yah, mungkin aku terlalu banyak berpikir, aku selalu merasa cemas akhir-akhir ini."

"Apa yang kau cemaskan?"

"Entahlah. Aku selalu memikirkan Vee dan Ibu."

"Merasa jika mereka akan menjadi target selanjutnya?"

Benz kembali menghela napas panjang. "Yah."

"Aku mengerti. Nut dan Pop akan menjaga mereka dengan sangat baik. Garfield tidak akan membiarkan adik ipar dan mertuanya terluka."

Benz yang wajahnya seketika bersemu merah langsung melayangkan kepalan tinjunya ke bahu Ping yang menggodanya. Berusaha untuk tidak memikirkan banyak hal yang membuat kepalanya semakin pening, "Aku akan menemui Pew. Mungkin dia sudah bangun," sambungnya.

"Semoga saja, Tuan Pavel sudah tidur cukup lama, aku sedikit khawatir." 

"Kondisinya sangat buruk saat ini, wajar jika Pew enggan untuk bangun dan lebih memilih untuk tidur agar tidak melihat semuanya. Bukankah kau cukup mengenalnya? Tubuhnya ingin pergi menjauh, tapi hati dan perasaan menahannya, ia mencintai Tin," balas Benz sangat memahami.

For HIM Book '2'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang