37

928 206 3
                                    

"Steve.."

Kiev berusaha membuka mata saat ia menyadari Stevens tidak ada disampingnya.

"Steve.. Kenapa kau disana?" Tanya Kiev saat melihat Stevens berdiri di balkon, pria itu hanya mengenakan celana panjang dengan tubuh atasnya yang di biarkan begitu saja.

"Kenapa kau bangun Kiev?" Stevens kembali masuk ke dalam kamar saat mendapati Kiev terbangun dari tidurnya.

"Apa yang kau lakukan disana? Kau tidak tidur?"

"Aku terbangun." Stevens kembali naik keatas kasur dan duduk disamping Kiev

"Kau kedinginan kan?" Tanya Kiev saat melihat bibir Stevens memucat, tubuh atasnya juga terasa dingin.

"Hum." Stevens mengangguk dan dengan cepat Kiev memeluknya.

"Kau dingin."

"Tenang saja, ayo kembali tidur."

Kiev yang memang masih merasa mengantuk dengan cepat kembali tertidur dipelukan Stevens. Sedangkan polisi muda itu hanya terdiam dengan tatapan dingin, kepalanya terasa berat memikirkan kejanggalan yang terjadi sejak kemarin malam.

Tok

Tok

"Steve.." Wisel bersuara pelan saat membuka pintu, Stevens yang melihat kedatangan Wisel akhirnya beranjak dari kasur setelah menyamankan posisi tidur Kiev.

"Ada apa Ayah?" Tanya Stevens setelah berhadapan langsung dengan Wisel

"Polisi dari departemen mu datang."

"Polisi?" Stevens dengan cepat keluar dari kamar dan berjalan cepat kearah ruang tamu.

"Ada apa?" Tanya Stevens langsung membuat Alger menoleh.

"Chief... Aku minta maaf karena mengganggu waktu istrihatmu."

Stevens mengangguk dan langsung duduk.

"Ada keadaan darurat yang tidak bisa kami tangani." Alger tampak mengambil nafas dalam

"Pembunuhan berantai terjadi akhir akhir ini." Lanjutnya membuat kedua alis Stevens menukik tajam.

"Ini beberapa korban yang kami temukan." Alger meletakan beberapa Poto jasad pembunuhan di depan Stevens. Hingga mata tajam itu melihat sebuah Poto yang tidak asing di penglihatannya

"Ini.."

"Itu seekor kucing yang mati tidak jauh dari tempat ini. Saat itu salah satu warga melaporkan melihat darah di tumpukan salju. Setelah kami menggalinya kami menemukan kucing itu."

Stevens terdiam, ia ingat pernah berpapasan dengan orang yang membawa kucing milik Kiev kemarin malam.

"Bagaimana dengan polanya?"

"Setelah diamati, orang orang yang menjadi korbannya hampir menggunakan warna putih."

"Seperti ini." Alger menyodorkan satu Poto, "wanita ini keluar dengan menggunakan dres putih, dan keesokan paginya dia ditemukan tewas didepan rumahnya."

"Selain itu, kucing itu juga berwarna putih. Dan anak ini menggunakan aksesoris putih, hingga bisa disimpulkan dia menargetkan orang orang yang menggunakan warna putih."

"Lalu?"

"Korban berakhir dikubur di dalam salju, tapi anehnya dia melewatkan bagian kaki."

"Jadi dia sengaja agar mayatnya masih terlihat?"

"Ya, dia seperti sengaja melakukannya."

"Apa dia terlihat tinggal di suatu tempat?"

"Melihat jejak sepatu yang dia gunakan, sepertinya dia tinggal di daerah yang cukup tinggi."

𝐑𝐎𝐒𝐋𝐀𝐕𝐄:𝐒𝐓𝐄𝐕𝐄𝐍𝐒-𝐄𝐍𝐃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang