04

10K 828 28
                                    

"Ku peringatkan sekali lagi, jangan melewati batas Stevens Syzren." Suara Kiev penuh penekanan saat melihat Stevens mengeluarkan penis besarnya dari balik resleting yang baru saja ia buka.

"Ini sudah keluar, bagaimana caraku memasukannya lagi?" Stevens menarik tangan Kiev yang ada di kerahnya, meletakan tangan besar itu untuk menyentuh penisnya.

"Lakukan apapun yang kau mau Kiev." Lanjut Stevens dengan menarik sudut bibirnya membentuk senyum tak tertahan.

"Haa.." Stevens menghembuskan nafas saat Kiev justru meremas penisnya dengan kencang, dari remasannya Stevens tahu jika itu tidak akan memberikan rangsangan.

"Kau akan menghancurkan penisku jika meremas nya sekencang itu." Suara Stevens dan meremas kencang bokong berisi Kiev.

"Jika penisku hancur, bagaimana aku akan memuaskanmu?" Lanjut Stevens dan dengan gerakan cepat tangannya masuk ke dalam celana Kiev, mencari lubang kecil di balik celana hitam itu.

"Keluarkan tanganmu!" Suara Kiev dan semakin meremas penis Stevens

"Lepaskan penisku terlebih dahulu." Jawab Stevens, tapi satu jarinya berhasil masuk membuat Kiev membelakan matanya.

"Kau.."

"Apa ini kali pertamamu Kiev? Tanganmu bergetar." Suara Stevens saat melihat tangan Kiev yang berada di penisnya sedikit bergetar.

"Ku bilang lepask- ahkk.." Kiev tersentak saat Stevens menambah jari di lubangnya sembari bergerak pelan.

Kiev menggigit bibir dalamnya, tangannya yang semula meremas penis Stevens kini terkepal kuat dengan getaran kecil.

"Kau sepertinya tidak terbiasa dengan rasa sakit." Bisik Stevens dan menjatuhkan celana Kiev. Polisi muda itu menarik tubuh Kiev, membuat penis mereka bersentuhan.

"Relax.." suara Stevens saat merasakan tubuh Kiev menegang, setelah Kiev sedikit santai Stevens mulai menggerakkan tangannya, mengocok pelan dua kejantanan itu dalam genggaman tangan besarnya.

"Haaa..." Kiev bersuara saat Stevens semakin menambah tempo gerakannya, tengguk belakang dan telinganya terasa panas saat melihat Stevens menggigit bibir bawahnya dengan suara rendah yang terus keluar dari celah bibir polisi muda itu.

"Kiss me.." Kiev mengerjap saat mendengar permintaan Stevens, bisa ia lihat nafsu sudah menguasai pria di depannya itu. Tapi menciumnya membuat Kiev kembali berpikir, bagaimanapun jika dia mencium Stevens itu agak...

Cup

Stevens menarik tengguk Kiev dan langsung menempelkan bibirnya, melumatnya pelan dan menggigit bibir pria yang kini tampak terkejut.

"Setidaknya gunakan lidah mu." Suara Stevens dan kembali memangut bibir Kiev, kali ini Kiev tak tinggal diam ia mulai membalas ciuman Stevens.

Beberapa menit yang lalu harga dirinya terluka saat melihat ukuran penis Stevens lebih besar darinya, kali ini dia tidak akan membiarkan Stevens menghina ciumannya.

"Good haaa..." Suara Stevens saat mendapat ciuman brutal dari Kiev, ia jadi bisa lebih fokus menggerakkan tangannya dan membiarkan bibirnya di mainkan oleh Kiev yang kini ikut terbawa nafsu.

"Haaa..."

"Euhh..."

Helaan demi helaan penuh nafsu itu saling bersautan dari dua pria yang kini mengejar puncaknya masing masing. Mereka sibuk melakukan kegiatannya membiarkan suara berat mereka mengisi kamar yang semula sunyi.

"HAAA...EGHH..."

Kiev menggigit bibirnya dengan tangan yang kembali bergetar saat sesuatu berhasil keluar dari miliknya, sedangkan Stevens semakin menggerakkannya dengan kencang saat cairan putih itu perlahan membasahi penisnya.

𝐑𝐎𝐒𝐋𝐀𝐕𝐄:𝐒𝐓𝐄𝐕𝐄𝐍𝐒-𝐄𝐍𝐃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang