10

9.5K 895 25
                                    

20 TAHUN YANG LALU

"Aku dengar anak itu dari keluarga Syzren."

"Anak itu? Kau pasti bercanda?"

"Tidak, dia benar benar dari keluarga Syzren."

"Aku tidak menyangka anak payah itu dari keluarga kaya Syzren."

"Benar kan? Bukankah sangat di sayangkan keluarga Syzren memiliki anak seperti dia?"

"Mungkin dia anak dari selingkuhan tuan Syzren, itu sebabnya dia terlihat payah. Haha!"

Tawa menggelak terdengar di depan kediaman Syzren, entah harus menyebut mereka apa karena tidak ada yang bisa menjabarkan anak anak nakal itu.

Dengan terus menggunjing keluarga kaya nya mereka tak henti hentinya menyebarkan rumor bahwa Stevens bukanlah anak keluarga Syzren.

Tangan kecil Stevens mengepal, mulutnya terbuka bersiap membela dirinya sendiri seperti biasa.

"Ka-..."

"Kalian berisik."

Stevens menoleh saat melihat seorang anak berdiri di sampingnya, dengan pakaian mahalnya anak itu terlihat sangat percaya diri.

"Siapa anak itu? Ada apa dengan matanya?" Tiga anak nakal itu berbisik saat melihat seorang anak dengan mata tertutup perban berdiri di samping Stevens.

"Pergi dari sini sebelum mata kalian berakhir sepertiku." Gertaknya dan mendekat ke arah anak anak nakal yang kini melangkah mundur.

"Menyeramkan." Mereka semua berlari meninggalkan halaman rumah Syzren sedangkan Stevens masih berdiri di tempatnya.

"Payah." Ucap anak itu dan kembali mendekat ke arah Stevens.

"Kau terlahir dari keluarga kaya, keluargamu mempunyai kekuasaan yang tinggi. Kenapa kau tidak berani melawan mereka? Semua yang di hasilkan keluarga Syzren akan sia sia di tanganmu."

"Aku..."

"Stevens!"

Stevens menoleh saat seseorang memanggil namanya, sedangkan anak di sebelahnya mendekat ke arah pria yang tadi memanggilnya.

"Tuan Wisel!" Stevens berlari menghampiri Wisel

"Apa ayahmu sudah pulang?"

Stevens kecil menggeleng dan kini menatap anak di samping Wisel.

"Dia anakku, Kiev Roslave Wise." Wisel memperkenalkannya dan Stevens mengangguk, ternyata anak yang membelanya tadi adalah anak dari tuan Wisel. Ini adalah pertama kalinya tuan Wisel membawa anaknya saat berkunjung

"Bagaimana keadaan ibu mu?"

"Dia sakit lagi tuan.." mata browne itu mulai berair mengingat keadaan ibunya yang terus menurun.

Wisel berjongkok, menyamakan tingginya dengan anak berusia 8 tahun di depannya.

"Ibu mu pasti sembuh! Aku akan menemuinya, sekarang bermainlah dengan Kiev." Ucap Wisel menepuk pelan bahu kecil itu dan Stevens mengangguk

"Kiev bermainlah dengan Stevens." Setelah mengatakan itu Wisel pergi meninggalkan Kiev dan Stevens yang saling diam.

"Apa ada ruangan yang tidak terlalu terang di sini?"

Stevens tersentak saat anak bernama Kiev itu bertanya kepadanya, dengan bodohnya ia mengangguk.

"A-ah, maksudku ada." Jawab Stevens setelah menyadari jika anak itu tidak akan melihat anggukannya.

𝐑𝐎𝐒𝐋𝐀𝐕𝐄:𝐒𝐓𝐄𝐕𝐄𝐍𝐒-𝐄𝐍𝐃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang