27

7.3K 729 62
                                    

"Sudah kukatakan suamiku lebih tampan."

Suasana berubah menjadi hening, tidak ada suara dari lima pria tersebut.

Kiev masih dengan pandangannya, tak melepaskan tatapannya pada sosok pria sempurna yang duduk di depan joen. Pria itu tidak lain dan tidak bukan adalah seorang Redhyer yang namanya selalu disebut oleh Stevens

"Aku sudah mengatakannya bukan?" Suara Stevens berhasil mengalihkan atensi Kiev

"Jangan jatuh cinta pada Redhyer." Tekan Stevens, matanya menatap tajam manik indah Kiev.

"You're mine Kiev, don't forget that." Lanjut Stevens membuat suasana ruangan semakin terasa canggung.

"Tidak mungkin." Jawab Joen berusaha mencarikan suasana, "Kiev hanya bercanda." Lanjutnya dan mendapat anggukan pelan dari Kiev.

"Kenapa kalian serius sekali? Apa terjadi sesuatu di jalan?"

Tidak ada jawaban dari Azor maupun Stevens, joen yang menyadari itu kini menoleh ke arah suaminya "Apa terjadi sesuatu?" Tanya joen, ia merasa khawatir karena perubahan sikap tiga pria tersebut.

"Tidak ada sweetie Blue." Jawab Azor tenang dan membalik piring di depannya.

"Benar, kita harus makan." Joen menggelengkan kepala, ia sampai lupa jika tujuan mereka adalah melakukan makan malam bersama.

"Makanlah.." joen mempersilahkan semua orang untuk mengambil makanan yang tersaji diatas meja.

Satu persatu mereka mengambil makanan yang dimasak oleh joen, melakukan acara makan malam dalam keadaan hening. Joen tidak biasa dengan atmosfer tersebut, beberapa kali ia berusaha mencarikan suasana tapi itu tidak berlangsung lama karena keadaan kembali seperti semula.

Kini yang terdengar hanyalah dentingan sendok dan garpu, mereka makan tenang sampai pada akhirnya..

Tuk

Kiev menghentikan gerakan tangannya saat merasakan sesuatu di bawah sana. Kakinya terasa di tendang pelan dengan gerakan sensual menggunakan sepatu pantofel milik orang lain.

Kiev perlahan menatap ke arah Stevens, apakah Steve berusaha menggodanya? Disini?

"Maaf, aku pikir itu kaki Stevens." Bisik Reger yang duduk disebelahnya.

Kiev yang mendengar bisikan itu seketika menoleh, kaki yang berusaha menggodanya ternyata kaki Reger? tanpa memikirkan perasaan Kiev, Reger justru kembali memasukan makanan kedalam mulutnya.

"Apa kau seorang pelacur?" Kiev ikut berbisik, Reger yang mendengar pertanyaan itu hanya tersenyum kecil dengan ekspresi mengejek di wajahnya.

"Apa kau tertarik dengan pelacur sepertiku?" Reger semakin mendekatkan bibirnya ketelinga Kiev

"Permisi, aku harus mencuci tangan." Reger berdiri setelah mendapat anggukan dari joen.

Tanpa menunggu waktu lama Reger berjalan ke arah kamar mandi, meninggalkan seorang pria yang kini tersulut emosi.

"Kiev?.." bingung joen saat Kiev tiba tiba berdiri dari duduknya.

"Aku harus mencuci kakiku." Jawab Kiev dan berjalan cepat untuk menyusul Reger.

"Itu berhasil." Suara Azor tiba tiba membuat joen menatap bingung ke arah suaminya.

"Lucu bukan?" Tanya Stevens dengan tersenyum lebar.

"A-apa? Apa yang lucu?"

"Nothing." Stevens kembali memasukan makanan kedalam mulutnya.

BRAK

𝐑𝐎𝐒𝐋𝐀𝐕𝐄:𝐒𝐓𝐄𝐕𝐄𝐍𝐒-𝐄𝐍𝐃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang