16

7.9K 805 41
                                    

"Aku mencintaimu, My Baby Boss..Kiev Roslave Wise."

"Itu cukup romantis."

Stevens dan Kiev seketika menoleh, mereka melihat Wisel yang berdiri diambang pintu. Pria paruh baya itu berdiri dengan senyum geli menatap kearah mereka berdua.

"Sepertinya aku datang di waktu yang tidak tepat." Lanjutnya, sedangkan Kiev berusaha mendorong tubuh Stevens agar menyingkir dari atasnya.

"Kau mendorongku?"

"Menyin-...mmph.."

Kiev membelak saat Stevens kembali menciumnya, kali ini Stevens menciumnya dengan ganas berbeda dari ciuman lembut tadi.

Wisel yang melihat Stevens mencium anaknya seketika membelak, ia berjalan cepat kearah mereka berdua dan tanpa aba aba..

Plak

"Ouch..." Stevens mengaduh saat Wisel menepuk tengguk belakangnya dengan keras.

"Apa?" Suara Stevens dengan alis menukik.

"Apa? Kau tanya apa? Setidaknya lakukan saat aku tidak ada! Sekarang turun!" Marah Wisel, Stevens perlahan turun sedangkan Kiev dengan cepat menutup wajahnya menggunakan selimbut.

"Kau ini! Beraninya kau mencium anakku seperti itu!"

"Kau datang di waktu yang tidak tepat, kenapa menyalahkanku?" Jawab Stevens membuat Kiev tersenyum kecil dari balik selimbutnya.

"Bagaimana aku tidak datang saat Lavies bilang anakku dirawat!"

"Si tua itu." Gerutu Stevens membuat Wisel menggelengkan kepalanya

"Apa yang terjadi dengan Kiev?"

"Dia ingin cepat cepat menikah itu sebabnya dia sakit."

"Itu kau!" Suara Wisel,mendelik kearah Stevens yang kini menyengir kuda.

"Apa yang terjadi kiev?" Kini Wisel bertanya pada anaknya

"Aku hanya lelah."

"Kau pasti berlebihan Steve." Wisel kembali menolehkan kepalanya kearah Stevens, pria itu hanya bisa tersenyum kecil dengan raut bangga di wajahnya.

"Saat dirumah suara kalian terdengar ke kamarku."

Bluss

Wajah Kiev yang berada di balik selimbut seketika terasa panas.

"Aku tahu kau memiliki stamina yang bagus, tapi jangan terlalu berlebihan pada Kiev." Nasihat Wisel dan Stevens mengangguk

"Kenapa ayah bilang begitu? Aku terdengar lemah." Suara Kiev tak terima, Stevens yang mendengar itu hanya bisa terkekeh pelan.

"Keluar dari selimbutmu." Suara Stevens setelah meredupkan lampunya

Perlahan Kiev membuka selimbutnya, kini ia bisa melihat di ruangan yang tidak terlalu terang ini.

"Seharusnya kau memakai lensamu Kiev."

"Lensa hanya bertahan 5 jam." Kiev menyenderkan tubuhnya

"Steve.." Kiev menatap jengah saat Stevens duduk di sisi kasurnya.

"Aku hanya duduk." Jawab Stevens dan Kiev hanya bisa menghembuskan nafas pasrah

"Kau mengalami luka di dalam bukan?" Kiev mengangguk saat Wisel mengajukan pertanyaan itu, Kiev sendiri juga tahu jika dia lebih gampang sakit saat sesuatu melukai bagian dalamnya.

"Lalu apa kau sudah minum obatnya?"

"Belum." Stevens yang menjawab

"Kenapa?"

𝐑𝐎𝐒𝐋𝐀𝐕𝐄:𝐒𝐓𝐄𝐕𝐄𝐍𝐒-𝐄𝐍𝐃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang